Analisis Prediksi Pola Sedimentasi pada Waduk Selorejo Menggunakan Metode USLE dan Software SSIIM-2

Lestari, Septia Nindy (2024) Analisis Prediksi Pola Sedimentasi pada Waduk Selorejo Menggunakan Metode USLE dan Software SSIIM-2. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2036201065_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2036201065_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Mulai beroperasi pada tahun 1978, Waduk Selorejo yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I ini merupakan daerah aliran sungai besar dari Kali Konto, Lahar Kletak, Kali Kwayangan, dan beberapa sungai kecil yang terletak di kaki Gunung Kelud dengan ketinggian 600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Dari hasil pengukuran yang dilaksanakan oleh PJT I diketahui waduk Selorejo telah mengalami sedimentasi pasca selesai dibangun. Kapasitas maksimum waduk tahun 1970 sebesar 62,3 juta m3, pada tahun 2017 menjadi sebesar 30,72 juta m3 (berkurang 50,69%). Dari perubahan kapasitas tampungan sedimen tersebut dapat diketahui laju sedimentasi pada waduk Selorejo cukup tinggi dalam menyebabkan pendangkalan waduk. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka dibutuhkan kajian khusus guna mengetahui kondisi terkini mengenai kondisi topografi dasar perairan Waduk Selorejo sehingga nantinya bisa dilakukan upaya penanggulangan. Pada studi kasus ini dilakukan dua metode perhitungan sedimentasi, yang pertama yaitu metode USLE. Wilayah studi yaitu mencakup DAS Waduk Selorejo dengan luas area 236.4 km2. Data yang diolah yaitu data curah hujan tahun 2010-2022 untuk menghasilkan nilai erosivitas (R), nilai erodibiltas tanah (K), nilai kemiringan lahan (LS), dan nilai tutupan lahan (CP). Sehingga, didapatkan nilai rata-rata laju erosi aktual yaitu 379.98 ton/ha/th dan termasuk dalam tingkat bahaya erosi kategori berat. Sedangkan, laju sedimentasi potensial Waduk Selorejo dalam kurun waktu 2010-2022 adalah sebesar 75.92 ton/ha/th dan volume sedimen sebesar 1.431.900 m3/th. Sehingga, didapatkan usia layanan waduk yaitu 22.2 tahun. Berikutnya yaitu pemodelan sedimentasi menggunakan SSIIM-2. Wilayah studi yaitu area genangan pada Waduk Selorejo dengan luas area 2.9 km2 . Debit input pada komputasi waterflow sebesar 29.65 m3/dtk, dimana debit tersebut merupakan debit andalan hasil perhitungan debit F.J. Mock kurun waktu 2018-2022. Selanjutnya, berdasarkan hasil komputasi sedimen dapat disimpulkan bahwa semakin besar aliran debitnya, maka akan semakin tinggi sedimentasi yang terjadi. Berdasarkan pembahasan di atas, untuk menekan angka laju erosi yaitu dengan flushing/pengerukan seperti yang sudah dilakukan oleh pihak PJT 1 selama ini dalam pemeliharaan Waduk Selorejo. Selain itu, upaya mempertahankan keberadaan vegetasi tutupan tanah menjadi cara yang lebih efektif dan ekonomis.
==============================================================================================================================
Started operating in 1978, Waduk Selorejo, managed by Perum Jasa Tirta I, serves as a major watershed area for the Kali Konto, Lahar Kletak, Kali Kwayangan rivers, and several small rivers located at the foot of Mount Kelud at an elevation of 600 meters above sea level. According to measurements conducted by PJT I, Waduk Selorejo has experienced sedimentation since its completion. The maximum capacity of the reservoir in 1970 was 62.3 million cubic meters, which decreased to 30.72 million cubic meters by 2017 (a reduction of 50.69%). This significant sediment deposition has led to considerable siltation of the reservoir. In light of these challenges, a specialized study is required to assess the current conditions of the underwater topography of Waduk Selorejo to facilitate mitigation efforts. This case study employs two sedimentation calculation methods, starting with the USLE method. The study area encompasses the Waduk Selorejo Watershed with an area of 236.4 km². Rainfall data from 2010-2022 were analyzed to determine erosivity (R), soil erodibility (K), slope length (LS), and land cover (CP). The average actual erosion rate was calculated at 379.98 tons/ha/year, categorized as severe erosion. Furthermore, the potential sedimentation rate from 2010-2022 was 75.92 tons/ha/year, totaling 1,431,900 cubic meters/year. Consequently, the estimated service life of Waduk Selorejo is approximately 22.2 years. Additionally, sedimentation modeling using SSIIM-2 was conducted in the inundation area of Waduk Selorejo, covering 2.9 km². Waterflow computations indicated an average flow rate of 29.65 m³/sec, a critical factor influencing sedimentation levels. To mitigate erosion rates, PJT 1 has employed flushing and dredging techniques as part of Waduk Selorejo's maintenance strategy. Moreover, preserving vegetative ground cover is deemed a more effective and economical solution. In conclusion, addressing sedimentation issues in Waduk Selorejo requires comprehensive monitoring and strategic interventions to sustain its long-term functionality as a vital water resource.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Sedimentasi, SSIIM-2, USLE, Waduk, Reservoir, Sedimentation
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Septia Nindy Lestari
Date Deposited: 23 Aug 2024 04:19
Last Modified: 23 Aug 2024 04:19
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112837

Actions (login required)

View Item View Item