Raditya, Raihan Falih (2024) Analisis Perbandingan Pemodelan 3D Interior Menggunakan Metode Spherical Photogrammetry Dan Backpack Lidar (Studi Kasus: Museum Dr. Soetomo). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5016201110-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pembuatan model 3D interior sebuah ruangan yang relatif besar memerlukan banyak waktu dan usaha, terutama karena banyaknya foto yang harus diambil. Namun dengan meningkatnya popularitas kamera 360 derajat yang mampu merekam foto dan video dalam pandangan penuh 360 derajat, fotogrametri sferis menjadi metode alternatif untuk memperoleh data geospasial yang cepat dan hemat biaya. Fotogrametri sferis melibatkan pengambilan gambar panorama dari berbagai sudut dan menggunakan perangkat lunak untuk menggabungkan gambar-gambar tersebut menjadi representasi 3D, meskipun tantangan seperti kondisi pencahayaan, permukaan reflektif, dan keseragaman tekstur perlu diatasi. Penelitian ini membandingkan dua metode akuisisi data, yaitu Spherical Photogrammetry menggunakan GoPro Hero Max 360 untuk menangkap foto 360, dan Backpack LiDAR menggunakan Velodyne LiDAR Puck VLP-16 untuk menangkap raw data point cloud, diolah menjadi model 3D yang dibandingkan dan dianalisis secara visual dan geometris, yang menggunakan nilai ICP RMSE sebagai ukuran akurasi model. Nilai RMSE dari lantai pertama dan kedua untuk sumbu X, Y, dan Z masing-masing adalah 0,099 meter, 0,197 meter, dan 0,104 meter untuk lantai pertama, serta 0,056 meter, 0,078 meter, dan 0,018 meter untuk lantai kedua. Sementara itu, nilai RMSE model 3D dari data Backpack LiDAR untuk sumbu X, Y, dan Z adalah 0,180 meter, 0,2 meter, dan 0,516 meter untuk lantai pertama, serta 0,137 meter, 0,145 meter, dan 0,097 meter untuk lantai kedua. Hasilnya menunjukkan bahwa model 3D lantai pertama dari data point cloud Backpack LiDAR belum memenuhi persyaratan LoD 4 dalam konsep CityGML, yang mensyaratkan nilai RMSE di bawah 0,2 meter. Meskipun demikian, setiap model 3D memiliki kelebihannya masing-masing; model 3D dari data kamera 360 menunjukkan akurasi visual yang lebih tinggi dengan adanya warna dan tekstur yang realistis, sementara model 3D dari data Backpack LiDAR lebih akurat menggambarkan tata letak dan dimensi fisik ruang dan isinya, seperti meja, kursi, objek pameran, sehingga lebih andal untuk aplikasi yang memerlukan pengukuran dan analisis spasial yang presisi.
========================================================================================================================
Creating a 3D model of a relatively large room requires a lot of time and effort, especially due to the many photos that need to be taken. However, with the increasing popularity of 360-degree cameras that can capture photos and videos in a full 360-degree view, spherical photogrammetry has become an alternative method for obtaining geospatial data quickly and cost-effectively. Spherical photogrammetry involves taking panoramic images from various angles and using software to combine these images into a 3D representation, though challenges such as lighting conditions, reflective surfaces, and texture uniformity need to be addressed. This study compares two data acquisition methods: Spherical Photogrammetry using a GoPro Hero Max 360 to capture 360 photos, and Backpack LiDAR using a Velodyne LiDAR Puck VLP-16 to capture raw data point clouds, which are processed into 3D models that are compared and analyzed visually and geometrically using ICP RMSE values as a measure of model accuracy. The RMSE values for the first and second floor for the X, Y, and Z axes are 0,099 meters, 0,197 meters, and 0,104 meters for the first floor, and 0,056 meters, 0,078 meters, and 0,018 meters for the second floor, respectively. Meanwhile, the RMSE values for the 3D model from Backpack LiDAR data for the X, Y, and Z axes are 0,180 meters, 0,2 meters, and 0,516 meters for the first floor, and 0,137 meters, 0,145 meters, and 0,097 meters for the second floor. The results show that the 3D model of the first floor from Backpack LiDAR point cloud data does not meet the LoD 4 requirements in the CityGML concept, which requires RMSE values below 0,2 meters. Nonetheless, each 3D model has its own advantages; the 3D model from 360 camera data shows higher visual accuracy with realistic colors and textures, while the 3D model from Backpack LiDAR data more accurately represents the layout and physical dimensions of the space and its contents, such as tables, chairs, and exhibit objects, making it a more reliable source for applications requiring precise spatial measurement and analysis.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Akurasi, Fotogrametri Sferis, Interior, Model 3D, Backpack LiDAR, Accuracy, Spherical Photogrammetry, Interior, 3D Model, Backpack LiDAR |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Raihan Falih Raditya |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 03:09 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 03:09 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/109784 |
Actions (login required)
View Item |