Manajemen Risiko Bencana Banjir Pada Masyarakat Rentan Kota Surabaya

Fadhil, Satria Nauval (2024) Manajemen Risiko Bencana Banjir Pada Masyarakat Rentan Kota Surabaya. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6012211056-Master_Thesis.pdf] Text
6012211056-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dengan total penduduk sebanyak 2.904.751 jiwa masih, kota ini masih sering mengalami bencana banjir. Terlebih lagi dengan total penduduk yang tinggi bencana ini dapat memberikan dampak yang buruk terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, masyarakat miskin, dan difabel. Hal tersebut karena masyarakat rentan memiliki keterbatasan dalam merespon apabila terjadi kondisi bencana banjir. Dalam penelitian ini dipilih wilayah Kota Surabaya sebanyak empat wilayah utama yaitu Surabaya Barat, Surabaya Pusat, Surabaya Utara, dan Surabaya Selatan. Dari masing-masing wilayah diwakilkan oleh kelurahan dengan tingkat banjir tertinggi, yaitu Kelurahan Pakal, Kelurahan Gundih, Kelurahan Sidotopo Wetan, dan Kelurahan Dukuh Pakis. Berdasar kondisi tersebut manajemen risiko bencana merupakan salah satu upaya untuk menanggulanginya, proses manajemen risiko bencana dilakukan dengan konsep menghubungkan antara bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Metode yang digunakan dalam penilitian ini yaitu dengan melaukan wawancara menggunakan kuisioner kepada pemangku kepentingan pada kelurahan setempat untuk menentukan bobot tiap indikator dengan menggunakan pairwise comparisson, kemudian dilanjutkan dengan melakukan survei dengan kuisioner kepada masyarakat rentan yang tinggal di wilayah tersebut. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Kelurahan Gundih dan Kelurahan Dukuh Pakis menjadi wilayah dengan risiko bencana banjir pada masyarakat rentan paling tinggi dengan nilai 3.52 atau berada pada skala tinggi, hal tersebut karena tingkat kerentana akibat banjir pada masyarakat rentan cukup tinggi yang disebabkan karena kondisi interkoneksi saluran drainase serta terjadinya sedimentasi pada saluran, selain itu elevasi bangunan yang masih berada dibawah elevasi jalan juga menyebabkan tingkat kerentanan yang tinggi bagi masyarakat rentan di Kota Surabaya
=============================================================================================================================
Surabaya, Surabaya, as the second largest city in Indonesia with a total population of 2,904,751 people, still frequently experiences flooding disasters. Moreover, with its high population density, this city faces significant challenges, especially for vulnerable groups such as children, the elderly, pregnant women, the impoverished, and persons with disabilities. This is because these vulnerable populations often have limited capacity to respond effectively to flood conditions. In this research, four main areas of Surabaya were selected for study: West Surabaya, Central Surabaya, North Surabaya, and South Surabaya. Each area was represented by the neighborhoods with the highest flood levels: Pakal, Gundih, Sidotopo Wetan, and Dukuh Pakis respectively. Based on these conditions, disaster risk management is recognized as a crucial effort to mitigate such occurrences. The disaster risk management process involves connecting hazards, vulnerabilities, and capacities. The methodology employed in this study involved conducting interviews using questionnaires with stakeholders in the local neighborhoods to determine the weight of each indicator through pairwise comparison. Subsequently, surveys were conducted with vulnerable community members residing in these areas. The research findings indicate that Gundih and Dukuh Pakis neighborhoods are the areas with the highest flood risk for vulnerable populations, scoring 3.52, indicating a high level of risk. This is attributed to the high vulnerability of vulnerable populations to flooding, caused by interconnectivity issues in drainage systems and sedimentation in channels. Additionally, the elevation of buildings below road level contributes to the heightened vulnerability of vulnerable populations in Surabaya.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Banjir, Kerentanan, Manajemen Risiko Bencana, Disaster Risk Management, Flood, Vulnerability
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T174.5 Technology--Risk assessment.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Satria Nauval Fadhil
Date Deposited: 12 Feb 2024 22:33
Last Modified: 12 Mar 2024 04:07
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/106941

Actions (login required)

View Item View Item