STRATEGI PENURUNAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN BANGKALAN DALAM ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR

Assakina, Nindya (2024) STRATEGI PENURUNAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN BANGKALAN DALAM ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5015201156-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5015201156-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Bangkalan merupakan kabupaten dengan angka stunting tertinggi keenam di Jawa Timur, yaitu sebesar 26.2% pada tahun 2022. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2018-2023, terdapat permasalahan stunting di sepuluh desa yang tersebar di empat kecamatan yang sedang ditangani dan termasuk dalam fokus SDGs. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai dinamika spesifik kejadian stunting dan diharapkan dapat menurunkan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bangkalan dengan mengumpulkan sampel penelitian di daerah stunting yang menjadi fokus RPJMD Kabupaten Bangkalan yaitu Kecamatan Kwanyar, Kecamatan Kokop, Kecamatan Tanjung Bumi, dan Kecamatan Modung.
Teknik penelitian ini memadukan analisis data kuantitatif (survei tingkat stunting, pendapatan keluarga, dan kebersihan) dengan analisis data kualitatif (wawancara mendalam). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner kepada sampel sebanyak 150 orang dan enam narasumber ahli yang dipilih secara purposive dan snowball sampling. Adapun penelitian ini menggunakan 34 indikator yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori khusus yaitu Aspek Sosial, Aspek Ekonomi, dan Aspek Infrastruktur yang kemudian diolah menggunakan metode triangulasi untuk mengetahui strategi yang cocok.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sembilan variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian stunting di Kabupaten Bangkalan. Pertama, asupan makanan yang tidak memadai dapat menyebabkan stunting karena tubuh anak tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kedua, kurun waktu pernikahan dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan pola asuh, yang berdampak pada kualitas asupan makanan dan kesehatan anak. Ketiga, tingkat pendidikan Ayah dan Ibu, memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan gizi dan kesehatan anak-anak. Keempat, pekerjaan ayah mempengaruhi pendapatan keluarga dalam kemampuan menyediakan makanan bergizi untuk mencegah stunting. Kelima, pemahaman gizi anak penting untuk mencegah stunting dengan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang tepat. Keenam, harga pangan yang tinggi bisa mengurangi daya beli keluarga untuk makanan bergizi. Selanjutnya, jenis jamban mempengaruhi kebersihan lingkungan, yang berperan penting dalam mencegah penyakit dan mendukung kesehatan anak. Terakhir, frekuensi kunjungan ke pasar berkaitan dengan ketersediaan waktu orang tua, dalam mengakses makanan sehat dan bergizi menjadi penentu utama dalam mengurangi kejadian stunting. Triangulasi data dari berbagai sumber seperti wawancara dengan instansi terkait dan analisis kuisioner memvalidasi temuan ini. Konsistensi antara data kualitatif dan kuantitatif memperkuat kesimpulan bahwa upaya penurunan stunting membutuhkan pendekatan holistik yang meliputi pendidikan kesehatan, perbaikan akses makanan bergizi, sanitasi yang baik, serta peningkatan kondisi sosial dan ekonomi.
Kata Kunci: Stunting, Kabupaten Bangkalan, Aspek Sosial, Aspek Ekonomi, Aspek Infrastruktur
========================================================================================================================
Bangkalan Regency is the sixth highest stunting prevalence district in East Java, at 26.2% in 2022. According to the RPJMD (Medium-Term Development Plan) of Bangkalan Regency 2018-2023, stunting issues are present in ten villages across four districts, currently being addressed and included in the SDGs agenda. This study aims to provide a comprehensive overview of specific dynamics of stunting occurrences, with the goal of reducing stunting among toddlers in Bangkalan Regency. The research samples are collected from stunting-focused areas under the RPJMD: Kwanyar District, Kokop District, Tanjung Bumi District, and Modung District.
The research methodology combines quantitative data analysis (survey on stunting levels, family income, and hygiene) with qualitative data analysis (in-depth interviews). Data collection involves interviews and questionnaires with a sample of 150 individuals and six expert informants selected through purposive and snowball sampling. The study employs 34 indicators grouped into three specific categories: Social Aspects, Economic Aspects, and Infrastructure Aspects, analyzed using triangulation method to determine suitable strategies.
The results of the analysis show that nine variables have a significant influence on the incidence of stunting in Bangkalan Regency. First, inadequate food intake can cause stunting because children's bodies do not get the nutrients needed for growth. Second, the duration of marriage can affect economic stability and parenting, which impacts the quality of food intake and child health. Third, the education level of both fathers and mothers plays an important role in raising awareness of nutrition and children's health. Fourth, the father's occupation affects family income in the ability to provide nutritious food to prevent stunting. Fifth, understanding child nutrition is important to prevent stunting by ensuring children get the right nutrition. Sixth, high food prices can reduce families' purchasing power for nutritious food. Next, the type of latrine affects environmental hygiene, which plays an important role in preventing disease and supporting child health. Finally, the frequency of visits to the market, parents' time availability, in access to healthy and nutritious food a key determinants in reducing the incidence of stunting. Triangulation of data from various sources such as interviews with relevant agencies and questionnaire analysis validates these findings. The consistency between qualitative and quantitative data reinforces the conclusion that reducing stunting requires a holistic approach that includes health education, improving access to nutritious food, good sanitation, and improving social and economic conditions.
Keywords: Stunting, Bangkalan Regency, Socio-Economic Aspects, Infrastructure Aspects

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Kabupaten Bangkalan, Aspek Sosial, Aspek Ekonomi, Aspek Infrastruktur, Stunting, Bangkalan Regency, Socio-Economic Aspects, Infrastructure Aspects
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: NINDYA ASSAKINA
Date Deposited: 08 Aug 2024 05:35
Last Modified: 08 Aug 2024 05:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112177

Actions (login required)

View Item View Item