Hubungan antara Kepadatan Tanah Inisial dan Kepadatan Tanah Maksimum yang Mengalami Siklus Pembasahan-Pengeringan dengan Erodibilitas Tanahnya

Evriana, Tia (2024) Hubungan antara Kepadatan Tanah Inisial dan Kepadatan Tanah Maksimum yang Mengalami Siklus Pembasahan-Pengeringan dengan Erodibilitas Tanahnya. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6012221037-Master_Thesis.pdf] Text
6012221037-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Daerah rencana jalan Tol Serang – Panimbang provinsi Banten secara stratigrafi regional mulai dari STA awal hingga STA akhir tersusun dari produk gunung api yang mempunyai tekstur tanah kasar, kemampuan menyerap air yang tinggi, dan mudah terkena erosi. Tingkat erosi dapat diketahui dengan mengukur erodibilitas tanah. Erosi sering terjadi di Indonesia karena mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau; hal tersebut menyebabkan tanah mudah terkikis dan mempengaruhi kepadatan tanah. Untuk itu perlu diketahui pengaruh siklus pengeringan-pembasahan terhadap erodibilitas di lereng jalan Tol Serang-Panimbang. Dalam rangka meneliti pengaruh tersebut, uji karakteristik fisik, mekanik, dan suction tanah terhadap siklus pembasahan-pengeringan dilakukan dengan 2 variasi kepadatan tanah yaitu kepadatan inisial dan kepadatan maksimum. Untuk tes pembasahan-pengeringan dilakukan dengan persentase penambahan dan pengurangan air sebesar 25% dari selisih antara kadar air jenuh dari kadar air kering udara; siklus pembasahan-pengeringan dilakukan sebanyak 1 kali siklus.
Hasil pengujian properties tanah inisial menunjukkan tanah pada Jalan Tol Serang-Panimbang ini memiliki konsistensi yang buruk dengan nilai Plastic Index (PI) 43,91% dimana menurut klasifikasi USCS masuk kedalam CH (Fat Clay) dan menurut AAHSTO terklasifikasi A-7-6. Penerapan siklus pembasahan dan pengeringan pada variasi kepadatan tanah berpengaruh terhadap karakteristik fisik dan mekanis tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan angka pori (e) sebesar 6,79% dari kondisi awal ke kondisi jenuh serta terjadi penurunan γd sebesar 3,43% (dari γd = 1,344 gr/cm3 menjadi 1,297 gr/cm3) untuk tanah dengan kepadatan inisial. Sementara itu untuk tanah dengan kepadatan maksimum (γd = 1,405 gr/cm3) juga mengalami kenaikan angka pori sebesar (e) 9,65% dari kondisi awal ke kondisi jenuh dan terjadi penurunan γd sebesar 4,69%. Kuat tekan bebas dari tanah dengan kepadatan inisial dan kepadatan maksimum juga mengalami penurunan konsistensi dimana menurun dari sangat kaku dan kaku menjadi sangat lunak. Hubungan kepadatan tanah inisial dan kepadatan tanah maksimum yang mengalami proses pengeringan-pembasahan dengan tidak menyebabkan perubahan nilai erodibilitas yang konstan bernilai 0,19 dan termasuk dalam klasifikasi erosi rendah.
=====================================================================================================================================
The plan area of the Serang - Panimbang Toll Road in Banten province is regionally stratigraphic from the initial STA to the final STA composed of volcanic products that have coarse soil texture, high water absorption ability, and are easily exposed to erosion. The level of erosion can be known by measuring soil erodibility. Erosion often occurs in Indonesia because it has two seasons, namely the rainy season and the dry season; this causes the soil to erode easily and affects soil density. Therefore, it is necessary to know the effect of the drying-wetting cycle on erodibility on the slopes of the Serang-Panimbang Toll Road. To investigate this effect, tests of soil physical, mechanical and suction characteristics of the wetting-drying cycle were conducted with 2 variations of soil density: initial density and maximum density. The wetting-drying test was conducted with a percentage of water addition and subtraction of 25% of the difference between saturated water content and air-dry water content; the wetting-drying cycle was conducted once.
The results of the initial soil properties test show that the soil on the Serang-Panimbang Toll Road has a poor consistency with a Plastic Index (PI) value of 43.91% which according to the USCS classification is included in CH (Fat Clay) and according to AAHSTO is classified as A-7-6. The application of wetting and drying cycles to variations in soil density affects the physical and mechanical characteristics of the soil. The results showed that there was an increase in void ratio (e) by 6.79% from the initial condition to the saturated condition and a decrease in γd by 3.43% (from γd = 1,344 gr/cm3 to 1,297 gr/cm3) for soil with initial density. Meanwhile, the soil with maximum density (γd = 1,405 gr/cm3) also experienced an increase in void ratio (e) of 9.65% from the initial condition to the saturated condition and a decrease in γd by 4.69%. The unconfined compressive strength of the soil with initial density and maximum density also experienced a decrease in consistency which decreased from very stiff and stiff to very soft. The correlation between initial soil density and maximum soil density which undergoes the drying-wetting process without causing a constant change in erodibility value is 0.19 and is classified as low erosion.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Erodibility, soil density, drying-wetting, suction,Erodibilitas, kepadatan tanah, pembasahan-pengeringan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General) > S593.2 Soil Structure
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Tia Evriana
Date Deposited: 05 Feb 2024 02:48
Last Modified: 05 Feb 2024 02:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/106039

Actions (login required)

View Item View Item