Zukhrufah, Syabibah Zakiyya (2024) Pemodelan Aliran Piroklastik Studi Kasus Awan Panas Guguran Gunung Semeru 2021. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5017201035-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (21MB) | Request a copy |
Abstract
Letusan gunung api yang menghasilkan PDC (Pyroclastic Density Current) merupakan salah satu ancaman utama dan penyebab paling fatal yang mengakibatkan insiden dan kematian. Erupsi tanggal 4 Desember 2021 di Gunung Semeru menimbulkan awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 16 km dari puncak yang mengarah ke Besuk Kobokan. Pergerakan aliran piroklastik umumnya dipelajari hanya berdasarkan endapan yang sudah tidak terdapat gas di dalamnya, sehingga membatasi pemahaman terkait interaksi partikel granular. Permasalahan tersebut mengakibatkan aliran piroklastik sulit untuk diprediksi sehingga diperlukan pengetahuan mendasar seperti melalui simulasi numerik. Terdapat dua parameter masukan utama, yaitu sudut internal friksi dan sudut basal friksi. Penggunaan data elevasi topografi dengan resolusi tinggi menjadi penting agar dapat memodelkan secara tepat. Elevasi topografi berperan penting dalam menentukan jalur aliran, sedangkan sudut internal friksi dan sudut basal friksi mempengaruhi dinamika kecepatan dan resistensi aliran terhadap perubahan medan. Model aliran piroklastik yang paling mendekati dengan kondisi sebenarnya berdasarkan validasi citra-1 adalah ketika menggunakan DEM (Digital Elevation Model) modifikasi tahun 2021 dengan sudut basal friksi 8˚. Pemodelan menggunakan sudut internal friksi 30˚ dan hasil uji sebesar 35˚ memiliki model yang cenderung sama sehingga pada pemodelan ini data elevasi topografi dan sudut basal friksi merupakan parameter yang paling berperan dalam simulasi ini.
=======================================================
Volcanic eruptions that produce PDC (Pyroclastic Density Current) are one of the main threats and the most fatal causes that result in incidents and deaths. The eruption on December 4th, 2021, at Mount Semeru caused a hot cloud avalanche with a glide distance of up to 16 km from the summit leading to Besuk Kobokan. Pyroclastic flow movements are generally studied only based on deposits that no longer contain gas, thus limiting the understanding of granular particle interactions. This problem results in a difficult-predicted pyroclastic flow, so basic knowledge is needed such as through numerical simulation. There are two main input parameters, namely the internal angle of friction and the basal angle of friction. The use of high-resolution topographic elevation data is important for accurate modeling. Topographic elevation plays an important role in determining the flow path, while friction's internal and basal angles affect the dynamics of velocity and flow resistance to changes in terrain. The pyroclastic flow model closest to the actual conditions based on image-1 validation is when using a modified DEM (Digital Elevation Model) in 2021 with a basal friction angle of 8°. The modeling uses an internal friction angle of 30° and the test result of 35° has the same model. In this modeling, topographic elevation data and basal friction angle are the parameters that play the most role in this simulation.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aliran piroklastik, pemodelan, simulasi numerik, pyroclastic flow, modeling, numerical simulation |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography > GA139 Digital Elevation Model (computer program) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Syabibah Zakiyya Zukhrufah |
Date Deposited: | 06 Aug 2024 02:15 |
Last Modified: | 06 Aug 2024 02:15 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/111905 |
Actions (login required)
View Item |