Sinaga, Firman Daniel Haratua (2024) Analisa Teknis dan Ekonomis Perencanaan Floating Photovoltaic dan Floating Wind Turbine di Kepulauan Tayando sebagai Pemanfaatan Potensi Energi Terbarukan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5019211188-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Keterbatasan akses listrik di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) Indonesia Timur menandai sebuah tantangan mendasar dalam pembangunan infrastruktur energi di negara ini. Meskipun progres telah dicapai dalam penyediaan listrik di beberapa wilayah, sebagian besar area di Indonesia Timur masih menghadapi ketidaksetaraan akses energi yang signifikan. Faktor geografis yang sulit, rendahnya investasi, dan terbatasnya perhatian pemerintah menambah kompleksitas masalah tersebut. Artikel ini merinci permasalahan utama yang meliputi 3T Indonesia Timur, menyoroti urgensi perluasan infrastruktur listrik yang berkelanjutan sebagai langkah krusial untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk. Untuk mendapatkan konfigurasi penerapan pembangkit energi terbarukan floating photovoltaic dan floating wind turbine sebagai pemanfaatan blue energy di Kepulauan Tayando dan untuk mendapatkan biaya investasi yang akan didapatkan pada penerapan pembangkit energi terbarukan floating photovoltaic dan floating wind turbine sebagai pemanfaatan blue energy di Kepulauan Tayando. Penelitian ini menggunakan Homer sebagai media yang mensimulasikan sistem pembangkit energi terbarukan terbarukan floating photovoltaic dan floating wind turbineTerdapat dua konfigurasi pada perencanaan Perencanaan Floating Photovoltaic dan Floating Wind Turbine di Kepulauan Tayando sebagai Pemanfaatan Potensi Energi Terbarukan. Konfigurasi 1 merupakan pilihan yang optimal dan berkelanjutan dengan hasil 90,4 % menggunakan photovoltaic dengan produksi listrik sebesar 1,657,258 kWh/tahun dengan jumlah panel 3218 buah dan 9,61% menggunakan wind turbine dengan produksi listrik sebesar 176,262 kWh/tahun dengan jumlah wind turbine 112 buah. Biaya investasi pada konfigurasi 1 adalah senilai Rp Rp21,138,201,877 dengan titik balik modal atau Break Even Point (BEP) pada konfigurasi 1 terjadi pada tahun ke-17.
=============================================================================================================================
Limited access to electricity in the Disadvantaged, Frontier and Outermost (3T) regions of Eastern Indonesia marks a fundamental challenge in the development of energy infrastructure in the country. Although progress has been made in providing electricity in some regions, most areas in Eastern Indonesia still face significant inequalities in energy access. Difficult geography, low investment and limited government attention add to the complexity of the problem. This article details the key issues encompassing the 3Ts of Eastern Indonesia, highlighting the urgency of a sustainable expansion of electricity infrastructure as a crucial step to improving welfare and accelerating economic development in the region. Therefore, this study was conducted with the aim to. To get the configuration of the application of floating photovoltaic and floating wind turbine renewable energy plants as the utilization of blue energy in the Tayando Islands and to get the investment costs that will be obtained in the application of floating photovoltaic and floating wind turbine renewable energy plants as the utilization of blue energy in the Tayando Islands. This research uses Homer as a medium that simulates floating photovoltaic and floating wind turbine renewable energy generation systems. There are two configurations in the planning of Floating Photovoltaic and Floating Wind Turbine Planning in the Tayando Islands as Utilization of Renewable Energy Potential. Configuration 1 is the optimal and sustainable choice with the results of 90.4% using photovoltaic with electricity production of 1,657,258 kWh / year with a total of 3218 panels and 9.61% using wind turbines with electricity production of 176,262 kWh / year with a total of 112 wind turbines. The investment cost in configuration 1 is Rp 21,138,201,877 with a break even point (BEP) in configuration 1 occurring in year 17.
Actions (login required)
View Item |