Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan Gedung Pringgodigdo Kampus B Universitas Airlangga Surabaya Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

Andriani, Vita (2024) Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan Gedung Pringgodigdo Kampus B Universitas Airlangga Surabaya Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5012201034-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5012201034-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (6MB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu elemen penting pada suatu proyek konstruksi yang harus tetap dipertimbangkan sebelum memulai suatu proyek. Pertimbangan K3 ini berguna untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Di Indonesia sendiri dalam pelaksanaan sistem manajemen K3 pada proyek konstruksi masih sering diabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja pada suatu proyek konstruksi. Selain dapat membahayakan nyawa pekerja, kecelakaan kerja ini juga dapat menghambat terlaksananya suatu pekerjaan dan menimbulkan kerugian terhadap pekerja maupun kontraktor. Dengan adanya dampak negatif dari kecelakaan kerja yang terjadi karena tidak menerapkan sistem manajemen K3 mengakibatkan diperlukannya manajemen K3 untuk mengendalikan maupun menangani risiko kecelakaan kerja. Salah satu cara manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah mengetahui kecelakaan kerja apa saja yang berisiko paling tinggi terjadi pada suatu proyek konstruksi. Dimulai dengan pengidentifikasian kecelakaan kerja yang berisiko paling tinggi terjadi, kemudian dilakukan penilaian RPN dari hasil penilaian tingkat keparahan, tingkat kejadian dan tingkat deteksi. Hasil nilai RPN digunakan untuk menentukan ranking dan level tingkat risiko yang terjadi. Tahapan tersebut merupakan tahapan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini. Penelitian tugas akhir ini difokuskan pada kecelakaan kerja yang terjadi di Proyek Pembangunan Gedung Pringgodigdo Kampus B Universitas Airlangga Surabaya. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja apa yang berisiko paling tinggi terjadi pada Proyek Pembangunan Gedung Pringgodigdo dengan cara wawancara ahli. Selanjutnya dilakukan crosscheck pada pelaksana proyek tentang hasil wawancara dan kondisi di lapangan yang sebenarnya. Jika hasil crosscheck dengan koordinator dan team leader proyek menyetujui variabel risiko untuk dijadikan bahan pembuatan kuesioner utama. Maka identifikasi risiko kecelakaan kerja yang telah didapat dilakukan penilaian risiko serta penentuan ranking dan level tingkat risiko dengan cara menghitung nilai RPN (Risk Priority Number). Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan 22 variabel risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada Proyek Pembangunan Gedung Pringgodigdo. Dari 22 variabel risiko kecelakaan kerja tersebut, diperoleh nilai RPN tertinggi yaitu pekerja jatuh dari ketinggian dengan nilai RPN sebesar 14.9. Sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan penulangan kolom, balok, dan pelat lantai merupakan kecelakaan kerja dengan risiko paling tinggi yang terjadi pada Proyek Gedung Pringgodigdo. Upaya penanganan yang dilakukan adalah langsung merujuk korban ke rumah sakit yang bekerja sama dengan Proyek Gedung Pringgodigdo jika memang sudah tidak bisa ditangani di klinik terdekat.
========================================================================================================================
Occupational Safety and Health (K3) is one of the important elements in a construction project that must be considered before starting a project. This K3 consideration is useful for minimizing the occurrence of work accidents. In Indonesia itself, the implementation of the K3 management system in construction projects is still often neglected. This is shown by the still high number of work accidents in a construction project. In addition to endangering workers' lives, this work accident can also hinder the implementation of a job and cause losses to workers and contractors. With the negative impact of work accidents that occur because of not implementing the K3 management system, it is necessary for K3 management to control and handle the risk of work accidents. One way to manage occupational safety and health is to know what work accidents are at the highest risk of occurring in a construction project. Starting with the identification of work accidents that are at the highest risk of occurring, then an RPN assessment is carried out from the results of the assessment of severity, incidence and detection rate. The results of the RPN value are used to determine the ranking and level of risk level that occurs. These stages are the stages of the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) method used in this final project research. This final project research is focused on work accidents that occurred in the Pringgodigdo Building Construction Project, Campus B, Universitas Airlangga Surabaya. The implementation of the research began by identifying the risk of work accidents that are most at risk of occurring in the Pringgodigdo Building Construction Project by means of expert interviews. Furthermore, a crosscheck was carried out on the project implementer about the results of the interview and the actual conditions in the field. The results of the crosscheck with the project coordinator and team leader agreed on the risk variables to be used as the main questionnaire material. Therefore, the identification of the risk of work accidents that have been obtained is carried out by risk assessment and determination of the ranking and level of risk level by calculating the RPN (Risk Priority Number) value. As a result of the research that has been carried out, 22 variables of work accident risk that occurred in the Pringgodigdo Building Construction Project were obtained. Of the 22 variables of occupational accident risk, the highest RPN value was obtained, namely workers falling from a height with an RPN value of 14.9. So it can be said that workers falling from a height in the work of repeating columns, beams, and floor slabs is the work accident with the highest risk that occurs in the Pringgodigdo Building Project. The handling efforts carried out are to directly refer the victim to a hospital in collaboration with the Pringgodigdo Building Project if it can no longer be treated at the nearest clinic.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: FMEA, K3, Risk, Work Acciden, FMEA, K3, Kecelakaan Kerja, Risiko.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA169.5 Failure analysis
T Technology > TH Building construction
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Vita Andriani
Date Deposited: 01 Aug 2024 08:06
Last Modified: 01 Aug 2024 08:06
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/111189

Actions (login required)

View Item View Item