Metode Entry Age Normal dan Individual Level Premium Dana Pensiun Pada Model Multiple Decrement Dengan Tingkat Suku Bunga Stokastik

Suryadi, Anggita Pramesti Anindhita (2024) Metode Entry Age Normal dan Individual Level Premium Dana Pensiun Pada Model Multiple Decrement Dengan Tingkat Suku Bunga Stokastik. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5006201093_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5006201093_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Untuk mencapai tujuan kesejahteraan di masa pensiun bagi para pekerja, pencadangan dan perhitungan dana pensiun merupakan hal yang penting. Penelitian ini bertujuan mengkaji perhitungan dana pensiun dengan metode Entry Age Normal (EAN) dan Individual Level Premium (ILP) serta membandingkannya menggunakan peramalan suku bunga stokastik dengan metode Cox-Ingersoll-Ross (CIR) dan Langevin. Iuran normal yang dibayarkan peserta dimulai sejak peserta memasuki usia masuk kerja untuk metode EAN dan saat peserta masuk program pensiun untuk metode ILP. Data karyawan aktif PT ABC digunakan sebagai sampel, dengan peramalan suku bunga 87 tahun ke depan untuk menghitung manfaat pensiun, nilai sekarang, iuran normal, dan kewajiban aktuaria. Pada metode EAN, manfaat pensiun yang dihasilkan adalah sebesar 44.063.976,48 per-tahun, sedangkan manfaat pensiun dengan metode ILP sebesar 28.956.685,25 per-tahun. Iuran normal dengan metode EAN untuk seluruh kasus multiple decrement menghasilkan nilai sebesar Rp1.942.037,11 (Langevin) dan Rp1.937.773,08 (CIR). Metode ILP memberikan hasil iuran normal sebesar Rp3.184.491,36 (Langevin) dan Rp3.182.780,44 (CIR). Iuran normal tersebut bersifat konstan untuk dibayar peserta per-tahunnya. Besar kewajiban aktuaria dengan metode ILP untuk suku bunga CIR memiliki hasil yang paling rendah untuk setiap tahun titik valuasi dibandingkan metode ILP suku bunga Langevin ataupun metode EAN dengan suku bunga CIR dan Langevin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ILP lebih baik bagi perusahaan dengan kewajiban aktuaria lebih rendah dibandingkan metode EAN, meskipun iuran normal yang dibayarkan peserta lebih tinggi. Dengan demikian, metode ILP dapat memastikan keberlanjutan dana pensiun bagi perusahaan dengan alokasi dana yang lebih kecil. Di sisi lain, metode EAN memberikan nilai iuran normal yang lebih kecil, yang dapat menjadi pilihan jika perusahaan ingin meringankan beban iuran peserta.
============================================================
This study aims to examine the calculation of pension funds using the Entry Age Normal (EAN) and Individual Level Premium (ILP) methods and compare them using stochastic interest rate forecasting using the Cox-Ingersoll-Ross (CIR) and Langevin methods. The normal contribution paid by participants starts when they enter the working age for the EAN method and when they enter the retirement program for the ILP method. Data of active employees of PT ABC is used as a sample, with interest rate forecasting for the next 87 years to calculate pension benefits, present value, normal contributions, and actuarial liabilities. In the EAN method, the resulting pension benefit is 44,063,976.48 per year, while the pension benefit with the ILP method is 28,956,685.25 per year. Normal contributions using the EAN method for all multiple decrement cases resulted in values of Rp1,942,037.11 (Langevin) and Rp1,937,773.08 (CIR). The ILP method yields normal contributions of Rp3,184,491.36 (Langevin) and Rp3,182,780.44 (CIR). The normal contribution is constant for participants to pay per year. The amount of actuarial liabilities with the ILP method for the CIR interest rate has the lowest results for each year of the valuation point compared to the ILP method for the Langevin interest rate or the EAN method with the CIR and Langevin interest rates. The results show that the ILP method is better for companies with lower actuarial liabilities than the EAN method, even though the normal contributions paid by participants are higher. Thus, the ILP method can ensure the sustainability of pension funds for companies with smaller fund allocations. On the other hand, the EAN method provides a smaller normal contribution value, which can be an option if the company wants to ease the burden of participant contributions.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Entry Age Normal, Individual Level Premium, Kewajiban Aktuaria, Multiple decrement, Stokastik. ============================================================ Actuarial Liability, Entry Age Normal, Individual Level Premium, Multiple Decrement, Stochastic.
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA274.2 Stochastic analysis
Q Science > QA Mathematics > QA276 Mathematical statistics. Time-series analysis. Failure time data analysis. Survival analysis (Biometry)
Divisions: Faculty of Mathematics, Computation, and Data Science > Actuaria > 94203-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Anggita Pramesti Anindhita Suryadi
Date Deposited: 31 Jul 2024 01:20
Last Modified: 31 Jul 2024 01:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/110128

Actions (login required)

View Item View Item