Syarip, Saendi (2024) Desain Sistem HVAC Pada Ruang Instalasi Khusus Kapal Terapung Ksatria Airlangga. Other thesis, Institut Teknolologi Sepuluh Nopember.
Text
5019201029-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia yang berada di bagian timur, khususnya daerah 3T. Kapal Rumah Sakit Terapung adalah salah satu fasilitas kesehatan bergerak yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Struktur kapal ini mengadopsi bentuk kapal pinisi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan di dalamnya. Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dirancang sebagai sarana medis bergerak yang akan berlayar untuk memberikan bantuan pengobatan kepada masyarakat di pulau-pulau terluar yang belum dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit. Mengingat perlunya perlakuan khusus untuk para pasien pasca tindakan operasi (bedah) dari kontaminasi udara luar yang dpat mengganggu proses pemulihan pasca operasi, maka diperlukan ruang instalasi khusus (isolalation room) dengan sistem hvac yang dibuat terpisah dengan sistem ventilasi udara pada kapal. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membuat desain ruang isolasi dan mengetahui karakteristik udara yang optimal bagi ruangan tersebut menggunakan metode simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD). Software yang digunakann adalah Ansys Student R1:2023. Menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Kemenkes indikator untuk membuat ventilasi yang baik antara lain: suhu dan kelembaban, aliran udara, julur distribusi udara (ducting), penempatan serta jumlah supply diffuser dan exhaust grill, penggunaan filter udara pada supply ducting. Posisi supply diffuser yang tepat untuk perancangan ruang isolasi yang baik dan memenuhi standar adalah tepat di atas tubuh pasien, lebih tepatnya tidak berada di ujung ruangan agar udara terdistribusi merata. Sedangkan untuk posisi exhaust grill yang tepat adalah berada di atas kepala pasien dengan setiap pasien memiliki exhaust grill masing-masing. Desain variasi tersebut adalah Desain 4 atau Desain pertama dari variasi penempatan exhaust grill. Alasan dipilihnya desain variasi ini adalah karena distribusi aliran udara yang lebih merata dibandingan desain variasi lain. Aliran udara pada desain ini lebih menjangkau sudut-sudut di dalam ruangan khususnya sudut atas dekat tidur pasien. Aliran udaranya pun mengarah ke koridor atau anteroom dengan kecepatan rata-rata pada ketinggian 0,9 m sebesar 0,0114 m/s. Didapatkan nilai suhu hasil simulasi pada setiap variasi desain sebesar 24,668oC pada Desain 1; 24,147oC pada Desain 2; 23,453oC pada Desain 3; 24,346oC pada Desain 4; dan 24,233oC pada Desain 5
============================================================
The availability of adequate health facilities is very necessary for Indonesian people in the eastern part, especially the 3T area. A floating hospital ship is a mobile health facility that can be moved from one place to another. The structure of this ship adopts the shape of a pinisi ship and is equipped with various health facilities on board. The Ksatria Airlangga Floating Hospital ship is designed as a mobile medical facility that will sail to provide medical assistance to people on the outer islands that are not yet equipped with hospital facilities. Considering the need for special treatment for post-operative (surgical) patients from outside air contamination which can disrupt the post-operative recovery process, a special installation room (isolation room) with an HVAC system is needed which is made separately from the air ventilation system on the ship. This research was carried out with the aim of creating an isolation room design and finding out the optimal air characteristics for the room using the Computational Fluid Dynamic (CFD) simulation method. The software used is Ansys Student R1:2023. According to the guidelines issued by the Ministry of Health, indicators for good ventilation include: temperature and humidity, air flow, air distribution pathways (ducting), placement and number of supply diffusers and exhaust grills, use of air filters in supply ducting. The correct position of the supply diffuser for designing a good isolation room that meets standards is right above the patient's body, more precisely not at the end of the room so that the air is distributed evenly. Meanwhile, the correct position for the exhaust grill is above the patient's head with each patient having their own exhaust grill. This variation design is Design 4 or the first design of variations in exhaust grill placement. The reason this variation design was chosen is because the air flow distribution is more even compared to other variation designs. The air flow in this design reaches more corners in the room, especially the upper corner near the patient's bed. The air flow also leads to the corridor or anteroom with an average speed at a height of 0.9 m of 0.0114 m/s.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anteroom, Ruang Isolasi, Rumah Sakit Terapung, Anteroom, Isolation Room, Floating Hospital |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ265.E23 Thermodynamics. T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ935 Pipe--Fluid dynamics. Tubes--Fluid dynamics |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Saendi Syarip |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 07:17 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 07:17 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/114055 |
Actions (login required)
View Item |