Pemodelan Genangan Banjir Sungai Bondoyudo dengan Mengintegrasikan HEC-RAS dan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai Upaya Memprediksi Daerah Risiko Banjir

Iqlimah, Nabilla Nurul (2024) Pemodelan Genangan Banjir Sungai Bondoyudo dengan Mengintegrasikan HEC-RAS dan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai Upaya Memprediksi Daerah Risiko Banjir. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5012201017-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5012201017-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (22MB) | Request a copy

Abstract

Sungai Bondoyudo dengan panjang sungai utamanya 47 km merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Lumajang yang setiap tahun menjadi penyebab utama terjadinya banjir. Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono adalah wilayah yang setiap tahunnya dilanda banjir bahkan lebih dari satu kali. BPBD Kabupaten Lumajang, mencatat banjir paling besar yang pernah terjadi di Desa Kutorenon adalah pada tanggal 27 Februari 2021. Ketinggian air mulai 30 cm hingga mencapai 2 m lebih dan bahkan hampir menenggelamkan seluruh bangunan 1 lantai. Dari peristiwa banjir Sungai Bondoyudo tersebut perlu dilakukan sebuah evaluasi dan analisis yang mempertimbangkan wilayah cakupan genangan banjir sebelum merencanakan pengendalian banjir yang tepat, tersistem, dan berkelanjutan. Pemetaan wilayah banjir sesuai karakteristik bisa menjadi pedoman mendasar dalam pengendalian banjir, perencanaan infrastruktur, dan kegiatan ketanggapdaruratan banjir sesuai zona risiko wilayah.Penentuan wilayah berdasarkan risiko banjirnya dilakukan dengan memodelkan aliran Sungai Bondoyudo. Pemodelan secara hidrolik dilakukan menggunakan aplikasi HEC-RAS 2D dengan menginputkan hasil analisis hidrologi menggunakan HSS SCS untuk kemudian dibuat peta genangan banjir. Dari hasil pemodelan banjir, didapatkan hasil bahwa terdapat 11 desa yang tersebar di Kecamatan Sukodono, Kedungjajang, dan Randuagung memiliki risiko banjir Sungai Bondoyudo. Total luas genangan akibat banjir Sungai Bondoyudo mulai dari periode ulang 2,5,10,25,50,100 tahun secara berurutan yaitu 456,02 ha, 565,36 ha, 624,87 ha, 711,58 ha, 748,80 ha, dan 778,00 ha. Dengan ketinggian bervariasi setiap periode ulangnya, bergantung pada topografi dan kedekatan lokasi dengan sungai. Ketinggian genangan banjir mulai dari 0,3 m hingga mencapai 8 m (pada ruas sungai) untuk periode ulang 100 tahun. Ketinggian banjir paling dominan berada pada rentang 0,76 – 1,5 m (risiko sedang). Berdasarkan total luas genangan dan luas genangan dengan risiko tinggi (kedalaman genangan lebih dari 1,5 m), paling besar terjadi di Desa Wonorejo dan Desa Kutorenon. Kemudian, ada Desa Bondoyudo, Selokgondang, dan Banyuputih Lor memiliki risiko setelah Desa Wonorejo dan Kutorenon. Kemudian, di urutan ketiga ada Desa Dawuhan Lor, Selokbesuki, Pandansari, Umbul, dan Kedungjajang. Untuk desa dengan risiko paling rendah, namun tetap terdampak banjir yaitu Desa Karangsari. Sebagai Sebagai salah satu upaya pengendalian banjir, maka direncanakan tanggul Sungai Bondoyudo sepanjang kurang lebih 4,5 km, dengan rincian desain yaitu tanggul kanan mulai dari STA 0+000 s.d. STA 0+850 serta tanggul kanan dan kiri mulai dari STA 0+851 s.d. STA 4+500 yang terbukti cukup efektif mengendalikan banjir.
=================================================================================================================================
Bondoyudo River, with its main river length of 47 km, is the longest river in Lumajang Regency and is the main cause of flooding every year. Biting Hamlet, Kutorenon Village, in Sukodono Sub-district is an area that is flooded more than once a year. BPBD of Lumajang Regency noted that the biggest flood that had occurred in Kutorenon Village was on February 27, 2021. The water level ranged from 30 cm to more than 2 m and almost submerged the entire 1-story building. From the Bondoyudo River flood event, it is necessary to conduct an evaluation and analysis that considers the flood inundation coverage area before planning appropriate, systematic, and sustainable flood control. Flood mapping according to characteristics can be a fundamental guideline in flood control, infrastructure planning, and flood emergency response activities according to the risk zone of the area. Determination of areas based on their flood risk was carried out by modeling the flow of the Bondoyudo River. Hydraulic modeling is carried out using the HEC-RAS 2D application by inputting the results of hydrological analysis using HSS SCS to then create a flood inundation map. From the results of flood modeling, it was found that there were 11 villages spread across Sukodono, Kedungjajang, and Randuagung Sub-district that were at risk of flooding from the Bondoyudo River. The total inundation area due to flooding of the Bondoyudo River starting from the return period of 2,5,10,25,50,100 years is 456.02 ha, 565.36 ha, 624,87 ha, 711,58 ha, 748,80 ha, and 778,00 ha respectively. The height varies with each return period, depending on the topography and proximity to the river. The height of flood inundation ranges from 0.3 m to up to 8 m (on river sections) for a 100-year return period. The most dominant flood heights are in the range of 0,76 - 1,5 m (medium risk). Based on the total inundation area and inundation area with a high risk (inundation depth of more than 1,5 m), the largest occurred in Wonorejo Village and Kutorenon Village. Bondoyudo, Selokgondang, and Banyuputih Lor villages are at risk after Wonorejo and Kutorenon villages. Then, in third place there are Dawuhan Lor, Selokbesuki, Pandansari, Umbul, and Kedungjajang villages. The village with the lowest risk, but still affected by flooding, is Karangsari Village. As one of the flood controls, the Bondoyudo River embankment is planned to be approximately 4,5 km long, with design details, namely the right embankment starting from STA 0+000 to STA 0+850 and the right and left embankments starting from STA 0+851 to STA 4+500 which have proven to be quite effective in controlling flooding.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Banjir, HEC-RAS, Pemodelan Genangan Banjir, Risiko Banjir, Sungai Bondoyudo, Flood, Flood Inundation Modeling, Flood Risk, Bondoyudo River
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB1399.2 Flood forecasting.
G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB1399.9 Floods
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA658 Structural design
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC530 Flood control
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nabilla Nurul Iqlimah
Date Deposited: 07 Feb 2024 01:28
Last Modified: 07 Feb 2024 01:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/106251

Actions (login required)

View Item View Item