Pemilihan Lokasi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) Dengan Metode Fuzzy AHP-TOPSIS

Amrulloh, Khakam Taqiyudin (2024) Pemilihan Lokasi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) Dengan Metode Fuzzy AHP-TOPSIS. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6032202208__MASTER__THESIS.pdf] Text
6032202208__MASTER__THESIS.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Energi baru dan terbarukan dalam menghasilkan energi listrik selalu berkembang kedepannya. Salah satu pemanfaatan energi baru dan terbarukan adalah pemanfaatan tenaga air yang salah satunya adalah PLTM. Namun, untuk mendapatkan kualitas listrik dari PLTM yang baik perlu dipertimbangkan beberapa aspek yang turut mempengaruhi kualitas dari pembangkit listrik tersebut. Tahapan pada penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data yang meliputi rata-rata kuisioner dan proses fuzzifikasi. Kemudian dilakukan pembobotan kriteria dan sub-kriteria. Kemudian dilakukan pemeringkatan berdasarkan uraian tersebut maka direncanakan beberapa kriteria dan sub-kriteria serta proses pembobotannya yang nantinya akan dilakukan pemeringkatan alternatif dari hasil pembobotan dengan menggunakan Fuzzy AHP-TOPSIS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai bobot untuk aspek teknis yaitu sungai ke titik interkoneksi (A1) dan jarak sungai ke pusat beban (A2) memiliki bobot 9.5. sedangkan untuk Sub kriteria sosial ekonomi adalah Fungsi sungai (B1), Investasi sungai jangka panjang (B2) dan biaya produksi relatif murah (B3) yang masing-masing berbobot 0.19, 0.22 dan 0.55. Sub kriteria topografi adalah ketinggian potensi debit pada intake (C1) dan potensi energi Listrik (C2) memiliki bobot 5. Sedangkan sub kriteria Aspek Topografi adalah tingkat ketinggian debit aliran sungai (D1) dan tingkat kelandaian aliran sungai (D2) memiliki bobot 13. Sedangkan untuk aspek lingkungan adalah Pengaruh terhadap flora dan fauna (E1) dan pengaruh terhadap masyarakat (E2) memiliki bobot 5.5 dan untuk Aspek perijinan adalah Status kepemilikan lahan (F1) dan dukungan stakeholder (F2) memiliki bobot 5. Demikian dari hasil tersebut maka didapatkan bobot terbesar adalah A1, A2, D1, dan D2. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas didapatkan bahwa metode Fuzzy AHP TOPSIS sudah konsisten dan reliabel, yang dibuktikan dengan tidak adanya perubahan peringkat yang signifikan. Berdasarkan bobot kriteria dan sub-kriteria, dilakukan pemeringkatan dengan menggunakan metode TOPSIS sehingga didapatkan bahwa alternatif lokasi terbaik adalah Alternatif 11 yaitu PLTM Wajo 2 , kemudian peringkat 2 lokasi terbaik adalah Alternatif 12 yaitu PLTM Sissa, dan peringkat alternatif lokasi terakhir adalah Alternatif 5 yaitu PLTM Meseh 2.
=================================================================================================================================
Renewable energy is always innovating in the future. One of them is the usage of water energy which is using microhydro power and called PLTM. However, to obtain best quality electricity from PLTM, several aspects that influence the quality of the PLTM are considered. This research is begun by collecting the respondent respond, estimating the matrix comparation. Fuzzification process, then weighting and ranking are done based Fuzzy AHP and TOPSIS. Based on the research results, it was found that the weight values for technical aspects, namely the river to the interconnection point (A1) and the distance from the river to the load center (A2) had a weight of 9.5. Meanwhile, the socio-economic sub-criteria are river function (B1), long-term river investment (B2) and relatively cheap production costs (B3), which respectively have a weight of 0.19, 0.22 and 0.55. The topographic sub-criteria are the height of the potential discharge at the intake (C1) and the potential for electrical energy (C2) which has a weight of 5. Meanwhile, the Topographic Aspect sub-criteria are the height of the river flow (D1) and the level of slope of the river flow (D2) which has a weight of 13. Meanwhile for the environmental aspect it is the influence on flora and fauna (E1) and the influence on society (E2) which has a weight of 5.5 and for the licensing aspect it is land ownership status (F1) and stakeholder support (F2) which has a weight of 5. Thus, from these results the weight is obtained. The largest are A1, A2, D1, and D2. Based on the results of the sensitivity analysis, it was found that the Fuzzy AHP TOPSIS method was consistent and reliable, which was proven by the absence of significant changes in ranking. Ranking was determined by TOPSIS method so that it was found that the best location alternative was Alternative 11 the PLTM Wajo 2, then the ranking of the 2 best locations was Alternative 12, namely the Sissa PLTM, and the last alternative location ranking was Alternative 5, namely the PLTM Meseh 2.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Location alternative microhidro, Fuzzy AHP-TOPSIS, MCDM, Alternatif Lokasi PLTM, Pembobotan Kriteria dan sub kriteria.
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems
T Technology > T Technology (General) > T58.8 Productivity. Efficiency
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User: Khakam Taqiyudin Amrulloh
Date Deposited: 24 Feb 2024 17:28
Last Modified: 24 Feb 2024 17:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/107703

Actions (login required)

View Item View Item