Analisis Peta Risiko Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan (Dam Break) Menggunakan HEC-RAS (Studi Kasus Bendungan Jlantah, Kabupaten Karanganyar dan Bendungan Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah)

Supriatin, Supriatin (2024) Analisis Peta Risiko Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan (Dam Break) Menggunakan HEC-RAS (Studi Kasus Bendungan Jlantah, Kabupaten Karanganyar dan Bendungan Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah). Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2036201037-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2036201037-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (23MB) | Request a copy

Abstract

Bendungan Jlantah dan Bendungan Gajah Mungkur merupakan bendungan yang terletak di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri, bendungan ini memiliki jarak yang dekat dengan daerah pemukiman. Berdasarkan analisa perhitungan penelusuran banjir di atas pelimpah, dapat diketahui bahwa Bendungan Gajah Mungkur mengalami overtopping dengan debit banjir rencana QPMF sebesar 15551,09 m³/detik. Proses simulasi keruntuhan bendungan disimulasikan dengan menggunakan software HEC-RAS 6.3.1. Skenario keruntuhan disimulasikan ketika waduk dalam kondisi Muka Air Banjir dengan analisa piping elevasi +632 m menggunakan GeoStudio pada Bendungan Jlantah, sedangkan pada Bendungan Gajah Mungkur menggunakan skenario overtopping dan piping bawah di elevasi +132 m. Genangan banjir yang disebabkan oleh keruntuhan bendungan dengan debit QPMF menyebabkan genangan seluas 1070,170 km².
Dari analisis penentuan kelas bahaya bendungan oleh PUPR, daerah hilir bendungan berada pada kelas 4 dengan tingkat bahaya sangat tinggi, karena jarak minimum dan jumlah penduduk risiko melebihi batas pada klasifikasi kelas 4. Sedangkan pada klasifikasi bahaya menurut BNPB, daerah dengan tingkat risiko bahaya tertinggi ada pada Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta. Sehingga apabila dikumulatifkan pada setiap kabupaten terdampak, terdapat 391.202 jiwa yang harus mengungsi. Luas minimum lokasi pengungsian secara total yaitu 1.173.606 m². Lokasi pengungsian merupakan sarana fasilitas umum/sosial terdekat dengan lokasi risiko bahaya, oleh karena itu dibuatlah penentuan jalur evakuasi sebagai mitigasi bencana banjir akibat keruntuhan Bendungan Jlantah dan Bendungan Gajah Mungkur.
===============================================================================================================
Jlantah Dam and Gajah Mungkur Dam are dams located in Karanganyar Regency and Wonogiri Regency, these dams are close to residential areas. Based on the analysis of flood tracing calculations on the spillway, it can be seen that the Gajah Mungkur Dam is experiencing overtopping with a QPMF planned flood discharge of 15551,09 m³/second. The dam collapse simulation process was simulated using HEC-RAS 6.3.1 software. The collapse scenario was simulated when the reservoir was in Flood Water Level conditions with piping analysis at an elevation of +632 meters using GeoStudio at the Jlantah Dam, while for the Gajah Mungkur Dam using an overtopping and bottom piping scenario at an elevation of +132 m. Flood inundation caused by the collapse of the dam with QPMF discharge caused inundation covering an area of 1070,170 km².
From the analysis of determining the danger class of dams by PUPR, the area downstream of the dam is in class 4 with a very high level of danger, because the minimum distance and population at risk exceed the limits in class 4 classification. Meanwhile, in the hazard classification according to BNPB, the area with the highest level of danger risk is in Sukoharjo Regency and Surakarta City. So, cumulatively in each affected district, there are 391.202 people who had to be evacuated. The minimum total area of refugee camps is 1.173.606 m². Evacuation locations are the closest public/social facilities to the danger risk location, therefore evacuation routes have been made to mitigate the Jlantah Dam and Gajah Mungkur Dam disasters.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Dams, Dam Break, HEC-RAS, Overtopping, Piping, Floods, Bendungan, Keruntuhan Bendungan, HEC-RAS, Overtopping, Piping, Banjir
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA169.5 Failure analysis
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA590 Topographical surveying
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD194.6 Environmental impact analysis
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Supriatin Supriatin
Date Deposited: 13 Aug 2024 04:37
Last Modified: 13 Aug 2024 04:37
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112578

Actions (login required)

View Item View Item