Theodora, Eureka (2024) Analisis Perhitungan Premi Reasuransi Excess of Loss dengan Menggunakan Metode Burning Cost dan Exposure Rating. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5006201079-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Sepeda motor telah menjadi alat transportasi utama bagi mayoritas masyarakat Indonesia karena praktis, efisien, dan terjangkau secara finansial. Peningkatan jumlah sepeda motor tentunya juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, yang juga berdampak pada peningkatan jumlah klaim asuransi. Maka dari itu, manajemen risiko menjadi krusial terutama bagi perusahaan asuransi yang harus mengelola risiko tersebut. Reasuransi hadir sebagai solusi untuk mentransfer risiko memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan asuransi dan melindungi masyarakat dari risiko yang tidak terduga. Dalam praktiknya, terdapat dua tipe utama perjanjian antara perusahaan reasuransi (reasurandur) dengan perusahaan asuransi (cedant), yaitu perjanjian proporsional, yang membagi risiko antara reasurandur dan cedant berdasarkan proporsi atau perbandingan yang tetap, dan perjanjian non-proporsional, di mana cedant akan menanggung setiap kerugian sampai jumlah tertentu (threshold) dan reasurandur akan terlibat pada jumlah diatas threshold tersebut. Salah satu jenis dari reasuransi non-proporsional adalah excess-of-loss. Perjanjian ini membagi jumlah kerugian yang akan ditanggung oleh cedant dan reasurandur dengan melihat kerugian yang sebenarnya terjadi. Reasurandur akan terlibat ketika jumlah tersebut melebihi atau melampaui jumlah tertentu sesuai dengan net retention atau deductible yang telah ditetapkan. Metode perhitungan dari excess of loss yang umum digunakan ada dua yaitu, Burning Cost dan Exposure Rating. Burning Cost adalah metode deterministik yang menitikberatkan pada evaluasi klaim masa lalu dengan mempertimbangkan frekuensi dan besarnya kerugian yang telah terjadi. Sementara itu, Exposure Rating adalah metode stokastik yang mengambil pendekatan lebih proyektif dengan memfokuskan pada exposure potensial terhadap risiko di masa depan. Penelitian ini akan menganalisis perhitungan premi dengan kedua metode menggunakan data historis dan informasi exposure terkini dari PT Asuransi X dengan lini bisnis kendaraan bermotor. Data yang digunakan adalah data losses to the layer dan risk and loss profile beserta GNPI dan struktur treaty PT Asuransi X (cedant) dari tahun 2018 sampai tahun 2023. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa premi reasuransi untuk layer pertama dengan metode Burning Cost lebih kecil dibandingkan dengan metode Exposure Rating, sedangkan untuk layer kedua dan ketiga, premi reasuransi dengan metode Exposure Rating lebih kecil dibandingkan dengan metode Burning Cost.
======================================================================================================================================
Motorbikes have become the main transportation for most Indonesians because it is practical, efficient and financially affordable. However, an increment within the number of motorbikes moreover has the potential to extend the hazard of activity mischances, which also has an effect on expanding the number of insurance claims. Therefore, risk management, especially for insurance companies have to manage these risks. Reinsurance, as a solution for transferring risk, has an important role in maintaining the financial stability of insurance companies and protecting people from unexpected risks. In practice, there are two main types of treaty between reinsurance companies (reinsurers) and insurance companies (cedants), namely proportional treaty, which shares the risk between the reinsurer and cedant based on a fixed proportion or ratio, and non-proportional treaty, where the cedant will cover each loss up to a certain amount (threshold) and reinsurer will be involved in an amount above that threshold. One type of non-proportional reinsurance is excess of loss. In this treaty, the amount that must be paid by the cedant and reinsurer is based on the amount of loss incurred, whether this amount has exceeded or exceeds a certain amount in accordance with the net retention that has been determined by the cedant. There are two commonly methods to estimate the premium of excess of loss treaty, namely, Burning Cost and Exposure Rating. Burning Cost is a deterministic method that focuses on evaluating past claims by considering the frequency and magnitude of losses that have occurred. Meanwhile, Exposure Rating is a stochastic method that takes a more projective approach by focusing on potential exposure to risk in the future. This research will analyze premium calculations using both methods using historical data and current exposure information from PT Asuransi X with the motor vehicle class of business. This research used loss to the layer data and risk and loss profile data along with GNPI and treaty structure of PT Asuransi X (cedant) from 2018 to 2023. The result of this research shows that reinsurance premiums for the first layer with the Burning Cost method are smaller than Exposure Rating method, while for the second and third layers, reinsurance premiums with the Exposure Rating method are smaller than those with the Burning Cost method.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Burning Cost, Excess-of-Loss, Exposure Rating, Non-Proportional, Reinsurance Premium Calculation, Perhitungan Premi Reasuransi |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG4012 Mathematical models |
Divisions: | Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Actuaria > 94203-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Eureka Theodora |
Date Deposited: | 09 Jul 2024 06:54 |
Last Modified: | 09 Jul 2024 06:54 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/108202 |
Actions (login required)
View Item |