Ferdiansyah, Reyhandika Ergi (2024) Studi Komparasi Retrofitting Struktur dengan Base Isolation dan Metode Penambahan Tulangan Eksternal pada Bangunan Gedung Bertingkat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5012201124-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (22MB) | Request a copy |
Abstract
Adanya peningkatan gaya gempa Surabaya sebesar 29% menurut Peta Gempa 2017 menyebabkan bangunan-bangunan terutama yang dahulu didesain menggunakan Peta Gempa 2010, memerlukan upaya perkuatan atau retrofit demi keberlangsungan bangunan tersebut. Salah satu konsep yang diusulkan adalah sistem isolasi dasar. Konsep utama dari sistem isolasi dasar adalah penerapan suatu elemen fleksibel di dasar bangunan yang mampu meningkatkan periode alami dan redaman struktur secara signifikan sehingga terjadi penurunan tingkat kerusakan struktur yang terjadi. Salah satu jenis perangkat isolasi dasar yang banyak digunakan adalah Lead Rubber Bearing.
Selain menggunakan base isolation, penelitian ini juga menggunakan metode retrofit fixed base. Salah satu metode retrofit yang populer digunakan adalah concrete jacketing atau penambahan tulangan (external reinforcement). Keunggulan dari metode ini adalah harganya yang relatif murah, tidak membutuhkan keahlian tinggi, serta ketahanan terhadap api dan cuaca.
Pada penelitian ini akan dilakukan studi komparasi antara desain retrofit sistem struktur menggunakan Lead Rubber Bearing dan metode fixed base (penambahan tulangan eksternal) pada bangunan gedung rumah sakit 12 lantai di Surabaya. Struktur akan dianalisis menggunakan nonlinear time history dan akan dianalisis besarnya periode struktur, simpangan antar lantai, gaya geser gempa, dan level kinerja bangunan. Untuk menghitung biaya, digunakan acuan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Kota Surabaya.
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, struktur retrofit dengan base isolation memiliki periode 2,7 kali lebih besar, gaya geser dasar 67% lebih kecil, inter-story drift 49% lebih kecil, dan roof acceleration 72% lebih kecil dibandingkan struktur retrofit fixed base dengan penambahan tulangan eksternal. Dari segi kinerja, struktur dengan base isolation mencapai tingkat Operational (O), sedangkan struktur fixed base mencapai Immediate Occupancy (IO). Biaya material untuk retrofit dengan lead rubber bearing (LRB) juga lebih rendah sebesar Rp1.798.087.000,00 atau 38% dibandingkan dengan metode fixed base dengan penambahan tulangan eksternal.
========================================================================================================================
The 29% increase in seismic forces for Surabaya according to the 2017 Seismic Hazard Map necessitates the strengthening or retrofitting of buildings, especially those initially designed using the 2010 Seismic Hazard Map, to ensure their continued safety and functionality. One proposed concept is the base isolation system. The main concept of base isolation is the application of a flexible element at the building's base, which can significantly increase the natural period and damping of the structure, thereby reducing the level of structural damage. One commonly used type of base isolation device is the Lead Rubber Bearing (LRB).
In addition to using base isolation, this study also employs the fixed base retrofit method. One popular retrofit method is concrete jacketing or external reinforcement addition. The advantages of this method include its relatively low cost, lack of need for high expertise, and resistance to fire and weather conditions.
This study conducts a comparative analysis between the retrofit design of a structural system using Lead Rubber Bearing and the fixed base method (external reinforcement addition) on a 12-story hospital building in Surabaya. The structure will be analyzed using nonlinear time history analysis to evaluate the structural period, inter-story drift, seismic base shear, and building performance level. Cost calculations will reference the Surabaya City Unit Price Analysis (AHSP).
The analysis results show that the retrofitted structure with base isolation has a structural period 2.7 times longer, a base shear 67% lower, an inter-story drift 49% smaller, and a roof acceleration 72% smaller compared to the structure retrofitted with the fixed base method (external reinforcement addition). In terms of performance, the structure with base isolation achieves the Operational (O) level, while the fixed base structure reaches the Immediate Occupancy (IO) level. The material cost for retrofitting with Lead Rubber Bearing (LRB) is also lower by Rp1,798,087,000.00 or 38% compared to the fixed base method with external reinforcement addition.
Actions (login required)
View Item |