Nirmala, Tiya Dwi (2024) Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Preheat pada Pengelasan Creusabro 8000 terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro pada Pembuatan Scoop Grab Bucket Ship Unloader. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
2038201021-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Pada perusahaan manufaktur listrik yang memproduksi pembuatan komponen dan bagianbagian kelistrikan, terdapat layanan teknik yang mencakup reverse engineering, desain, pemeliharaan, dan perbaikan dalam bidang teknologi ketenagalistrikan yang sedang berkembang pesat. Salah satu peralatan yang diproduksi adalah Grab Bucket Ship Unloader, dan salah satu komponen pentingnya adalah scoop. Scoop ini terbuat dari material Creusabro 8000, yang memiliki tingkat ketahanan aus yang tinggi. Pada pembuatan Scoop, pengelasan adalah proses penting. Namun, seringkali terjadi masalah seperti distorsi dan retakan pada lasan (HAZ dan weld metal). Cold crack terjadi karena hydrogen embrittlement dan pembentukan fasa martensite. Untuk mengatasi masalah ini, pemanasan awal (preheat) diperlukan pada material yang tebal dan besar, seperti Creusabro 8000. Hasil penelitian diharapkan dapat mengungkapkan dampak preheat terhadap sifat tarik, kekerasan, dan struktur mikro dari material Creusabro 8000. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan suhu preheat yang paling efektif dalam proses pembuatan Scoop Grab Bucket Ship Unloader. Parameter pengelasan meliputi Ampere 80-122 A, Jumlah layer 3, dengan Proses Pengelasan SMAW. Bentuk alur adalah single-Bevel joint dan included angle 90°. Filler metal E7016 atau LB-52 (diameter 3.2mm). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh variasi suhu preheat (250°C, 300°C, dan 350°C) terhadap kekuatan Tarik, kekerasan, dan struktur mikro material Creusabro 8000. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh suhu preheat pada kekuatan tarik, kekerasan, dan struktur mikro material Creusabro 8000.
Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa nilai Yield Stress dan Ultimate Stress tertinggi pada pengelasan Creusabro 8000 dicapai pada suhu preheat 250°C dengan nilai masing-masing 602,13 MPa dan 641 MPa, sedangkan nilai terendah pada suhu preheat 300°C sebesar 518,07 MPa dan 596,2 MPa. Pengujian kekerasan mengindikasikan bahwa variasi suhu preheat signifikan mempengaruhi nilai kekerasan pada HAZ dan weld metal. Kekerasan HAZ meningkat dengan suhu preheat, mencapai 43,5 HRC pada 300°C, sementara kekerasan weld metal menunjukkan nilai terendah pada 250°C dengan 7,33 HRC. Peningkatan suhu preheat memperlambat laju pendinginan di weld metal, menghasilkan ukuran butiran yang lebih besar dan dominasi struktur mikro fasa ferrite dan pearlite, sementara presentase martensite di HAZ menurun.
==============================================================================================================================
In a power manufacturing company that produces electrical components and parts, there is an engineering service encompassing reverse engineering, design, maintenance, and repair in the rapidly evolving field of electrical technology. One of the produced equipment is the Grab
Bucket Ship Unloader, and a crucial component is the scoop. This scoop is made of Creusabro 8000, known for its high wear resistance. In the manufacturing of the scoop, welding is a crucial process. However, issues such as distortion and cracks in the weld (HAZ and weld metal) often occur. Cold Crack occurs due to hydrogen embrittlement and the formation of martensite phase. To address these issues, preheating is required for thick and large materials, such as Creusabro
8000. The research aims to reveal the impact of preheating on the tensile properties, hardness, and microstructure of Creusabro 8000. Additionally, the study seeks to determine the most effective preheat temperature in the Grab Bucket Ship Unloader Scoop manufacturing process. Welding parameters include 80-122 Amperage, 3 layers, using the Shielded Metal Arc Welding (SMAW) process. The groove shape is a single-Bevel joint with an included angle of 90°. Filler metal E7016 or LB-52 (diameter 3.2mm) is used. The research aims to identify the influence of preheat temperature variations (250°C, 300°C, and 350°C) on the Tensile Strength, hardness, and microstructure of Creusabro 8000. The results show the impact of preheat temperature on the tensile strength, hardness, and microstructure of Creusabro 8000. The tensile testing results show that the highest Yield Stress and Ultimate Stress values for
Creusabro 8000 welding are achieved at a preheat temperature of 250°C, with values of 602.13 MPa and 641 MPa, respectively, while the lowest values are at a preheat temperature of 300°C, with 518.07 MPa and 596.2 MPa. Hardness testing indicates that preheat temperature variation significantly affects hardness values in both the HAZ and weld metal. HAZ hardness increases with preheat temperature, reaching 43.5 HRC at 300°C, while weld metal hardness is lowest at 250°C with 7.33 HRC. Increasing preheat temperature slows the cooling rate in the weld metal, resulting in larger grain sizes and a microstructure dominated by ferrite and pearlite phases, while the percentage of martensite in the HAZ decreases.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Preheat, Creusabro 8000, Martensite Crack, Uji Tarik, Uji kekerasan, Uji Metalograf, Tensile Test, Hardness Test, Metalography Test |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS227 Welding. |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | Tiya Dwi Nirmala |
Date Deposited: | 02 Aug 2024 08:41 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 02:35 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/109909 |
Actions (login required)
View Item |