Peramalan Volume Ekspor Akibat Pelarangan Ekspor CPO di Indonesia Menggunakan Model Intervensi

Pusaka, Siddhi Wipracintya Galan (2024) Peramalan Volume Ekspor Akibat Pelarangan Ekspor CPO di Indonesia Menggunakan Model Intervensi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2043201083-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2043201083-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 March 2026.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia sebagai penghasil minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) yaitu minyak kelapa sawit mentah yang diolah kembali menjadi beberapa produk turunan. Ekspor minyak sawit berperan penting untuk Indonesia karena kontribusi terhadap neraca perdagangan yang cukup besar. Volume ekspor minyak sawit Indonesia dari tahun 2019 hingga 2022 mengalami penurunan secara berkala namun puncak penurunan yang paling tajam terjadi pada bulan Mei 2022 sebesar 68% yang disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan pelarangan ekspor CPO. Kebijakan ini diberlakukan pada 28 April hingga 23 Mei 2022 untuk mengatasi kelangkaan pasokan minyak goreng dalam negeri. Larangan ekspor CPO ini kemudian dicabut karena banjirnya minyak sawit dalam negeri hingga tangki tingkat produsen penuh dan menyebabkan petani merugi karena harus menjual dengan harga rendah. Indonesia sebagai eksportir dan produsen minyak sawit terbesar di dunia harus mempertimbangkan agar kebutuhan ekspor minyak sawit tetap terpenuhi. Sebagai antisipasi perubahan volume ekspor dapat diperkirakan dengan mengembangkan model peramalan yang memperhitungkan efek intervensi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dengan fungsi intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model yang terbentuk yaitu ARIMA (1,0,0) dengan orde intervensi (1,0,0). Hasil permodelan ini menunjukkan terdapat peningkatan nilai volume ekspor CPO sebesar 0,445 juta ton pada satu periode sebelum intervensi dan penurunan nilai volume ekspor CPO sebesar 0,141 juta ton pada dua periode sebelum intervensi serta nilai volume ekspor CPO dipengaruhi sebesar 0,316 kali dari nilai volume ekspor CPO sebelumnya, dengan akurasi model MAPE sebesar 12,69% dan RMSE sebesar 0,390 maka dikatakan baik dan hasil ramalan sudah mendekati nilai sebenarnya.
===================================================================================================================================
Palm oil is Indonesia's leading and main plantation commodity as a producer of Crude Palm Oil or CPO, namely Crude Palm Oil which is reprocessed into several derivative products. Raw palm oil or CPO plays a crucial role in the industry, with Indonesia being the world's largest exporter and producer. The export of palm oil plays a significant role in Indonesia, contributing significantly to the trade balance. The volume of Indonesian palm oil exports experienced periodic declines from 2019 to 2022, with the sharpest decline occurring in May 2022, reaching 68%, attributed to the implementation of CPO export restrictions. This policy was enforced from April 28th to May 23rd, 2022, to address domestic cooking oil shortages. The CPO export ban was later lifted due to domestic oil surplus causing producer tanks to be full, causing financial losses for farmers who had to sell at lower prices. As the world's largest exporter and producer of palm oil, Indonesia must consider ensuring its palm oil export needs are met. To anticipate changes in export volume, forecasting models that consider the effects of policy interventions are essential. This research employs the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) method with intervention functions. The results of this research indicate that the formed model is ARIMA (1,0,0) with an intervention orde of (1,0,0). The modeling results show an increase in the volume of CPO exports by 0,445 million tons in the period before the intervention and a decrease in the volume of CPO exports by 0,141 million tons in the two periods before the intervention, with the volume of CPO exports being influenced by 0,316 times the previous volume of CPO exports. The model's accuracy, with MAPE of 12,69% and RMSE of 0,390, is considered good, and the forecasting results approximate the actual values.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: ARIMA, Crude Palm Oil, Export volume, Intervention, ARIMA, Minyak Sawit Mentah, Intervensi, Volume Ekspor
Subjects: H Social Sciences > HA Statistics > HA30.3 Time-series analysis
Divisions: Faculty of Vocational > 49501-Business Statistics
Depositing User: Siddhi Wipracintya Galan Pusaka
Date Deposited: 22 Feb 2024 01:55
Last Modified: 22 Feb 2024 01:55
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/107596

Actions (login required)

View Item View Item