Alternative Fuel Training For Seafarers To Support Shipping Decarbonization

Aufal Huda, Mokhamad (2024) Alternative Fuel Training For Seafarers To Support Shipping Decarbonization. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6021211016-Master_Thesis.pdf] Text
6021211016-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 July 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pengenalan IMO GHG Initial Strategy pada tahun 2018 dan revisinya terhadap target nol emisi dari kapal pada tahun 2050 mendorong semua pemangku kepentingan di industri perkapalan untuk mempercepat dengan mengadopsi bahan bakar alternatif untuk kapal. Namun, beberapa kesenjangan kritis, hambatan, dan kendala pelatihan ada dalam program pelatihan pelaut, yang mengarah pada potensi bahaya keselamatan, ketidakpatuhan terhadap peraturan, dan inefisiensi operasional dalam menggunakan bahan bakar alternatif. Karakteristik bahan bakar, risiko, bahaya, & tindakan pencegahan perlu diperkenalkan kepada pelaut menggunakan metode pelatihan yang efektif. Tujuan penelitian adalah untuk memahami pentingnya faktor manusia dalam perencanaan dan pemantauan bunkering, penyimpanan, dan pengamanan bahan bakar yang aman di atas kapal dan bagaimana lembaga pelatihan melakukan pelatihan kompetensi operasional dan teknis untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pelaut untuk mengoperasikan dan memelihara gas atau sistem dan peralatan terkait bahan bakar titik nyala rendah di atas kapal yang tunduk pada kode IGF sesuai dengan peraturan dan pedoman. Penelitian dilakukan melalui wawancara dengan pelaut dan lembaga pelatihan untuk memperoleh wawasan terkait pelatihan bahan bakar alternatif. Memeriksa temuan wawancara dan pemodelan FTA mengungkapkan bahwa faktor manusia memainkan peran penting dalam insiden yang terjadi saat berhadapan dengan bahan bakar alternatif. Hasil wawancara menunjukkan bahwa faktor penting dalam memastikan bunkering, penyimpanan, dan pengamanan bahan bakar yang aman di atas kapal yang tunduk pada Kode IGF adalah kompetensi awak kapal, yang mencakup tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kemahiran mereka mengenai karakteristik, risiko, dan bahaya bahan bakar, serta penanganan dan tindakan pencegahan yang tepat yang harus diambil. Awak kapal harus memiliki pemahaman yang jelas tentang operasi kritis di atas kapal yang tunduk pada Kode IGF dan kemampuan untuk mengidentifikasi akar penyebab dari setiap insiden yang mungkin terjadi. Kemahiran dalam keadaan darurat dan pemahaman menyeluruh tentang peraturan dan pedoman yang relevan juga penting. Faktor manusia adalah penyebab utama sebagian besar kecelakaan, sehingga semua pemangku kepentingan harus menjaga kompetensi kru. Temuan wawancara menunjukkan bahwa lembaga pelatihan harus menggunakan pendekatan yang beragam untuk melengkapi pelaut dengan keterampilan operasional dan teknis yang diperlukan untuk menangani bahan bakar alternatif. Pengawasan fasilitas pendidikan, peralatan, bahan ajar, dan simulator harus dilakukan oleh perwakilan Organisasi Maritim Internasional (IMO) dalam hal pengaturan dan persetujuan mereka. Teknik pemberian pelatihan yang efektif akan meningkatkan kapasitas pelaut untuk menerapkan, memahami, dan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan mereka saat beroperasi di kapal yang sesuai dengan Kode IGF. Berpegang teguh pada undang-undang dan norma sangat penting untuk menghilangkan kesenjangan dalam pelatihan pelaut dalam menggunakan bahan bakar alternatif. Lembaga pelatihan harus mengacu pada Tabel STCW A-V/3-1 untuk kecakapan dasar dan Tabel A-V/3-2 untuk kecakapan tingkat lanjut. Penting untuk secara teratur memperbarui kurikulum dan modul untuk memasukkan prosedur onboard terbaru dan kemajuan dalam bahan bakar alternatif. Menurut hasil wawancara, 62,50% responden menyebutkan bahwa terdapat kesenjangan pelatihan antara lembaga pelatihan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pelaut yang bekerja di atas kapal yang menangani bahan bakar alternatif. Selanjutnya, 18,75% di antaranya menyatakan bahwa pelatihan yang disinkronkan diperlukan. Beberapa responden (12,50%) juga menyebutkan kurangnya jam pelatihan untuk menyampaikan semua materi yang berkaitan dengan bahan bakar alternatif, sementara yang lain menyebutkan kurangnya instruktur yang berkualitas (6,25%) untuk menyampaikan pengetahuan. Kata kunci: Bahan bakar alternatif, Dekarbonisasi Pelayaran, Pelatihan Pelaut
