Development Of Biosuture Based On Nano Chitosan Oligosaccharide-Polylactic Acid_Polycaprolactone

Natasya, Lidya (2024) Development Of Biosuture Based On Nano Chitosan Oligosaccharide-Polylactic Acid_Polycaprolactone. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5011201152-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5011201152-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

The medical industry is an integral part of medical service delivery and can also be an economic sector associated with the development, production, and distribution of equipment, devices, drugs, and health services used in patient care and medical practice. The largest organ of the body and the one most often affected by surgery is the skin, which covers approximately 3,000 square inches and nearly one-sixth of an adult's total body weight. As the largest organ in the body, the skin serves as a physical barrier to protect the body from environmental elements that may be harmful to the integrity of body tissues. To overcome the healing problems that occur and provide a short recovery of suture wounds, the use of surgical thread material made of chitosan oligosaccharide and Polylactic Acid (PLA)/Polycaprolactone (PCL) is a viable option. Chitosan oligosaccharide is one of the materials that can optimize the healing process of suture wounds. This material is biodegradable and does not cause toxicity to the body. This study aims to develop surgical threads based on Nano Chitosan Oligosaccharide (COS), Polylactic Acid (PLA), and Polycaprolactone (PCL) using extrusion technique. The resulting surgical thread was tested to determine its properties and morphology through Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) testing, tensile test, soaking test, and morphology analysis using Scanning Electron Microscope (SEM). The tensile test results showed that the addition of Nano COS exceeding 10% tends to decrease the tensile strength of surgical threads, as seen in variation C05. In contrast, the PLA-dominated C01 variation showed the greatest tensile strength of 16.88 MPa. The soaking test revealed that the surgical thread swelled with the highest swelling ratio in sample C01 at 25.80 ± 16.16%. The results of morphological analysis showed that the surgical thread underwent significant changes in surface structure after the 16-day soaking test, with PLA material degrading faster than PCL. This study indicates that the combination of PLA, PCL, and Nano COS produces surgical threads with an optimal balance between mechanical strength, flexibility, controlled biodegradation, and antimicrobial properties.
=================================================================================================
Industri medis merupakan bagian integral dari pemberian layanan medis dan juga dapat menjadi sektor ekonomi yang terkait dengan pengembangan, produksi, dan distribusi peralatan, perangkat, obat-obatan, dan layanan kesehatan yang digunakan dalam perawatan pasien dan praktik medis. Organ tubuh terbesar dan yang paling sering terkena dampak pembedahan adalah kulit, yang mencakup sekitar 3.000 inci persegi dan hampir seperenam dari total berat badan orang dewasa. Sebagai organ terbesar dalam tubuh, kulit berfungsi sebagai penghalang fisik untuk melindungi tubuh dari unsur-unsur lingkungan yang mungkin berbahaya bagi integritas jaringan tubuh. Untuk mengatasi masalah penyembuhan yang terjadi dan memberikan pemulihan yang singkat pada luka jahitan, penggunaan material benang bedah yang terbuat dari kitosan oligosakarida dan Polylactic Acid (PLA)/Polycaprolactone (PCL) menjadi pilihan yang tepat. Kitosan oligosakarida ini merupakan salah satu bahan yang dapat mengoptimalkan proses penyembuhan pada luka jahitan. Material ini bersifat biodegradable dan tidak menimbulkan toksisitas pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan benang bedah berbahan dasar Nano Chitosan Oligosaccharide (COS), Polylactic Acid (PLA), dan Polycaprolactone (PCL) dengan menggunakan teknik ekstrusi. Benang bedah yang dihasilkan diuji untuk menentukan sifat dan morfologinya melalui pengujian Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), uji tarik, uji perendaman, dan analisis morfologi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil uji tarik menunjukkan bahwa penambahan Nano COS yang melebihi 10% cenderung menurunkan kekuatan tarik benang bedah, seperti yang terlihat pada variasi C05. Sebaliknya, variasi C01 yang didominasi oleh PLA menunjukkan kekuatan tarik terbesar sebesar 16.88 MPa. Uji perendaman mengungkapkan bahwa benang bedah mengalami pembengkakan dengan rasio pembengkakan tertinggi pada sampel C01 sebesar 25.80 ± 16.16%. Hasil analisis morfologi menunjukkan bahwa benang bedah mengalami perubahan struktur permukaan yang signifikan setelah uji perendaman selama 16 hari, dengan degradasi material PLA lebih cepat dibandingkan PCL. Penelitian ini mengindikasikan bahwa kombinasi PLA, PCL, dan Nano COS menghasilkan benang bedah dengan keseimbangan optimal antara kekuatan mekanik, fleksibilitas, biodegradasi terkontrol, dan sifat antimikroba.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Nano Chitosan Oligosaccharide, Polylactic Acid, Polycaprolactione, Surgical suture. Asam Polilaktat, Benang Bedah, Nano Kitosan Oligosakarida, Polikaprolakton.
Subjects: Q Science > QH Biology
R Medicine > R Medicine (General) > R857.M3 Biomedical materials. Biomedical materials--Testing.
R Medicine > RD Surgery
T Technology > T Technology (General) > TA404 Materials--Biodegradation
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Lidya Natasya
Date Deposited: 02 Aug 2024 04:16
Last Modified: 24 Sep 2024 07:23
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112121

Actions (login required)

View Item View Item