Alfaridzi, Dandhy Satria (2024) Evaluasi Sistem Drainase Pada Sub-Sistem Tawang, Kota Kediri. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5012201039-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Kota Kediri, terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, merupakan kota terbesar ketiga di wilayah tersebut, dan memiliki luas wilayah seluas 67,20 km^2. Wilayah Kota Kediri dibagi menjadi dua bagian oleh Sungai Brantas yang mengalir dari selatan ke utara, yaitu terdiri dari wilayah di sebelah barat sungai dan di sebelah timur sungai. Kota Kediri memiliki topografi yang cenderung datar dan rendah, sehingga ketika terjadi hujan deras, dapat menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi wilayah tersebut. Banjir ini dapat terjadi karena sistem saluran yang ada tidak dirancang untuk menangani curah hujan tinggi, atau disebabkan oleh datarnya kontur tanah sehingga air tidak dapat mengalir secara alami akibat gravitasi. Permasalahan banjir semakin nyata pada saat musim hujan dengan intensitas hujan yang tinggi, seperti yang terjadi pada Sabtu, 25 Maret 2023, yang mengakibatkan genangan air setinggi 40-100 cm. Genangan air terjadi di beberapa wilayah, diantaranya Perum Pertama Biru, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Graha Mukti Regency, Kelurahan Tosaren, Kelurahan Blabak, Perum Bence Regency, dan Perum BTN Rejomulyo. Penelitian ini berfokus pada Sub Sistem Tawang sebagai lokasi penelitian yang dipilih karena memiliki historis genangan banjir setinggi 30-40 cm setiap terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan terlebih dengan adanya korban jiwa atas banjir yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai sistem drainase yang menjadi aspek yang sangat vital, dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya bencana banjir atau genangan air saat musim hujan tiba. Penelitian dilakukan dengan melakukan perhitungan analisis hidrologi dengan tinggi curah hujan maksimum pada periode ulang 10 tahun sebesar 114,724 mm. Kemudian dilakukan analisis hidrolika dengan menggunakan program Strom Water Management Model (SWMM). Dari analisis yang dilakukan akan didapatkan saluran pada area Sub-Sistem Tawang yang masih mengalami banjir yaitu Saluran Totok Kerot, Betet Bawang, Super Semar, Perintis Kemerdekaan, Kapten Tendean, Karang Anyar, Tembus Ngronggo, Sumber, Bumi Asri, dan Sawah Besar. Maka perlu dilakukan evaluasi lanjutan yaitu dengan memperbesar dimensi saluran yang terkena banjir. Setelah dilakukan analisis dengan metode perhitungan rasional guna mendapatkan dimensi baru, disimulasikan kembali menggunakan SWMM dan didapatkan debit banjir pada outlet sebesar 29,171 m³/s dan saluran dengan dimensi baru telah mencukupi kapasitas debit air.
==================================================================================================================================
Kediri City, located in East Java Province, Indonesia, is the third largest city in the region, covering an area of 67.20 km². The Brantas River, flowing from south to north, divides the city into two sections: the western and eastern areas of the river. Kediri's topography is predominantly flat and low-lying, making it susceptible to flooding during heavy rainfall. This flooding occurs because the existing drainage system is not designed to handle high rainfall intensity, or due to the flat terrain, which prevents natural water flow by gravity. The flood problem becomes more evident during the rainy season with high-intensity rainfall, such as the event on Saturday, March 25, 2023, which resulted in water inundation ranging from 40 to 100 cm. Flooding occurred in several areas, including Perum Pertama Biru, Pakunden Village, Pesantren District, Graha Mukti Regency, Tosaren Village, Blabak Village, Perum Bence Regency, and Perum BTN Rejomulyo. This study focuses on the Tawang Sub-System as the selected research location, chosen due to its historical flood inundation of 30-40 cm during high-intensity rainfall and the occurrence of casualties. Therefore, this research aims to investigate the drainage system further, a critical aspect, with the goal of preventing or reducing the risk of flooding or waterlogging during the rainy season. The study involves hydrological analysis, calculating the maximum rainfall intensity for a 10-year return period at 114.724 mm. Subsequently, hydraulic analysis is performed using the Storm Water Management Model (SWMM). The analysis reveals that several channels within the Tawang Sub-System still experience flooding, including Totok Kerot, Betet Bawang, Super Semar, Perintis Kemerdekaan, Kapten Tendean, Karang Anyar, Tembus Ngronggo, Sumber, Bumi Asri, and Sawah Besar. Further evaluation is necessary by enlarging the dimensions of the affected channels. After conducting a rational method calculation to obtain the new dimensions, another simulation using SWMM is performed, resulting in a flood discharge at the outlet of 29.171 m³/s. The channels with the new dimensions have sufficient capacity to accommodate the water discharge.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banjir, Drainage, Drainase, Flood, Kediri City, Kota Kediri, Sub Sistem Tawang, Sub Sistem Tawang. |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE215 Drainage |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Dandhy Satria Alfaridzi |
Date Deposited: | 30 Jul 2024 08:50 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 08:50 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/110086 |
Actions (login required)
View Item |