Maharani, Anisa Rahma (2024) Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5004201023-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit infeksi adalah salah satu penyakit utama yang masih menjadi masalah kesehatan utama. Salah satu penyebab utama penyakit infeksi adalah bakteri. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi terhadap bakteri, sehingga efektivitas antibiotik menurun. Karena efektivitas menurun, dibutuhkan antibiotik yang baru. Oleh sebab itu, para peneliti gencar untuk menemukan antibakteri alternatif dari tanaman sebagai antibakteri terbarukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak bunga Rosela terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Bunga Rosela diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan lima pelarut (akuades 100oC, akuades 28oC, etanol, aseton, etil asetat) dengan 3 variasi konsentrasi (1000 mg/mL, 750 mg/mL, 500 mg/mL). Ekstrak yang didapat kemudian diuji kandungan fitokimianya dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus menggunakan metode disc diffusion dan dillution. DMSO digunakan sebagai kontrol negatif dan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Secara fitokimia, diketahui ekstrak bunga Rosela mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid pada semua ekstrak. Bunga Rosela mengandung senyawa saponin pada kelima pelarut dengan pelarut etil asetat memiliki buih terbanyak. Selain itu, bunga Rosela tidak mengandung senyawa steroid terpenoid pada kelima ekstrak dan mengandung glikosida hanya pada ekstrak etil asetat dengan hasil yang kecil. Melalui uji antibakteri disc diffusion didapatkan ekstrak etil asetat dengan konsentrasi terbesar (1000 mg/mL) memberikan zona hambat terbesar pada kedua bakteri berturut - turut 32,5 mm dan 25 mm untuk bakteri E. coli dan S. aureus. Pada metode dillution didapatkan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan Inhibition Concentration (IC50) terhadap bakteri S. aureus dan E. coli berturut - turut adalah 33,36 mg/mL; 495,54 mg/mL dan 34,3 mg/mL; 487,61 mg/mL.
===============================================================
Infectious diseases are one of the main diseases that are still a major health problem. One of the main causes of infectious diseases is bacteria. The use of antibiotics for a long period of time can cause resistance to bacteria, so that the effectiveness of antibiotics decreases. Because effectiveness decreases, new antibiotics are needed. Therefore, researchers are aggressively trying to find alternative antibacterials from plants as renewable antibacterials. In this research, we find out alternatives to plants as renewable antibacterials. This research aimed to determine the antibacterial activity of roselle flower extract against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. Roselle flowers were extracted using the maceration method using five solvents (100oC distilled water, 28oC distilled water, ethanol, acetone, ethyl acetate) with 3 variations in concentration (1000 mg/mL, 750 mg/mL, 500 mg/mL). The extract obtained was then tested for its phytochemical content and antibacterial activity against E. coli and S. aureus bacteria using the disc diffusion and dilution methods. DMSO was used as a negative control and chloramphenicol as a positive control. Phytochemically, it is known that roselle flower extract contains flavonoid and alkaloid compounds in all extracts. Roselle flowers contain saponin compounds in all five solvents with ethyl acetate solvent having the most foam. Apart from that, roselle flowers do not contain terpenoid steroid compounds in the five extracts and contain glycosides only in the ethyl acetate extract with small results. Through the disc diffusion antibacterial test, it was found that the ethyl acetate extract with the largest concentration (1000 mg/mL) provided the largest inhibition zone for the two bacteria, respectively 32.5 mm and 25 mm for E. coli and S. aureus bacteria. In the dilution method, the MIC and IC50 for S. aureus and E. coli bacteria were respectively 33.36 mg/mL; 495.54 mg/mL and 33.4 mg/mL; 487.61 mg/mL.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antibacterial, Extraction, Escherichia coli, Maceration, Roselle, Staphylococcus aureus, Antibakteri, Ekstraksi, Escherichia coli, Maserasi, Rosela, Staphylococcus aureus. |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD251.2 Chemistry, Organic. Biochemistry |
Divisions: | Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Chemistry > 47201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | ANISA RAHMA MAHARANI |
Date Deposited: | 08 Aug 2024 05:14 |
Last Modified: | 08 Aug 2024 05:14 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/112738 |
Actions (login required)
View Item |