Shabrina, Amanda Laras (2024) Analisis Kebijakan Pengembangan Sektor Pertanian untuk Peningkatan Pendapatan Doestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Sumbawa Barat. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5010201165-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi salah satu kabupaten dengan sektor pertanian yang potensial. Sektor ini menjadi salah satu sektor penyumbang Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) terbesar keempat walaupun angkanya masih terbilang kecil yaitu 5% - 6%. Hal ini terjadi karena adanya kondisi ekonomi yang tidak terdiversifikasi dan votalitas pendapatan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat terhadap sektor pertambangan dan penggalian. Maka dari itu, pemerintah daerah KSB harus mengurangi dan menanggulangi kondisi ekonomi yang tidak terdiversifikasi ini dengan mengembangkan sektor berpotensi lainnya, salah satunya yaitu dengan penguatan keterkaitan antar sektor ekonomi khususnya pada pertanian. Untuk memahami secara menyeluruh dampak pengembangan sektor pertanian terhadap PDRB, diperlukan analisis kebijakan yang holistik dan mengintegrasikan aspek-aspek yang kompleks. Pada penelitian ini digunakan analisis pemetaan sektor unggulan dengan analisis Location Quotient dan analisis Shift Share (SS) yang kemudian diperdalam dengan Dynamic Location Quotient (DLQ) dan Model Rasio Pertumbuhan (MRP). Selain itu, pengembangan kebijakan juga akan dilakukan dengan pendekatan sistem dinamik yang akan menjadi metode efektif untuk menganalisis perubahan jangka panjang dalam suatu sistem kompleks seperti sektor pertanian dan dampaknya terhadap PDRB. Dengan analisis kontribusi serta pertumbuhan komodita didapatkan lima komoditi unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu padi, jagung, kopi, ayam petelur dan tambak intensif. Untuk lokasi pengembangan komoditi unggulan berdasarkan analisis Location Quotient ialah komoditi padi berlokasi di Brang Ene dan Brang Rea, lokasi komoditi kopi berlokasi di Brang Rea, lokasi komoditi jagung berlokasi di Maluk dan Brang Rea, lokasi komoditi telur berlokasi di Maluk dan Seteluk serta untuk tambak intensif berlokasi di Poto Tano. Simulasi sistem dinamik dilakukan dengan mempertimbangkan kebijakan proporsi subsidi dan distribusi subsidi pada pakan, pupuk, benih dan alsintan dengan kombinasi dan simulasi dari seluruh skenario dengan margin kenaikan 20%. Tujuan dari simulasi ini ialah memaksimalkan peningkatan PDRB dan juga meminimasi peningkatan pengeluaran subsidi oleh pemerintah. Berdasarkan penyusunan dan simulasi skenario tersebut, didapatkan strategi kebijakan dengan hasil peningkatan subsidi sebesar 36%, diperkirakan akan meningkatkan PDRB sebesar 70%.
===========================================================
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) is one of the districts with a potential agricultural sector. This sector is one of the fourth largest contributors to Gross Regional Income (GRDP), although the figure is still relatively small, namely 5% - 6%. This occurs because of undiversified economic conditions and the volatility of the Kabupaten Sumbawa Barat people's income from the mining and quarrying sector. Therefore, the KSB regional government must reduce and overcome this undiversified economic condition by developing other potential sectors, one of which is by strengthening linkages between economic sectors, especially agriculture. To fully understand the impact of agricultural sector development on GDRP, a holistic policy analysis that integrates complex aspects is needed. In this research, leading sector mapping analysis was used with Location Quotient analysis and Shift Share (SS) analysis which was then deepened with Dynamic Location Quotient (DLQ) and Growth Ratio Model (MRP). Apart from that, policy development will also be carried out using a dynamic systems approach which will be an effective method for analyzing long-term changes in a complex system such as the agricultural sector and its impact on GDRP. By analyzing the contribution and growth of commodities, five superior commodities have the potential to be developed, namely rice, corn, coffee, laying hens and intensive ponds. For superior commodity development locations based on Location Quotient analysis, the rice commodity is located in Brang Ene and Brang Rea, the coffee commodity location is located in Brang Rea, the corn commodity location is located in Maluk and Brang Rea, the egg commodity location is located in Maluk and Seteluk and for intensive ponds located in Poto Tano. The dynamic system simulation was carried out by considering the policy on the proportion of subsidies and distribution of subsidies on feed, fertilizer, seeds and machinery by combining and simulating all scenarios with an increase margin of 20%. The aim of this simulation is to maximize the increase in GDRP and also minimize the increase in subsidy spending by the government. Based on the preparation and simulation of these scenarios, a policy strategy was obtained with the result of increasing subsidies by 36%, which is estimated to increase GDRP by 70%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemetaan Komoditi Unggulan, Sistem Dinamik, PDRB , Mapping of Leading Commodities, Dynamic Systems, GDRP |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory > Economic forecasting--Mathematical models. H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > HC441 Macroeconomics. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Amanda Laras Shabrina |
Date Deposited: | 04 Aug 2024 10:25 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 06:32 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/110215 |
Actions (login required)
View Item |