Perancangan Multirole Car Berbasis Electric Sebagai Sarana Transportasi Untuk Menunjang Keamanan Dalam Negeri

Rachell, Daniasmarta (2024) Perancangan Multirole Car Berbasis Electric Sebagai Sarana Transportasi Untuk Menunjang Keamanan Dalam Negeri. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.

[thumbnail of 5028201021-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5028201021-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Situasi keamanan dalam negeri seperti di Indonesia telah terjadi beberapa kali kasus separatisme atau pemberontakan di beberapa wilayah yang dimana kasus separatisme atau
pemberontakan dengan upaya memerdekakan diri atau melepas diri dari bagian negara Indonesia sering terjadi yang antara lain seperti halnya kasus Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 1976 yang dapat diakhiri pada tahun 2004 bersamaan dengan adanya tsunami di Aceh, lalu di masa sebelumnya terjadi pula pemberontakan Maluku Selatan pada tahun 1950
dan yang sekarang masih terjadi yakni Organisasi Papua Merdeka yang masih menunjukan eksistensi perlawanan terhadap kedaulatan negara Indonesia. Dan Indonesia merupakan negara
dengan kasus separatisme yang masih melekat hingga sekarang terutama diwilayah Papua.Dalam melakukan observasi dengan pihak terkait khususnya militer upaya penyelesaian konflik
diwilayah tersebut sering terhambat atas beberapa faktor yakni antara lain faktor susahnya mobilitas pasukan ke wilayah tertentu. Sehingga berjalan kaki merupakan hal yang kurang efektif terlebih lagi apabila pasokan logistik dan amunisi yang terbatas karena dibawa tanpa
kendaraan pengangkut. Dan faktor lain seperti keselamatan personel terhadap medan yang dilalui cukup ekstrim apabila personel sedang diintai musuh dengan medan yang tidak
memungkinkan untuk melakukan perlawanan terbuka. Indonesia sendiri memiliki alutsista darat yang memiliki fungsi untuk membantu aktivitas militernya namun tidak semua alutsista
darat seperti yang dimiliki Indonesia yakni Anoa 3 (Armoured Personnel Carrier) atau kendaraan pengangkut personil lapis baja tersebut dapat melalui medan ekstrim seperti halnya
medan di daerah Papua. Sehingga menggunakan alutsista tersebut hanya cocok di wilayah perkotaan di Papua dan hal tersebut merupakan pertimbangan rumit yang mungkin apabila
menerjunkan alutsista tersebut hanya akan menimbulkan kerugian material dari pihak pemerintah. Sehingga dari paparan permasalahan tersebut, penulis melakukan riset dan
observasi mengenai permasalahan tersebut dengan tujuan mewujudkan langkah penyelesaian konflik yang berkepanjangan ini dengan prioritas keselamatan dan keutuhan NKRI. Aspek lain dalam militer seperti nasionalisme, patriotisme, dan tanggungjawab menjadikan goals atas terciptanya konsep desain dalam merancang kendaraan angkut personel yang cocok untuk medan ekstrim di Indonesia guna menunjang keamanan dalam negeri.
========================================================================================================================
The domestic security situation, such as in Indonesia, has seen several cases of separatism or rebellion in several regions, where cases of separatism or rebellion with attempts to liberate themselves or break away from parts of the Indonesian state often occur, including the case of
the Free Aceh Movement (GAM) in in 1976 which ended in 2004 along with the tsunami in Aceh, then in the previous period there was also the South Maluku rebellion in 1950 and what
is still happening now is the Free Papua Organization which is still showing the existence of resistance to the sovereignty of the Indonesian state. And Indonesia is a country with cases of separatism that are still inherent today, especially in the Papua region. In conducting
observations with related parties, especially the military, efforts to resolve conflicts in this region are often hampered by several factors, including the difficulty of troop mobility to certain areas. So walking is less effective, especially if logistics and ammunition supplies are limited because they are carried without transport vehicles. And other factors such as personnel safety
in the terrain traversed are quite extreme if the personnel are being scouted by the enemy in terrain that does not allow for open resistance. Indonesia itself has land defense equipment which has the function of assisting its military activities, but not all land defense equipment like
the one Indonesia has, namely the Anoa 3 (Armoured Personnel Carrier) or armored personnel carrier vehicles, can travel through extreme terrain such as the terrain in the Papua region. So using this defense equipment is only suitable in urban areas in Papua and this is a complicated consideration, it is possible that deploying this defense equipment will only cause material losses for the government. So from the explanation of these problems, the author conducted research and observations regarding these problems with the aim of realizing steps to resolve
this protracted conflict with the priority of the safety and integrity of the Republic of Indonesia. Other aspects of the military such as nationalism, patriotism and responsibility are the goals for creating design concepts in designing personnel transport vehicles that are suitable for extreme
terrain in Indonesia to support domestic security.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: car design, domestic security, multirole, electric vehicle.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > T Technology (General) > T55 Industrial Safety
T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics > TL220 Electric vehicles and their batteries, etc.
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Product Design > 90231-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rachell Daniasmarta
Date Deposited: 05 Aug 2024 13:58
Last Modified: 05 Aug 2024 13:58
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112423

Actions (login required)

View Item View Item