Multisensory Public Space Sebagai Pengalaman Wisata Ramah Tunanetra di Surabaya

Bahasuan, Nadira Najib (2024) Multisensory Public Space Sebagai Pengalaman Wisata Ramah Tunanetra di Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of Laporan TA_Nadira Najib Bahasuan_5013201037.pdf] Text
Laporan TA_Nadira Najib Bahasuan_5013201037.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 2026.

Download (31MB) | Request a copy

Abstract

Umumnya, manusia bergantung pada penglihatan sebagai indera utama saat berinteraksi dengan bangunan. Namun, ketergantungan pada visual dapat mengurangi kedalaman interaksi, pengalaman, dan sensasi pengguna dalam merasakan ruang. Dalam hal ini, konsep perancangan mengeksplorasi bagaimana arsitektur dapat dirasakan tanpa mengandalkan penglihatan. Keberadaan sekelompok individu dengan keterbatasan penglihatan, seperti penyandang tunanetra, menjadikan perancangan ini lebih berfokus pada fasilitasi pengalaman berwisata bagi mereka serta individu lain yang menghadapi keterbatasan serupa.
Di samping itu, pengintegrasian elemen sensorik membuka perspektif baru mengenai keindahan, fungsi, dan makna arsitektur, sehingga mempermudah pengguna memahami ruang dan keberadaan secara holistik. Pendekatan ini mengatasi keterbatasan yang ada serta memperdalam hubungan antara tubuh, persepsi, dan ruang. Dengan cara ini, arsitektur mampu menjembatani aspek yang terlihat dan tidak, menciptakan simfoni pengalaman pariwisata inklusif yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
========================================================================================================================
Generally, humans rely on sight as the primary sense when interacting with buildings. However, this dependence on visual input can diminish the depth of interaction, experience, and sensory perception when experiencing a space. In this context, the design concept explores how architecture can be experienced without relying on sight. The presence of individuals with visual impairments, such as those who are blind or visually impaired, focuses the design on facilitating travel experiences for them and others facing similar limitations.
Moreover, integrating sensory elements offers a new perspective on the beauty, function, and meaning of architecture, making it easier for users to understand space and existence holistically. This approach addresses existing limitations and deepens the connection between the body, perception, and space. In this way, architecture can bridge the visible and invisible aspects, creating an inclusive tourism experience that can be enjoyed by all.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Multisensory, Pariwisata inklusif, Pengalaman Ruang, Public Space, Tunanetra Blind, Inclusive Tourism, Multisensory, Public Space, Space Experience
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
N Fine Arts > NA Architecture > NA6600 Education buildings
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nadira Najib Bahasuan
Date Deposited: 14 Aug 2024 01:42
Last Modified: 14 Aug 2024 01:42
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114090

Actions (login required)

View Item View Item