Analisis Penentuan Lokasi Pengembangan Terminal LNG untuk Kebutuhan LNG di Jawa Timur

Putra, Edrick (2024) Analisis Penentuan Lokasi Pengembangan Terminal LNG untuk Kebutuhan LNG di Jawa Timur. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04411940000027-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04411940000027-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Agar NZE dapat tercapai di Indonesia, dibutuhkan adanya transisi dari sistem energi yang dipakai saat ini ke sistem energi bersih. Dalam transisi energi tersebut, gas alam dan LNG merupakan alternatif dari BBM dan batubara. Terkhususnya di Jawa Timur, selain kebijakan NZE, berdasarkan buku Ditjen Migas “Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027”, permintaan akan gas alam di Jawa Timur akan semakin meningkat secara signifikan. Sedangkan, untuk pasokan eksisting akan mengalami kekurangan. Saat ini, Jawa Timur masih belum mengalami kekurangan gas alam. Akan tetapi, kedepannya supply gas alam eksisting di Jawa Timur tidak lagi bisa memenuhi demand. Pada 2024, Jawa Timur akan kekurangan gas alam sejumlah 3% hingga pada 2045 sebesar 76%. Dengan meningkatnya demand akan LNG, tentunya infrastruktur juga perlu ditingkatkan. Berdasarkan informasi, Terminal Teluk Lamong telah membangun LNG Terminal. Akan tetapi, Terminal LNG Teluk Lamong belum berjalan dikarenakan permasalahan operasional dan regulasi. Dikarenakan adanya potensi dan permasalahan tersebut, dibutuhkan Terminal LNG yang terletak di Jawa Timur agar mampu menangani muatan LNG. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui lokasi dari terminal LNG yang optimum baik dari segi transportasi laut, penggunaan pipa, dan investasi terminal. Metode yang digunakan adalah metode optimasi, set covering, dan center of gravity untuk menentukan lokasi potensial tersebut. Berdasarkan analisis dan perhitungan, lokasi yang terpilih adalah Gresik. Dimana, lokasi tersebut akan menimbulkan biaya minimum yaitu sebesar Rp 2.378.339.860.414 pada tahun 2025, Rp 15.603.078.236.926 pada 2035, dan Rp 23.165.590.327.108 pada 2045. Berdasarkan perhitungan, maka Terminal LNG Gresik akan membutuhkan investasi sebesar Rp 10 trilliun. Investasi tersebut dinilai sepadan dikarenakan menghasilkan rasio BCR sebesar 1,134, ROI sebesar 17,47%, dan 22 tahun untuk periode pengembalian modal. Sehingga, Terminal LNG Gresik merupakan solusi potensial untuk memenuhi permintaan gas alam yang meningkat di Jawa Timur dan mendukung transisi energi menuju NZE.
=============================================================================================================================
In order to achieved NZE in Indonesia, a transition is needed from the energy system currently used to a clean energy system. In this energy transition, natural gas and LNG are alternatives to fuel and coal. Especially in East Java, apart from the NZE policy, based on the Directorate General of Oil and Gas's book "Indonesia Natural Gas Balance 2018-2027", demand for natural gas in East Java will increase significantly. Meanwhile, existing supplies will experience shortage. In 2024, East Java will have a natural gas shortage of 3%, up to 76% in 2045. With increasing demand for LNG, infrastructure also needs to be improved. Based on current information, Teluk Lamong Terminal has built an LNG Terminal. However, the Teluk Lamong LNG Terminal is not yet operational due to operational and regulatory problems. Due to these potentials and probems, an LNG Terminal located in East Java is needed to be able to handle LNG needed in East Java. This final project aims to determine the optimal location of the LNG terminal in terms of sea transportation, pipe usage and terminal investment. The method used to determine the potential location is optimization method, set covering, and center of gravity. Based on analysis and calculations, the potential location for LNG Terminal is Gresik. Where, this location will incur minimum costs of IDR 2,378,339,860,414 in 2025, IDR 15,603,078,236,926 in 2035, and IDR 23,165,590,327,108 in 2045. Based on calculations, the Gresik LNG Terminal will require an investment of IDR 10 trillion. This investment is considered worth it because it produces a BCR ratio of 1.134, an ROI of 17.47%, and a 22 year payback period. Thus, the Gresik LNG Terminal is a potential solution to meet the increasing demand for natural gas in East Java and support the energy transition towards NZE.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Jawa Timur, Lokasi, Optimasi, Terminal LNG, East Java, LNG Terminal, Location, Optimization
Subjects: T Technology > T Technology (General)
V Naval Science > V Naval Science (General)
V Naval Science > VK > VK358 Marine terminals
V Naval Science > VK > VK570 Optimum ship routing.
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Edrick Putra
Date Deposited: 11 Feb 2024 12:44
Last Modified: 11 Feb 2024 12:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/106785

Actions (login required)

View Item View Item