Perbandingan Metode Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) dan Metode Bootstrapping Bornhuetter Ferguson dalam Estimasi Cadangan Klaim

Maulidiah, Siska (2024) Perbandingan Metode Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) dan Metode Bootstrapping Bornhuetter Ferguson dalam Estimasi Cadangan Klaim. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5006201013-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5006201013-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Risiko merupakan suatu ketidakpastian yang melekat pada kehidupan manusia. Asuransi dibutuhkan sebagai manajemen risiko karena dapat mendukung stabilitas finansial dan memberikan perlindungan terhadap kerugian yang dihadapi oleh pemegang polisnya. Premi merupakan hal yang harus dibayarkan pemegang polis sesuai dengan perjanjian kontrak asuransi. Setelah pemenuhan kewajiban pembayaran premi, pemegang polis berhak untuk mengajukan klaim jika terjadi risiko seperti kerusakan properti, kecelakaan, kematian, atau kehilangan. Datangnya risiko yang tidak pasti, membuat perusahaan asuransi harus mempersiapkan dana yang cukup untuk menutup klaim di periode yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan asuransi diwajibkan menargetkan tingkat solvabilitas yang mencakup cadangan teknis. Cadangan klaim merupakan salah satu cadangan teknis yang perlu disiapkan oleh perusahaan asuransi. Penentuan besarnya cadangan klaim oleh perusahaan sebagai antisipasi menutupi klaim di masa depan merupakan suatu langkah yang krusial. Dua pendekatan umum yang digunakan dalam mengestimasi cadangan klaim adalah pendekatan deterministik dan stokastik. Metode Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) dan Bootstrapping Bornhuetter Ferguson merupakan metode pengembangan dari metode deterministik. Kedua metode tersebut merupakan upaya modifikasi dari metode tradisional. Metode Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) memiliki keunggulan dalam memperkirakan cadangan klaim IBNR dan RBNS secara terpisah. Metode Bootstrapping Bornhuetter Ferguson mengintegrasikan teknik bootstrap ke dalamnya sehingga dapat menghasilkan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitan ini dilakukan perbandingan metode Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) dan Bootstrapping Bornhuetter Ferguson dalam mengestimasi cadangan klaim. Tingkat akurasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah MAPE. Berdasarkan hasil penelitian, nilai MAPE dari metode Bornhuetter-Double Chain Ladder adalah 12,62% dan metode Bootstrapping Bornhuetter Ferguson adalah 8,10%. Nilai MAPE tersebut, menunjukkan bahwa metode yang lebih baik dalam menghitung estimasi cadangan klaim adalah metode Bootstrapping Bornhuetter Ferguson.
========================================================================================================================
Risk is an uncertainty inherent in human life. Insurance is needed as risk management because it can support financial stability and provide protection against losses faced by policyholders. Premiums are amounts that must be paid by policyholders according to the insurance contract agreement. Upon fulfilling the obligation to pay premiums, policyholders have the right to file a claim if risks such as property damage, accidents, death, or loss occur. The uncertain nature of risk necessitates that insurance companies prepare sufficient funds to cover future claims. Therefore, insurance companies are required to target a solvency level that includes technical reserves. Claim reserves are one of the technical reserves that need to be prepared by insurance companies. Determining the amount of claim reserves as a precaution to cover future claims is a crucial step. Two common approaches used in estimating claim reserves are deterministic and stochastic approaches. The Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) and Bootstrapping Bornhuetter Ferguson methods are developments of the deterministic method. Both methods are modifications of traditional methods. The Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) method has the advantage of estimating IBNR and RBNS claim reserves separately. The Bootstrapping Bornhuetter Ferguson method integrates the bootstrap technique into it, which can result in higher accuracy. Therefore, this study
compares the Bornhuetter-Double Chain Ladder (BDCL) and Bootstrapping Bornhuetter Ferguson methods in estimating claim reserves. The accuracy measure used in this study is MAPE. Based on the results of the study, the MAPE value of the Bornhuetter-Double Chain Ladder method is 12.62%, and the Bootstrapping Bornhuetter Ferguson method is 8.10%. These MAPE values indicate that the better method for estimating claim reserves is the Bootstrapping Bornhuetter Ferguson method.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSAk 332.632 SIS p 2024
Uncontrolled Keywords: Bootstrapping Bornhuetter Ferguson, Bornhuetter-Double Chain Ladder, Cadangan Klaim, Bootstrapping Bornhuetter Ferguson, Bornhuetter-Double Chain Ladder, Claim Reserves
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Actuaria > 94203-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Siska Maulidiah
Date Deposited: 01 Aug 2024 01:42
Last Modified: 05 Dec 2024 02:33
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/110881

Actions (login required)

View Item View Item