Pengaruh Penambahan Mg(OH)2 dari Bittern pada Pengendapan Nikel dan Kobalt dari Larutan Pelindian Bijih Nikel Laterit

Wulandari, Sofia (2024) Pengaruh Penambahan Mg(OH)2 dari Bittern pada Pengendapan Nikel dan Kobalt dari Larutan Pelindian Bijih Nikel Laterit. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5004201013-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5004201013-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Bittern menjadi produk sampingan dari limbah industri pengolahan garam yang memiliki konsentrasi magnesium tinggi dan tidak dimanfaatkan lebih lanjut. Pada penelitian ini, bittern dikembangkan untuk diambil magnesiumnya dan dimanfaatkan sebagai agen pengendap dalam ekstraksi nikel dan kobalt dari larutan pelindian bijih nikel laterit. Pengolahan magnesium dari bittern dilakukan dengan mengurangi kadar garam dalam bittern dengan cara evaporasi. Selanjutnya dilakukan penambahan NaOH 2M sehingga menghasilkan magnesium hidroksida (Mg(OH)2) sebagai agen pengendap dari larutan pelindian bijih nikel laterit menghasilkan Nikel dan kobalt dalam bentuk hidroksida. Sementara itu, proses pelindian nikel dan kobalt dilakukan dengan menambahkan larutan asam sulfat dengan variasi konsentrasi 1, 3, 5, 7, 9M pada bijih nikel laterit yang telah melalui proses pemanggangan. Dari hasil pelindian bijih nikel laterit didapatkan nikel dan kobalt yang dapat terekstrak masing-masing sebesar 73,34% dan 99,05% dengan konsentrasi asam sulfat 7M. Cairan pelindian bijih nikel laterit dengan konsentrasi 7M dilakukan proses presipitasi hidrolitik untuk mengendapkan nikel dan kobalt dalam bentuk hidroksida. Ditambahkan magnesium hidroksida (Mg(OH)2) yang telah disintesis dari bittern. Mg(OH)2 yang ditambahkan memiliki konsentrasi yang sama dengan cairan pelindian yang digunakan dengan memperhatikan pH pengendapan. Proses presipitasi hidrolitik dilakukan pada pH 6, 7, dan 8 dengan penambahan Mg(OH)2 yang semakin banyak seiring dengan meningkatnya pH pengendapan. Pelindian kedua untuk memurnikan produk dan memisahkan nikel dan kobalt dari magnesium. Proses pemurnian nikel dan kobalt dilakukan dengan pelindian dengan asam sulfat 0,05M pada suhu 25°C selama 15 menit. analisa komposisi yang ada pada residu hasil pemurnian nikel dan kobalt dianalisis menggunakan XRD (X-Ray Diffractometer) dan filtrat dianalisis lebih lanjut dengan AAS (Atomic Absorbance Spektrofotometer).
=================================================================================================================================
Bittern is a by-product of salt processing industry waste which has a high magnesium concentration and is not utilized further. In this research, bittern was developed to extract magnesium and was used as a precipitating agent in the extraction of nickel and cobalt from the leach solution of nickel laterite ore. Magnesium processing from bittern is done by reducing the salt content in bittern by evaporation. Next, 2M NaOH is added to produce magnesium hydroxide (Mg(OH)2) as a precipitating agent from the leaching solution of laterite nickel ore to produce nickel and cobalt in the form of hydroxide. Meanwhile, the nickel and cobalt leaching process is carried out by adding sulfuric acid solution with varying concentrations of 1, 3, 5, 7, 9M to laterite nickel ore that has gone through the roasting process. From the results of leaching laterite nickel ore, it was found that 73.34% and 99.05% of nickel and cobalt could be extracted respectively with a sulfuric acid concentration of 7M. Laterite nickel ore leach liquid with a concentration of 7M is carried out by a hydrolytic precipitation process to precipitate nickel and cobalt in the form of hydroxide. Added magnesium hydroxide (Mg(OH)2) which has been synthesized from bittern. The added Mg(OH)2 has the same concentration as the leach liquid used, taking into account the settling pH. The hydrolytic precipitation process was carried out at pH 6, 7, and 8 with the addition of increasing amounts of Mg(OH)2 as the precipitation pH increased. A second leaching is carried out to purify the product and separate nickel and cobalt from magnesium. The nickel and cobalt purification process was carried out by leaching with 0.05M sulfuric acid at a temperature of 25°C for 15 minutes. Analysis of the composition of the residue resulting from the refining of nickel and cobalt was analyzed using XRD (X-Ray Diffractometer) and the filtrate was further analyzed using AAS (Atomic Absorbance Spectrophotometer).

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Bijih nikel laterit, bittern, kobalt, nikel, cobalt, lateritic nickel ore, nickel
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Chemistry > 47201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Sofia Wulandari
Date Deposited: 19 Feb 2024 16:42
Last Modified: 19 Feb 2024 16:42
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/107552

Actions (login required)

View Item View Item