====================================================================================================================================
The introduction of the IMO Initial GHG Strategy in 2018 and its revisions toward the target of zero emission from vessels in 2050 led all stakeholders in the shipping industry to pace by adopting alternative fuel for ships. However, some critical gaps, barriers, and training constraints exist in seafarers’ training programs, leading to potential safety hazards, regulatory non-compliance, and operational inefficiencies in using alternative fuels. Fuel characteristics, risks, hazards, & precautions need to be introduced to seafarers using effective training methods. The research objective is to understand the importance of the human factor in planning and monitoring safe bunkering, stowage, and securing of the fuel on board ships and how the training institutions do the operational and technical competence training to provide seafarers with the knowledge and skills necessary to operate and maintain the gas or low-flashpoint fuel-related systems and equipment on board ships subject to the IGF code according to the regulations and guidelines. The research was conducted through interviews with seafarers and training institutions to acquire insight related to the training for alternative fuels. Examining the interview findings and the FTA modelling reveals that human factors played a substantial role in an incident that occurred while dealing with alternative fuels. The interview results show that the critical factor in ensuring the safe bunkering, stowage, and securing of fuel on board ships subject to the IGF Code is the competency of the ship crew, which includes their level of knowledge, understanding, and proficiency concerning the characteristics, risks, and hazards of the fuels, as well as the proper handling and precautions to be taken. The ship crew needs to have a clear understanding of the critical operations on board the vessel that are subject to the IGF Code and the ability to identify the root causes of any incidents that may occur. Proficiency in emergencies and a thorough understanding of the relevant regulations and guidelines are also crucial. Human factors are the primary causes of most mishaps, so all stakeholders must maintain the crew's competency. The interview findings suggest that training institutes should employ diverse approaches to equipping seafarers with the requisite operational and technical skills to handle alternative fuels. The oversight of educational facilities, equipment, instructional materials, and simulators must be conducted by the International Maritime Organisation (IMO) representative in terms of their arrangement and approval. Effective training delivery techniques will improve seafarers' capacity to apply, comprehend, and utilize their knowledge and abilities while operating on ships that comply with the IGF Code. Adhering strictly to legislation and norms is crucial for eliminating gaps in seafarers' training in using alternative fuels. Training institutions should refer to the STCW Table A-V/3-1 for basic proficiency and Table A-V/3-2 for advanced proficiency. It is essential to regularly update the curriculum and modules to include the most recent onboard procedures and advancements in alternative fuel. According to the interview results, 62,50% of respondents cited that there are training gaps between the training institutions and the competence needed by seafarers working onboard vessels that handle an alternative fuel. Furthermore, 18,75% of them stated that synchronized training is needed. Some respondents (12,50%) also cited insufficient training hours to deliver all the materials related to alternative fuels, while another mentioned the lack of qualified instructors (6,25%) to deliver the knowledge. Keywords: Alternative fuel, Shipping Decarbonization, Seafarer Training

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Bahan bakar alternatif, Dekarbonisasi Pelayaran, Pelatihan Pelaut; Alternative fuel, Shipping Decarbonization, Seafarer Training
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Sea Transportation Engineering
Depositing User: Mokhamad Aufal Huda
Date Deposited: 16 Feb 2024 07:35
Last Modified: 16 Feb 2024 07:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/107245

Actions (login required)

View Item View Item