Studi Identifikasi Daerah Rawan Longsor Menggunakan Citra Satelit Dengan Parameter Kemiringan Lereng Dan Tingkat Kehijauan Vegetasi (Studi Kasus : Kota Batu)

Aprilianti, Dinda (2024) Studi Identifikasi Daerah Rawan Longsor Menggunakan Citra Satelit Dengan Parameter Kemiringan Lereng Dan Tingkat Kehijauan Vegetasi (Studi Kasus : Kota Batu). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5016201027-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5016201027-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tanah longsor merupakan peristiwa alam yang terjadi ketika material tanah dan bebatuan lainnya bergerak secara tiba-tiba dan cepat dari lereng-lereng curam. Longsor pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor alami seperti hujan, gempa bumi, erosi, kegiatan vulkanik dan faktor manusia seperti pembukaan lahan yang tidak sesuai. Kota Batu merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki masalah bencana longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat telah terjadi sebanyak 46 kejadian bencana longsor di sepanjang tahun 2023. Hal tersebut didukung oleh kondisi topografi Kota Batu yang memiliki kemiringan lereng yang beragam dengan didominasi perbukitan dan pegunungan. Kota Batu juga merupakan daerah yang memiliki pemukiman penduduk pada daerah lereng-lereng perbukitan. Untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan tingkat kehijauan vegetasi dalam penentuan daerah rawan longsor maka dilakukan identifikasi daerah rawan longsor menggunakan citra Sentinel-2A dan data DEMNAS Kota Batu. Citra Sentinel-2A yang diperoleh dari website Copernicus kemudian diidentifikasi dengan metode NDVI. Sedangkan data DEMNAS Kota Batu yang diperoleh dari website Ina-Geoportal diidentifikasi dengan metode slope. Kedua parameter tersebut dilakukan skoring untuk penentuan daerah rawan longsor. Klasifikasi kemiringan lereng terbagi menjadi 5 kelas dengan tingkat kemiringan datar mendominasi lokasi penelitian dengan luas 6692.872 hektar. Untuk tingkat kehijauan vegetasi dibagi menjadi 5 kelas dengan sebagian besar lokasi penelitian memiliki tingkat kehijauan vegetasi sedang dengan luas 6945.076 hektar. Untuk daerah tingkat kerawanan longsor didominasi oleh tingkat rawan yang rendah dengan luas 12981.843 hektar. Sedangkan untuk tingkat kerawanan tinggi berpusat di wilayah dengan kemiringan lereng curam di daerah perbukitan atau pegunungan. Wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan tinggi sebagian besar terdapat di Kecamatan Batu dan Kecamatan Bumiaji.
====================================================================================================================================
Landslides are natural events that occur when soil and other rock material moves suddenly and quickly from steep slopes. Landslides are generally caused by natural factors such as rain, earthquakes, erosion, volcanic activity and human factors such as inappropriate land clearing. Batu City is one of the cities in East Java that has a landslide disaster problem. The Batu City Regional Disaster Management Agency (BPBD) recorded that 46 landslide incidents occurred throughout 2023. This is supported by the topographic conditions of Batu City which has varying slopes dominated by hills and mountains. Batu City is also an area that has residential areas on hilly slopes. To determine the effect of slope gradient and vegetation greenness level in determining landslide-prone areas, landslide-prone areas were identified using Sentinel-2A imagery and DEMNAS Batu City data. Sentinel-2A imagery obtained from the Copernicus website was then identified using the NDVI method. Meanwhile, DEMNAS Batu City data obtained from the Ina-Geoportal website was identified using the slope method. Both parameters were scored to determine landslide-prone areas. The slope classification is divided into 5 classes with a flat slope level dominating the research location with an area of 6692,872 hectares. Vegetation level is divided into 5 classes with most of the research locations having medium vegetation level with an area of 6945,076 hectares. For areas, the level of landslide vulnerability is dominated by a low level of vulnerability with an area of 12981,843 hectares. Meanwhile, the high level of vulnerability is centered in areas with steep slopes in hilly or mountainous areas. Areas that have a high level of vulnerability are mostly found in Batu District and Bumiaji District.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Daerah Rawan Longsor, Kemiringan Lereng, Tingkat Kehijauan Vegetasi, Sentinel-2, Landslide-Prone Areas, Sentinel-2, Slope, Vegetation Density
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography > GA139 Digital Elevation Model (computer program)
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Dinda Aprilianti
Date Deposited: 31 Jul 2024 02:16
Last Modified: 31 Jul 2024 02:16
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/110161

Actions (login required)

View Item View Item