Re-Desiain Kampung Tempe Surabaya dengan Konsep Rumah Tumbuh

Putri, Neil Devi Findia (2024) Re-Desiain Kampung Tempe Surabaya dengan Konsep Rumah Tumbuh. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5013201030_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5013201030_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Surabaya terkenal dengan kampung wisata, khususnya Kampung Tempe, yang menawarkan pengalaman unik dalam melihat proses pembuatan tempe, mencicipi hidangan tempe khas, dan meresapi budaya lokal pada lingkungannya. Akan tetapi dari beberapa aktivitas yang ada disana, wadah arsitektural yang dihadirkan nampaknya belum cukup memenuhi kebutuhan yang notabenya menjadi salah satu kampung wisata di Surabaya.
Pengembangan suatu kampung wisata bukan hanya berputar pada suatu inti dari wisatanya saja akan tetapi banyak hal yang perlu diperhatikan seperti hunian dan aksesibilitasnya. Karena faktanya sirkulasi untuk menuju hunian produktif warga masih kurang efektif. Tidak hanya itu, zonasi pada rumah produktif juga kurang terdefinisikan dengan baik sehingga hal ini mempengaruhi kenyamanan pengunjung dan juga privasi dari penghuni.
Pada dasarnya, setiap penghuni memiliki kebutuhan jangka panjang yang perlu dipenuhi. Kebutuhan tersebut bisa dari kebutuhan berhuni maupun kebutuhan produktif. Karena dari waktu ke waktu, perkembangan akan terjadi dan bagaimana cara meminimalisir perombakan rumah yang berlebihan tapi tetap memenuhi perkembangan yang terjadi. Hal tersebut bisa dijawab dengan rumah tumbuh. Karena dengan rumah tumbuh, pembangunan rumah akan bisa bertahap tetapi memang sudah dikonsep sejak awal, sehingga nantinya akan minim perombakan berlebihan yang malah memakan banyak biaya. Konsep ini juga memiliki kelebihan karena mendukung dari segi ekonomi penghuni.
=====================================================================================================
Surabaya is famous for its tourist villages, especially Kampung Tempe, which offers a unique experience in seeing the process of making tempeh, tasting typical tempeh dishes, and immersing yourself in the local culture of the environment. However, from several activities there, the architectural facilities presented do not seem to be sufficient to meet the needs of what is actually one of the tourist villages in Surabaya.
The development of a tourist village does not only revolve around the core of tourism, but there are many things that need to be considered, such as housing and accessibility. Due to the fact that circulation to productive housing for residents is still less effective. Not only that, the zoning in productive houses is also not well defined so this affects the comfort of visitors and also the privacy of residents.
Basically, every resident has long-term needs that need to be met. These needs can be residential needs or productive needs. Because from time to time, developments will occur and how to minimize excessive house renovations but still meet the developments that occur. This can be answered with a growing house. Because with a growing house, the construction of the house will be gradual, it has been conceptualized from the start, so that later there will be minimal excessive renovation which will end up costing a lot of money. This concept also has advantages because it supports the residents' economic aspects.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: production house, growing house, tempe, tourist village, long term needs, rumah produktif, rumah tumbuh, tempe, kampung wisata, kebutuhan jangka panjang
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA9051 Residential areas. Site planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Neil Devi Findia Putri
Date Deposited: 12 Aug 2024 04:52
Last Modified: 12 Aug 2024 04:52
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112356

Actions (login required)

View Item View Item