Desain Pabrik Refined Carrageenan dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii

Winedar, Suksmatatya Satrio Surya and Adji, Adinda Putri (2024) Desain Pabrik Refined Carrageenan dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5008201137_5008201166-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5008201137_5008201166-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Rumput laut (E.Cottonii) merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang memiliki potensi besar di Indonesia. Meskipun Indonesia termasuk produsen E.Cottonii terbesar di dunia, tetapi pada kenyataannya hanya sedikit produk turunan olahan yang di produksi di Indonesia. Salah satu produk turunan dari E.Cottonii adalah refined carrageenan. Tepung karagenan memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan harga bahan mentah berupa rumput laut kering. Padahal refined carrageenan memiliki potensi peningkatan permintaan yang baik di pasar domestik maupun internasional. Refined carrageenan bisa didapatkan dengan cara mengekstraksi menggunakan KOH 0,6% kemudian dilakukan pengendapan dengan menambahkan larutan KCl 2% pada hasil perasan produk ekstraksi. Metode refined carrageenan dipilih dikarenakan produk yang dihasilkan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi serta memiliki serapan industri yang besar pada pasar domestik. Dengan ketersediaan bahan baku yang ada di lokasi terpilih, Kawasan Industri Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, didapatkan bahwa dapat diciptakan pabrik dengan kapasitas 2000 ton per tahunnya. Jumlah ini masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, akan tetapi sudah memiliki nilai kapasitas yang sama dengan pabrik terbesar yang berdiri pada saat ini. Alat utama yang digunakan pada proses pembuatan karagenan adalah sebuah unit ekstrakstor yang didalamnnya terjadi proses ekstraksi segingga terbentuk karagenan. Sebelum dilakukan ekstraksi, rumput laut terlebih dahulu dilakukan pre-treatment dengan perendaman dalam air proses selama 24 jam dan larutan Ca(OH)2. Setelah itu, didapatkan bahwa produk yang dihasilkan memiliki yield sebesar 25% atau sejumlah 2000 ton/tahun. Sistem proses yang dipilih untuk produksi refined carrageenan adalah batch. Kebutuhan bahan baku untuk proses ini yaitu berupa E.Cottonii, Ca(OH)2, KOH, dan KCl dengan jumlah masing masing sesuai dengan kebutuhan. Dilakukan analisa ekonomi, didapatkan bahwa produksi pabrik refined carrageenan memiliki IRR sebesar 23,8% yang telah melampaui WACC sebesar 11,5% dan didapatkan nilai NPV>0. Diperkirakan pabrik akan mengalami balik modal setelah 2 tahun produksi.
==================================================================================================================================
Seaweed (E. Cottonii) is one of the natural biological resources with great potential in Indonesia. Although Indonesia is one of the largest producers of E. Cottonii in the world, only a few processed derivative products are produced in Indonesia. One of the derivative products of E. Cottonii is refined carrageenan. Carrageenan flour has a higher economic value compared to dried seaweed and has good potential for increased demand. Refined carrageenan can be obtained by extracting using 0.6% KOH and then precipitating by adding 2% KCl solution to the extracted product. The refined carrageenan method is chosen because the resulting product has a high level of purity and a large industrial absorption in the domestic market. With the availability of raw materials in the selected location, Makassar Industrial Area, South Sulawesi Province, it is found that a plant with a capacity of 2000 tons per year can be created. This amount is still insufficient to meet domestic needs, but it already has the same capacity value as the largest existing plant. The main equipment used in the carrageenan production process is an extraction unit where the extraction process occurs, forming carrageenan. Before extraction, the seaweed is pre-treated by soaking it in process water for 24 hours and in a Ca(OH)2 solution. After that, it is found that the resulting product has a yield of 25% or 2000 tons/year. The process system chosen for refined carrageenan production is batch. The raw material requirements for this process are E. Cottonii, Ca(OH)2, KOH, and KCl, each in the necessary quantities. An economic analysis reveals that the refined carrageenan plant production has an IRR of 23.8%, exceeding the WACC of 11.5%, and the NPV value is greater than 0. It is estimated that the plant will break even after 2 years of production.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: E. cottoni, Pabrik Karagenan, Refined Carrageenan, Rumput Laut, Carrageenan Plant, Seaweed
Subjects: Q Science > QD Chemistry > Polymerization
Q Science > QD Chemistry > QD63 Extraction
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Adinda Putri Adji
Date Deposited: 16 Jul 2024 06:45
Last Modified: 16 Jul 2024 06:45
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/108359

Actions (login required)

View Item View Item