Kajian Risiko Kegagalan pada Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Limbah Padat Industri Gula PG Trangkil PT Kebon Agung dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Dina, Farasya Permata (2024) Kajian Risiko Kegagalan pada Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Limbah Padat Industri Gula PG Trangkil PT Kebon Agung dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5014201100-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5014201100-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Industri gula merupakan salah satu agroindustri penting di Indonesia karena gula
merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Setiap musim giling, pabrik gula akan
menghasilkan limbah dalam kegiatan operasionalnya. Industri gula di Indonesia mengalami
peningkatan produksi dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan peningkatan limbah dari
proses produksi maupun proses pemeliharaan yang dapat mencemari lingkungan. PT Kebon
Agung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri gula. Salah satu pabriknya
adalah PG Trangkil yang berada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dalam proses produksi gula
selama masa giling, maupun saat proses pemeliharaan, PG Trangkil menghasilkan limbah B3
dan limbah padat yang harus dilakukan pengelolaan terlebih dahulu sebelum dibuang ke
lingkungan. Di dunia industri akan selalu ditemui risiko yang dapat menyebabkan kerugian
perusahaan karena adanya ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi. Untuk meminimalisir
risiko, dapat dilakukan manajemen risiko.
Metode manajemen risiko yang akan digunakan adalah FMEA (Failure Mode Effect
and Analysis), yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko kegagalan suatu
pekerjaan dengan mengidentifikasi dampak dan tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko pada pekerjaan tersebut. Metode lain digunakan adalah fishbone analysis,
yaitu suatu pendekatan terstruktur untuk melakukan analisis yang lebih rinci dalam
mengidentifikasi penyebab, kesenjangan, dan ketidaksesuaian suatu permasalahan.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada staff PG
Trangkil.
Hasil perhitungan Risk Priority Number (RPN) pada pengelolaan B3 yang mendapatkan
nilai tertinggi yaitu tumpahan/ceceran limbah B3 dengan nilai RPN 32. Sedangkan, hasil
perhitungan RPN pada pengelolaan limbah padat yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu adanya
abu yang beterbangan dengan nilai RPN 125. Perencanaan mitigasi akan lebih diprioritaskan
untuk risiko dengan nilai RPN yang tertinggi. Mitigasi yang diusulkan berupa engineering
control, administrative control, dan eliminasi.
============================================================
The sugar industry is one of the important agro-industries in Indonesia because sugar is
a basic need for Indonesian people. Every milling season, sugar factories will produce waste in
their operational activities. The sugar industry in Indonesia has experienced an increase in
production from year to year, causing an increase in waste from the production process and
maintenance process which can pollute the environment. PT Kebon Agung is a company
operating in the sugar industry. One of the factories is PG Trangkil which is in Pati Regency,
Central Java. In the sugar production process during the milling period, as well as during the
maintenance process, PG Trangkil produces B3 waste and solid waste which must be managed
first before being disposed of into the environment. In the industrial world there will always be
risks that can cause company losses due to unpredictable uncertainty. To minimize risk, risk
management can be carried out.
The risk management method that will be used is FMEA (Failure Mode Effect and
Analysis), which is used to identify the potential risk of failure of a job by identifying the impact
and actions that can be taken to reduce the risk of the job. Another method used is fishbone
analysis, which is a structured approach to carry out a more detailed analysis in identifying the
causes, gaps and non-conformities of a problem. Data collection was carried out by observing
and interviewing PG Trangkil staff.
The results of the Risk Priority Number (RPN) calculation for B3 management which
got the highest score were spills/splashes of B3 waste with an RPN value of 32. Meanwhile,
the results of the RPN calculation for solid waste management which got the highest score were
the presence of flying ash with an RPN value of 125. Planning Mitigation will be prioritized
for risks with the highest RPN values. The proposed mitigation is in the form of engineering
control, administrative control and elimination

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: FMEA, Fishbone Analysis, Limbah B3, Limbah Padat, Manajemen Risiko
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T55.3.H3 Hazardous substances--Safety measures.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA169.5 Failure analysis
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD899 Waste control in special industries, plants, processes, etc
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses
Depositing User: Farasya Permata Dina
Date Deposited: 08 Aug 2024 15:25
Last Modified: 25 Sep 2024 01:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109744

Actions (login required)

View Item View Item