Kajian Pengelolaan Oli Bekas dengan Life Cycle Assessment (Studi Kasus Tambang Batubara PT X)

Afiffa, Meirta (2024) Kajian Pengelolaan Oli Bekas dengan Life Cycle Assessment (Studi Kasus Tambang Batubara PT X). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014222014-Master_Thesis.pdf] Text
6014222014-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

PT X merupakan perusahaan pertambangan batubara yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pada tahun 2023, volume pengupasan batuan penutup (overburden) PT X mencapai 347.031.320 ton. Dalam kegiatan operasional penambangannya, PT X menghasilkan limbah B3 seperti oli bekas, accu bekas, filter terkontaminasi, hose terkontaminasi, material terkontaminasi, dan limbah elektronik. Oli bekas merupakan limbah B3 dominan yang dihasilkan dari kegiatan operasional PT X. Pengelolaan oli bekas yang dilakukan meliputi penyimpanan, pengangkutan, pengolahan dan pemanfaatan. PT X telah mendapatkan izin pemanfaatan oli bekas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beberapa skenario kegiatan pemanfaatan oli bekas dalam penelitian ini antara lain subtitusi bahan bakar diesel dengan oli bekas dalam campuran bahan peledak untuk kegiatan peledakan, penggunaan ulang oli bekas melalui unit kidney loop pada unit high dump truck, dan daur ulang oli bekas sebagai campuran bahan bakar speed boat. Penelitian ini mengkaji dampak lingkungan dari pengelolaan oli bekas yang dihasilkan oleh PT X dengan metode life cycle assessment (LCA), mengevaluasi ketaatan peraturan, dan dampak terhadap biaya operasional dan lingkungan.Tahap pertama, evaluasi penaatan peraturan dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting pengelolaan oli bekas di PT X dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 dan PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021 serta izin pemanfaatan oli bekas yang diperoleh oleh PT X dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tahap kedua, dampak lingkungan dikaji dengan metode life cycle assessment (LCA). Tahap ketiga, analisis dampak biaya operasional dan lingkungan dilakukan dengan menghitung biaya lingkungan pengelolaan limbah B3 sebelum dan setelah adanya kegiatan pemanfaatan. Pada aspek ketaatan, pengelolaan oli bekas secara internal yang dilakukan PT X sudah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam peraturan, sedangkan pengelolaan limbah B3 secara eksternal yang dilakukan oleh pihak ketiga, masih terdapat ketidaksesuaian terutama dalam hal kegiatan pengemasan dan penyimpanan. Pada aspek lingkungan, hasil kajian LCA menunjukkan tahap yang paling berkontribusi terhadap dampak lingkungan dalam pengelolaan oli bekas adalah pengangkutan oli bekas via jalur laut dari Berau ke pihak ketiga di Pulau Jawa. Pemilihan skenario terbaik didasarkan pada penurunan dampak dan efisiensi biaya terbesar. Skenario terbaik yang dipilih adalah pemanfaatan insitu dengan penggunaan oli bekas sebagai campuran bahan peledak. Pemanfaatan oli bekas in situ mampu mengurangi dampak pemanasan global sebesar 390 kg CO2eq, penipisan lapisan ozon sebesar 0,0000377 kg CFC-11eq, potensi hujan asam sebesar 28 kg SO2eq, penipisan abiotik (bahan bakar fosil) sebesar 47.907 MJ melalui pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dari proses pengangkutan oli bekas ke luar Pulau Kalimantan. Pada aspek finansial, kegiatan pemanfaatan oli bekas in situ PT X mampu menurunkan biaya operasional dan lingkungan.
======================================================================================================================================
PT X is coal mining company located in Berau District, East Kalimantan. Overburden removal volume of PT X reached 347,031,320 tonnes in 2023. In its mining activities, PT X produced hazardous waste such as waste lubricant oil, used batteries, contaminated filters, contaminated hoses, contaminated materials, and electronic waste. Waste lubricant oil is the dominant hazardous waste produced from its operational activities. Hazardous waste management includes storage, transportation, treatment and utilization. PT X has obtained a waste oil utilization permit from Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Several scenarios for waste lubricant oil utilization activities in this research include substituting diesel fuel with waste lubricant oil in a mixture of explosives for blasting activities, reusing waste lubricant oil through kidney loop units in high dump truck units, and recycling waste lubricant oil as a fuel mixture for speed boat. This research evaluated regulatory compliance, determined the environmental impact of waste lubricant oil management by PT X using the life cycle assessment method, and analyzed the impact of operational costs. The first stage, evaluation of regulatory compliance is conducted by comparing the existing conditions of waste lubricating oil management at PT X to the applicable regulations; Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021, and waste lubricant oil utilization permit of PT X. Second stage, environmental impacts are assessed using the life cycle assessment method. Third stage, analysis of the impact of operational costs is conducted by calculating the environmental costs of managing hazardous waste before and after utilization activities. In terms of compliance, the management of waste lubricant oil in PT X fully comply to the regulations, while there some nonconformity in hazardous waste management by third parties, especially activity of packaging and storage. In environmental aspect, the results of the life cycle assessment show that the stage that contributes most to the environmental impact in waste lubricant oil management is sea transportation from Berau District to third parties in Java. To reduce impact in the hotspot, there are several scenarios of in situ utilization. The best scenario shows that the use of waste lubricant oil in situ can reduce global warming potential by 390 kg CO2eq, ozone layer depletion by 0.000038 kg CFC-11eq, acidification by 28 kg SO2eq, abiotic (fossil fuel) depletion by 47.907 MJ through reduction use of fossil fuels from the process of transporting waste lubricant oil outside Kalimantan. In financial aspect, in situ waste oil utilization can reduce operational and environmental costs.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: life cycle assessment, pengelolaan oli bekas, pemanfaatan oli bekas, tambang batubara, life cycle assessment, waste lubricant oil management, waste lubricant oil utilization, coal mining
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD194.6 Environmental impact analysis
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Meirta Afiffa
Date Deposited: 31 Jul 2024 03:52
Last Modified: 31 Jul 2024 03:52
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109477

Actions (login required)

View Item View Item