Analisis Kesesuaian Ketelitian Foto Udara Drone Quadcopter Dan Pengukuran Tambahan Dengan GNSS-RTK Untuk Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah Di Area Bervegetasi Rapat Dan Topografi Bervariasi (Studi Kasus: Desa Karangmangu Dan Kemiri, Kec. Sigaluh, Kab. Banjarnegara)

Haq, Nabil Amirul (2024) Analisis Kesesuaian Ketelitian Foto Udara Drone Quadcopter Dan Pengukuran Tambahan Dengan GNSS-RTK Untuk Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah Di Area Bervegetasi Rapat Dan Topografi Bervariasi (Studi Kasus: Desa Karangmangu Dan Kemiri, Kec. Sigaluh, Kab. Banjarnegara). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6016202002-Master_Thesis.pdf] Text
6016202002-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only until 1 October 2026.

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Kebutuhan akan data geospasial terus bertambah seiring berkembangnya teknologi survei dan pemetaan, contohnya adalah data foto udara yang mengalami perkembangan dari segi wahana maupun sensor yang digunakan yang dapat menghasilkan peta skala besar, serta perkembangan teknologi untuk pengukuran terestris yaitu dengan adanya GNSS-RTK, yang merupakan metode pengukuran yang akurat dan efisien dalam pekerjaan yang memiliki kuantitas tinggi dengan durasi yang singkat. Untuk mempercepat proses pendaftaran tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional mewajibkan adanya akuisis foto udara untuk pemetaan bidang tanah dengan metode fotogrametri pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023. Dengan dikeluarkannya Petunjuk Teknis (JUKNIS) pengumpulan data fisik bidang tanah 2023, pemetaan bidang tanah pada PTSL dilakukan dengan digitasi pada peta orthofoto melalui partisipasi masyarakat, dipadukan dengan pengukuran tambahan pada area yang tidak dapat diidentifikasi pada peta orthofoto, salah satu metodenya adalah dengan GNSS-RTK. Kantor Pertanahan Kabupaten Banjarnegara di tahun 2023 melaksanakan PTSL dengan Partisipasi Masyarakat di desa Kemiri dan Karangmangu, Kecamatan Sigaluh. Kedua desa tersebut terletak bersebelahan dan memiliki kondisi topografi bervariasi dengan kelerengan 8% sampai lebih dari 45% dan kondisi tutupan vegetasi yang rapat dan tinggi sebesar 74% dari total luas kedua desa yang dapat mempengaruhi proses dan ketelitian hasil pembuatan peta orthofoto, pemetaan bidang tanah digitasi, maupun pengukuran tambahan dengan metode RTK. Pada penelitian ini, dilakukan analisis kesesuaian ketelitian hasil pembuatan peta dasar orthofoto terhadap JUKNIS 2023 dan 2024 dan faktor yang mempengaruhi ketelitiannya, analisis hasil digitasi bidang tanah pada peta orthofoto dan akurasi planimetris terhadap kondisi topografi, dan analisis kesesuaian penggunaan GNSS-RTK untuk pengukuran tambahan bidang tanah pada area bertopografi bervariasi dan bervegetasi. Peta pengolahan foto udara didapatkan peta orthofoto dengan GSD 6,75cm dengan akurasi desain pertama CE90 0,372 m dan LE90 0,771 m, kedua CE90 0,370 m dan LE90 0,756 m, dan ketiga CE90 0,281 m dan LE90 0,673 m, dimana perbedaan akurasi tersebut dipengaruhi oleh kualitas koordinat GCP dan geometri sebaran GCP. Pada pengujian 61 sampel bidang tanah sebanyak 72,861% titik bidang tanah toleransi, 80,328% sisi bidang tanah digitasi memenuhi toleransi,dan 100 % luas bidang tanah memenuhi toleransi, tidak memenuhi nya toleransi titik bidang tanah diakibatka karena perbedaan penunjukan batas di lapangan dengan di orthofoto dan tidak dipengaruhi oleh topografi. Penggunaan GNSS RTK dipengaruhi oleh vegetasi, didapatkan nilai R antara RMSEH dengan vegetasi 0,514 dengan pengaruh sedang dan nilai R antara RMSEV dengan vegetasi 0,267 dengan pengaruh lemah. Kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah pada desa Karangmangu dan Kemiri masih sesuai dengan JUKNIS PTSL 2023 dan 2024, akan tetapi terdapat beberapa standar yang perlu ditambahkan pada JUKNIS sesuai dengan SNI dan peraturan terkait.
==================================================================================================================================
The need for geospatial datas continue to increase along with the development of survey and mapping technology, for example aerial imagery data which has rapid developments of the vehicles and sensors, and developments in technology for terrestrial measurements, namely with the development of GNSS-RTK, which is an accurate and efficient measurement method that can complete a high quantity job with a short duration. To speed up the land registration process the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency requires the acquisition of aerial image for mapping land parcels using the photogrammetric method in the Complete Systematic Land Registration (PTSL) program in 2023. With the issuance of Technical Instructions (JUKNIS) of Physical Data Collection of 2023, mapping of land parcels on PTSL carried out by digitizing orthophoto maps through community participation, combined with additional measurements of land parcels on area that cannot be identified on orthophoto maps, using GNSS-RTK. In 2023, Banjarnegara Regency Land Office carried out PTSL activities with community participation in the villages of Kemiri and Karangmangu, Sigaluh District. The two villages are located next to each other and have varying topographic conditions with slopes of 8% to more than 45% and conditions of dense and high vegetation cover amounting to 74% of the total area of the two villages which can influence the process and the accuracy of orthophoto maps creation, digitized land parcels, as well as additional measurements using the RTK method. In this research, several analyzes will be carried out, such as suitability analysis of the accuracy of the results of orthophoto creation with the JUKNIS 2023 and 2024 was carried out and analyzed what influence orthophoto accuracy, analysis of the digitized land parcels on orthophoto maps and their planimetric accuracy according to topographic conditions, and analysis of the suitability of using GNSS-RTK for additional field measurements The soil in the area has varied and vegetated topography. The aerial photo processing map produced an orthophoto map with a GSD of 6.75 cm with the first design accuracy of CE90 0.372 m and LE90 0.771 m, second CE90 0.370 m and LE90 0.756 m, and third CE90 0.281 m and LE90 0.673 m, where the difference in accuracy is influenced by quality of GCP coordinates and GCP distribution geometry. 61 land parcels samples, 72.861% of the land parcels points met the tolerance, 80.328% of the land parcels sides met the tolerance, and 100% of the land plot area met the tolerance. The land parcels points that did not met the tolerance are due to differences in boundary identification in the orhtophoto and on the field, but the land parcels area still met the tolerance and not influenced by thopography. The use of GNSS RTK is influenced by vegetation, with R value between RMSEH and vegetation is 0.514 with a fairly strong influence and the R value between RMSEV and vegetation is 0.267 with a weak influence. Land parcels mapping and measurement in Karangmangu and Kemiri villages are still in accordance with the JUKNIS PTSL 2023 and 2024, however there are several standards that need to be added to the JUKNIS in accordance with SNI and related regulations.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pengukuran dan pemetaan bidang tanah, foto uadra, GNSS-RTK, vegetasi, topografi
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Nabil Amirul Haq
Date Deposited: 29 Jul 2024 06:17
Last Modified: 29 Jul 2024 06:17
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109523

Actions (login required)

View Item View Item