Irawan, Naila Hafizhah (2024) Komparasi Penyediaan Bus Rapid Transit Berbasis Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) di Kota Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5015201049-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Kota-kota sangat bergantung pada jaringan transportasi umum dengan BRT memainkan peran penting dalam menyediakan mobilitas yang efisien bagi penduduk perkotaan. Namun, sistem transportasi ini juga memberikan dampak negatif terhadap kualitas lingkungan perkotaan, terutama dalam hal emisi gas rumah kaca apabila bahan bakar kendaraan masih menggunakan bahan bakar tak terbarukan. Selain itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target net nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat. Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia tentunya turut andil mengurangi emisi untuk mewujudkan net zero emission. Oleh karena itu, pengembangan sistem angkutan umum yang berkelanjutan seperti BRT berbasis teknologi rendah emisi karbon menjadi penting untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emission yang sedang gencar ditargetkan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan implementasi tiga jenis teknologi bus ramah lingkungan; Compressed Natural Gas (CNG), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Hydrogen Fuel Cell Vehicle (HFCV) dalam sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan analisis Delphi untuk memvalidasi variabel yang kemudian digunakan sebagai faktor komparasi. Selain itu, penelitian ini juga memanfaatkan content analysis dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa stakeholder untuk memperkaya data dan analisis. Faktor yang digunakan dalam komparasi adalah biaya pembelian, biaya operasional maintenance, penggantian teknologi penggerak, pengisian bahan bakar, emisi yang dihasilkan, jumlah penumpang, keamanan, kematangan teknologi, jarak tempuh, waktu pengisian bahan bakar, infrastruktur pengisian bahan bakar, kesesuaian untuk kondisi Kota Surabaya, dan kecepatan maksimum bus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BEV unggul dalam hal emisi yang dihasilkan dan telah diimplementasikan di Surabaya, namun menghadapi tantangan dalam waktu pengisian yang lama dan kapasitas penumpang yang lebih sedikit. Teknologi HFCV menawarkan keunggulan dalam jarak tempuh dan emisi yang sangat rendah, namun memiliki biaya pembelian dan operasional yang tinggi serta belum diimplementasikan di Indonesia. Sementara itu, bus berbasis CNG menunjukkan kesamaan dengan bus diesel dalam hal operasional, sudah teruji di kota lain, dan memiliki emisi tailpipe yang lebih rendah dibandingkan bus diesel. Penelitian ini memberikan komparasi sebagai pertimbangan rekomendasi untuk implementasi teknologi BRT berbasis LCEV (low carbon emission vehicle) di Surabaya. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya mewujudkan transportasi berkelanjutan dan mencapai Net Zero Emission di Indonesia.
Actions (login required)
View Item |