Komparasi Kondisi Keandalan Tanggul Lumpur Sidoarjo Pada Musim Hujan Dan Musim Kemarau Dengan Pemodelan Geolistrik Resistivitas Dan Ground Penetrating Radar (GPR)

Ramadhan, Muhammad Gilang (2024) Komparasi Kondisi Keandalan Tanggul Lumpur Sidoarjo Pada Musim Hujan Dan Musim Kemarau Dengan Pemodelan Geolistrik Resistivitas Dan Ground Penetrating Radar (GPR). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5017201005-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5017201005-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (39MB) | Request a copy

Abstract

Semburan lumpur panas terjadi pada 29 Mei 2006 di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo yang kemudian dinamakan Lumpur Sidoarjo (Lusi), hingga saat ini masih masih menyemburkan lumpur. Untuk mengurangi dampak yang semakin meluas dari semburan lumpur, maka dibangun tanggul, dimana tanggul Lusi merupakan tanggul buatan yang dibuat dari gundukan tanah mengelilingi area lumpur. Dengan berjalannya waktu, terjadi kondisi ketidakstabilan tanggul, salah satunya disebabkan karena terdapatnya kandungan air pada tanggul. Berdasarkan laporan PUPR (2019), tanggul pada musim hujan mengalami kenaikan kandungan air. Untuk memonitoring kondisi kandungan air pada lapisan tanggul dan retakan dekat permukaan yang menyebabkan perubahan kondisi keandalan tanggul, maka dilakukan akuisisi data metode geolistrik resistivitas dan GPR, karena sifat metodenya yang non-destruktif dan sensitif terhadap konduktivitas bahan. Pada penelitian ini, monitoring kandungan air dan potensi retakan pada tanggul dilakukan pada titik P78-79, P88-42, dan P42-41. Data geolistrik resistivitas diperoleh dari alat AGI Super Sting dan data GPR diperoleh dari alat GSSI. Dilakukan perbandingan posisi lapisan yang memiliki kandungan air pada musim hujan dan kemarau dari hasil penampang resistivitas 2D. Diperoleh posisi lapisan tanah yang terkandung air di titik P78-79 pada musim hujan hampir memenuhi seluruh bagian tanggul hingga kedalaman 74,4 m dan pada musim kemarau hanya beberapa spot bagian tanggul hingga kedalaman 45,8 m, lapisan tanah yang terkandung air di titik P88-42 musim hujan memenuhi tanggul hingga kedalaman 57,5 m dan pada musim kemarau hanya beberapa spot hingga kedalaman 47,3 m, serta lapisan tanah yang mengandung air di titik P42-41 pada musim hujan tanggul hingga kedalaman 57,5 m dan pada musim kemarau hanya beberapa spot hingga kedalaman 26,5 m. Kemudian dilakukan analisis perubahan nilai resistivitas pada musim kemarau ke musim hujan yang mengindikasikan perubahan kandungan air. Diperoleh bahwa di titik P78-79, P88-42, dan P42-41 didominasi oleh area dengan delta rho yang mendekati nol yang artinya tidak ada perubahan kandungan air, namun ditemukan area delta rho positif sebagai retakan di dekat permukaan yang menjadi celah masuknya air. Dilakukan validasi dengan penampang radargram GPR di musim hujan dan kemarau. Hanya titik P78-79 yang pola retakannya tidak dijumpai pada musim kemarau namun dijumpai pada musim hujan, yang mengartikan retakan dekat permukaan mulai muncul ketika tersaturasi air hujan.
===================================================================================================================================
A hot mudflow occurred on May 29 2006 in Renokenongo Village, Porong District, Sidoarjo Regency, which was later called the Sidoarjo (Lusi) Mud, until now it is still spewing mud. To reduce the widespread impact of mudflows, embankments were built, where the Lusi embankment is an artificial embankment made from mounds of earth surrounding the mud area. As time goes by, a condition of embankment instability occurs, one of which is caused by the presence of water content in the embankment. Based on the PUPR report (2019), the embankment in the rainy season experiences an increase in water content. To monitor the condition of the water content in the embankment layer and cracks near the surface which cause changes in the reliability of the embankment, geoelectric resistivity and GPR data acquisition methods were carried out, because the nature of the method is non-destructive and sensitive to the conductivity of the material. In this research, monitoring of water content and potential cracks in the embankment was carried out at points P78-79, P88-42, and P42-41. Geoelectric resistivity data was obtained from the AGI Super Sting tool and GPR data was obtained from the GSSI tool. A comparison of the position of layers containing water in the rainy and dry seasons was carried out from the results of the 2D resistivity cross section. It was found that the position of the soil layer containing water at points P78-79 in the rainy season almost filled the entire embankment to a depth of 74.4 m and in the dry season only a few spots on the embankment to a depth of 45.8 m, the soil layer containing water was at point P88 -42 rainy season fills the embankment to a depth of 57.5 m and in the dry season only a few spots to a depth of 47.3 m, as well as a layer of soil containing water at point P42-41 in the rainy season the embankment reaches a depth of 57.5 m and in the dry in only a few spots up to a depth of 26.5 m. Then an analysis of changes in resistivity values from the dry season to the rainy season is carried out which indicates changes in water content. It was found that points P78-79, P88-42, and P42-41 were dominated by areas with delta rho which was close to zero, which means there was no change in water content, but positive delta rho areas were found as cracks near the surface which became gaps for water to enter. Validation was carried out using GPR radargram cross sections in the rainy and dry seasons. Only point P78-79 has a crack pattern that is not found in the dry season but is found in the rainy season, which means that cracks near the surface begin to appear when saturated with rainwater.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Crack, Geoelectrical Resistivity, GPR, Water Content, Geolistrik Resistivitas, Kandungan air, Retakan.
Subjects: T Technology > TH Building construction > TH3351 Maintenance and repair
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Gilang Ramadhan
Date Deposited: 29 Jul 2024 08:11
Last Modified: 29 Jul 2024 08:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109452

Actions (login required)

View Item View Item