Handayani, Ratri Ninda and Fijianti, Nuraini Septi (2024) Desain Pabrik Liquefied Natural Gas (LNG) dengan Metode AP-X. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5008201037_5008201039-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam usaha untuk meningkatkan penyediaan energi di Indonesia dan program transisi energi, industri LNG sangat dibutuhkan saat ini. Hal ini karena gas bumi menjadi energi primer ketiga yang paling banyak dimanfaatkan di dalam negeri selain minyak bumi dan batu bara.Oleh Karena kebutuhan yang semakin tinggi ini diperlukan pengembangan industri gas bumi dengan untuk menyuplai kebutuhan LNG dalam negeri maupun luar negeri. Namun, di sisi lain produksi dan lifting migas pada semester 1 tahun 2022 mengalami penurunan akibat adanya permasalahan dalam instrumen fasilitas produksi yang membutuhkan perawatan, adanya penurunan performa sumur-sumur eksisting, penurunan penyerapan pembeli, serta high inventory di PT Badak LNG. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur LNG di seluruh pulau di Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan pabrik LNG saat ini sangat dibutuhkan pemerintah sebagai upaya meningkatkan produktivitas energi dalam negeri dengan kegiatan ekplorasi secara luas. Salah satu lokasi strategis yang memiliki kandungan gas alam yang dapat dimanfaatkan untuk produksi LNG yaitu di sumur gas blok Sungai Kenawang, Sumatera Selatan yang termasuk ke dalam Region II berdasarkan pembagian region cadangan gas alam Indonesia. Karena lokasi yang tidak jauh dari Pantai, maka lokasi pengeboran dan pengolahan dapat dilakukan secara onshore. Untuk proses pengolahan gas alam ini dilakukan di Kabupaten Banyuasin tepatnya pada Desa Sungsang IV karena memiliki kondisi geografis, ketersediaan tenaga kerja, utilitas, dan lain sebagainya. Gas alam dari sumur gas blok Sungai Kenawang ini diolah dengan beberapa tahapan unit operasi yaitu Unit acid gas removal untuk memisahkan kandungan gas asam, unit dehidrasi untuk mengurangi kandungan air dalam aliran gas, unit fraksinasi untuk memisahkan komponen hidrokarbon sesuai komponen yang diinginkan, dan unit liquefaction untuk proses pendinginan dan pencairan metana dan etana hingga mencapai suhu -160°C untuk menjadi produk LNG dengan menggunakan metode AP-X. Bahan baku gas alam yang diperlukan sebesar 250 MMSCFD atau sekitar 263.360,76 kg/jam dan mampu menghasilkan beberapa produk yaitu 203.701,8 kg/jam LNG, 20.563,02 kg/jam LPG, dan 5.633,54 kg/jam condensate. Dari segi teknis, pabrik LNG ini layak karena spesifikasi setiap produk yang dihasilkan sudah sesuai dan layak untuk dijual. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, didapatkan nilai CAPEX sebesar Rp11.785.859.873.421, OPEX sebesar Rp4.254.253.757.779, IRR sebesar 18,70%, POT sebesar 5 tahun, BEP sebesar 30,89%, dan NPV sebesar Rp100.948.377.401.062. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik LNG ini layak untuk didirikan.
=================================================================================================================================
To increase energy supply in Indonesia and the energy transition program, the LNG industry is needed now. This is because natural gas is the third most utilized primary energy in the country besides oil and coal. Due to this higher demand, it is necessary to develop the natural gas industry to supply domestic and foreign LNG needs. However, on the other hand, oil and gas production and lifting in the first semester of 2022 has decreased due to problems in production facility instruments that require maintenance, a decrease in the performance of existing wells, a decrease in buyer absorption, and high inventory at PT Badak LNG. This has prompted the government to increase the development of LNG infrastructure across all islands in Indonesia. Therefore, the construction of LNG plants is currently needed by the government as an effort to increase domestic energy productivity with extensive exploration activities. One strategic location that has natural gas content that can be utilized for LNG production is in the Sungai Kenawang gas well block, South Sumatra, which is included in Region II based on the regional distribution of Indonesia's natural gas reserves. Because the location is not far from the coast, drilling and processing can be done onshore. The natural gas processing is carried out in Banyuasin Regency, precisely in Sungsang IV Village because it has geographical conditions, availability of labor, utilities, and so on. Natural gas from the Sungai Kenawang block gas well is processed with several stages of operating units, namely the acid gas removal unit to separate the acid gas content, dehydration unit to reduce the water content in the gas stream, fractionation unit to separate the hydrocarbon components according to the desired components, and liquefaction unit for the cooling and liquefaction process of methane and ethane to reach a temperature of -160 ° C to become LNG products using the AP-X method. The required natural gas feedstock is 250 MMSCFD or approximately 263,360.76 kg/hour and can produce several products, namely 203,701.8 kg/hour LNG, 20,563.02 kg/hour LPG, and 5,633.54 kg/hour condensate. From a technical point of view, this LNG plant is feasible because the specifications of each product produced are appropriate and suitable for sale. Based on the results of the economic analysis, the CAPEX value of Rp11.785.859.873.421, OPEX of Rp4.254.253.757.779, IRR of 18.70%, POT of 5 years, BEP of 30.89%, and NPV of Rp100.948.377.401.062 were obtained. From the results of the analysis, it can be concluded that this LNG plant is feasible to establish.
Actions (login required)
View Item |