Studi Penanganan Sampah di Pulau-pulau Kecil Indonesia (Studi Kasus: Kepulauan Raas dan Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep)

Hasnah, Mas'udah (2024) Studi Penanganan Sampah di Pulau-pulau Kecil Indonesia (Studi Kasus: Kepulauan Raas dan Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014221005-Master_Thesis.pdf] Text
6014221005-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang sangat
banyak termasuk pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil. Salah satunya adalah
pulau-pulau kecil di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Keberadaan pulau-pulau
kecil yang memiliki keterbatasan sumber daya manusia, akses transportasi dan
komunikasi, lemahnya pengawasan, pengadaan anggaran dan infrastruktur
menyebabkan sistem pengelolaan sampah belum berjalan dengan baik. Sampah
yang belum terkelola dengan tepat dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan
lingkungan secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu,
diperlukan kajian sistem pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi eksisting persampahan,
praktik penanganan sampah, peran serta masyarakat, dan peran kelembagaan untuk
peningkatan pelayanan sistem penanganan sampah di pulau-pulau kecil yang di
analisis berdasarkan aspek teknis, sosial, dan kelembagaan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengumpulan data primer dan data
sekunder. Data primer didapatkan melalui observasi langsung, kuesioner dengan
100 responden, dan dokumentasi kegiatan. Data sekunder berupa jumlah penduduk,
laju timbulan sampah, komposisi sampah, regulasi terkait retribusi dan
kelembagaan persampahan.
Kondisi eksisting persampahan yang ada di Kepulauan Raas dan Sapudi adalah
61% membakar dan 26% membuang sampah ke laut, 82% menyatakan sampah
organik sebagai jenis sampah yang paling banyak dihasilkan, 67% memiliki >1
tempat sampah, 8% yang wilayahnya terdapat petugas pengambil sampah, hanya
8% responden yang membayar iuran retribusi sampah (>Rp5.000,00/bulan).
Praktik penanganan sampah dengan pengadaan TPS 3R dan kebutuhan luas area
fasilitas penanganan sampah sebesar 1.702,9 m2 (Raas) dan 1.841,14 m2 (Sapudi).
Estimasi berat sampah daur ulang per 7 hari yang dimuat dalam kapal sebesar 112,7
ton. Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah adalah responden
mengetahui terkait penanganan sampah (skor range 61%-80%), cukup mengetahui
penanganan sampah (skor range 41%-60%), kadang-kadang melakukan
penanganan sampah (skor range 41%-60%), jarang melakukan penanganan sampah
(skor range 21%-40%), dan setuju untuk berkontribusi dalam penanganan sampah
(skor range 61%-80%). Peran kelembagaan untuk peningkatan pelayanan sistem
penanganan sampah adalah penting dengan pembentukan KSM.

============================================================

Indonesia is an archipelagic state with a very large number of islands including
large islands and small islands. Such as small islands in Sumenep Regency, East
Java. The existence of small islands that have limited human resources,
transportation and communication access, weak surveillance, and procurement of
budget and infrastructure can cause the solid waste management system does not
work properly. Solid waste that has not been managed properly can affect human
health and the environment directly or indirectly. Therefore, it is necessary to study
the solid waste management system in small islands of Indonesia.
The aims of this study are to study about the existing condition of solid waste
management system, solid waste management system practices, public
participation, and the role of related institutions to improve solid waste management
system services in small islands that is analyzed by technical, social, and
institutional aspect. The methods used in this study are primary and secondary data
collection. Primary datas are obtained through direct observation, questionnaire
with 100 respondents, and documentation. Secondary data consist of population,
solid waste generation rate, solid waste composition, regulation related to solid
waste levy and institution.
The existing condition of solid waste handling in Raas and Sapudi Islands is that
61% burning and 26% throwing it into the sea, 82% stated that organic waste is the
most produced type of solid waste, 67% have >1 trash can, 8% have solid waste
collection officers in their area, only 8% of respondents pay waste levy fee
(>Rp.5.000,00/month). Practice of solid waste handling is by using TPS 3R and the
required solid waste handling facility area is 1.702,9 m2 (Raas) and 1.841,14 m2
(Sapudi). Estimated weight of recyclable waste per 7 days loaded on the ship is
112,7 tons. Community participation in solid waste handling is that respondent
knows about solid waste handling (score range 61%-80%), knows enough about
solid waste handling (score range 41%-60%), sometimes handling solid waste
(score range 41% -60%), rarely handling solid waste (score range 21%-40%), and
agree to contribute to solid waste handling in TPS 3R (score range 61%-80%). The
institutional role for improving solid waste handling is important by forming KSM.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: dampak sampah, penanganan sampah, pulau-pulau kecil, sampah, impact of solid waste, small islands, solid waste, solid waste management
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD796.5 Composting
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD898.8.C67 Waste disposal
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mas'udah Hasnah
Date Deposited: 09 Aug 2024 06:15
Last Modified: 09 Aug 2024 06:15
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/111891

Actions (login required)

View Item View Item