Pradipta, Nadhira Putri (2024) Penilaian Risiko Pipa Bawah Laut Karena Korosi Internal Studi Kasus: Husky CNOOC Madura Ltd. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5020201082-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam sektor pertambangan, khususnya minyak dan gas bumi yang merupakan salah satu komoditas energi utama sebagai sumber energi tidak terbarukan. Pada proses pengeboran minyak dan gas di offshore memerlukan fasilitas transportasi dan distribusi. Pipa bawah laut merupakan suatu fasilitas transportasi yang digunakan dalam menyalurkan berbagai jenis fluida dari sumbernya ke tempat lain. Dari kejadian kegagalan pengoperasian pipa, maka diperlukan penilaian risiko untuk mengetahui tingkat bahaya, dan tindakan mitigasi yang sesuai untuk pencegahan dari segala kerugian yang disebabkan. Penilaian risiko (risk assesment) adalah proses evaluasi risiko yang diakibatkan adanya bahaya, dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah risiko dapat diterima atau tidak. Proses penilaian risiko sendiri meliputi identifikasi bahaya, penilaian frekuensi, penilaian konsekuensi, dan evaluasi risiko dengan mitigasi jika risiko tidak dapat diterima menurut HCML Risk Matrix. Dalam kasus ini dianalisis mulai tahun awal operasi 2017 hingga design life tahun 2037. Lalu ada dua kondisi yang di analisis, yaitu kondisi meletak di seabed dan spanning dengan bentangan bebas paling panjang adalah 28,58 m. Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai hoop stress maksimal sebesar 240,927 MPa. Pada kondisi meletak didapatkan nilai longitudinal stress maksimal sebesar 105,14 MPa, dan nilai Von Mises maksimal sebesar 212,7 MPa. Sedangkan pada kondisi ada span didapatkan nilai longitudinal stress maksimal sebesar 171,63 MPa, dan nilai Von Mises maksimal sebesar 214,83 MPa. Tingkat frekuensi dan risiko yang didapat adalah medium, sehingga level risiko dapat dikategorikan masih ditoleransi (tolerable). Adapun tindakan pencegahan yang direkomendasikan, yaitu dilakukan inspeksi menggunakan crawler inspection tool sebagai alternatif lain dari In-Line Inspection dengan jarak inspeksi setiap 5 tahun sekali. Selain itu, dapat menggunakan inhibitor korosi untuk pengendalian korosi internal.
===============================================================================================================================
In the mining sector, especially oil and gas, which is one of the main energy commodities as a non-renewable energy source. The offshore oil and gas drilling process requires transportation and distribution facilities. Subsea pipeline is a transportation facility used in distributing various types of fluids from its source to other places. From the occurrence of pipeline operation failure, a risk assessment is needed to determine the level of danger, and appropriate mitigation measures to prevent any losses caused. Risk assessment is the process of evaluating the risk caused by a hazard, taking into account the adequacy of controls, and determining whether the risk is acceptable or not. The risk assessment process itself includes hazard identification, frequency assessment, consequence assessment, and risk evaluation with mitigation if the risk is unacceptable according to the HCML Risk Matrix. In this case, it is analyzed from the initial year of operation 2017 to the design life of 2037. Then there are two conditions analyzed, namely the condition of laying on the seabed and spanning with the longest free span is 28.58 m. From the calculation results, the maximum hoop stress value is 240.927 MPa. In the laying condition, the maximum longitudinal stress value is 105.14 MPa, and the maximum Von Mises value is 212.7 MPa. While in the existing span condition, the maximum longitudinal stress value is 171.63 MPa, and the maximum Von Mises value is 214.83 MPa. The frequency and risk level obtained is medium, so the risk level can be categorized as tolerable. The recommended preventive measures are inspection using a crawler inspection tool as another alternative to In-Line Inspection with an inspection interval of once every 5 years. In addition, corrosion inhibitors can be used for internal corrosion control.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Risk Assessment, Pipa Bawah Laut, Korosi Internal, Risk Matrix, Analytical Method =========================================================== Risk Assessment, Subsea Pipeline, Internal Corrosion, Risk Matrix, Analytical Method |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC1680 Offshore structures |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Nadhira Putri Pradipta |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 03:57 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 03:57 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/108723 |
Actions (login required)
View Item |