Purnomo, Olivia Rizki Anandita (2024) Analisis Perbandingan Moda Laut Untuk Angkutan Muatan Barang Bersubsidi: Studi Kasus Nusa Tenggara Barat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
04411940000051-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Program Tol Laut diadakan dengan tujuan mengurangi disparitas harga barang antar pulau dengan menurunkan biaya logistik. Salah satu wilayah yang dilayani program ini adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). NTB adalah provinsi yang memiliki potensi ekonomi besar, namun wilayah geografis provinsi ini yang terpisah-pisah oleh lautan menjadikan konektivitas wilayah sebagai isu krusial untuk perkembangan ekonomi. Adapun dengan diadakan Program Tol Laut, biaya logistik NTB masih tergolong tinggi, dengan disparitas harga barang pasar antara Jawa Timur dengan NTB sebesar 39%. Salah satu faktor kurang efektifnya Program Tol Laut dalam menurunkan biaya logistik di NTB adalah dikarenakan frekuensi layanan yang kurang dan lamanya waktu kapal menunggu untuk proses bongkar muat selesai. Salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk permasalahan tersebut adalah pemanfaatan Kapal Roll-on/Roll-off (Ro-Ro). Kapal Ro-Ro memiliki fleksibilitas dan kecepatan dalam proses bongkar muat yang lebih tinggi dibandingkan Kapal Tol Laut yang mengangkut muatan barang bersubsidi dalam peti kemas. Dengan banyaknya rute penyeberangan yang tersedia, pemanfaatan Kapal Ro-Ro dapat menjadi solusi untuk membantu pengiriman barang sehingga biaya logistik dapat menjadi murah. Dengan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah Kapal Ro-Ro dapat menjadi alternatif yang lebih optimal. Analisis perbandingan yang dilakukan pada penelitian ini adalah membandingkan unit biaya logistik antara kedua moda dan pengaruh waktu terhadap nilai muatan. Didapatkan hasil bahwa pengiriman menggunakan peti kemas subsidi atau Kapal Tol Laut masih lebih unggul dari segi biaya dibandingkan menggunakan Kapal Ro-Ro. Perbandingan unit biaya sebesar Rp 1.143/kg untuk Tol Laut, Rp 1.499/kg untuk Ro-Ro, dan Rp. 3.350/kg untuk peti kemas non-subsidi. Dari segi waktu, Kapal Ro-Ro menjadi sangat unggul dibandingkan peti kemas, dimana hanya dibutuhkan 2,17 hari untuk Kapal Ro-Ro dan 8,35 hari untuk Kapal Tol Laut. Ditambah pertimbangan adanya subsidi, Kapal Ro-Ro dapat menjadi pilihan alternatif untuk membantu meningkatkan efektivitas Program Tol Laut dikarenakan keunggulan dari fleksibilitas, segi waktu, frekuensi layanan, dan pemanfaatan rute penyeberangan yang sudah ada.
====================================================================================================================================
The Sea Toll Program was established with the aim of reducing price disparities between islands by lowering logistics costs. One of the regions served by this program is West Nusa Tenggara (NTB). NTB is a province with significant economic potential; however, the province's geographically dispersed islands make regional connectivity a crucial issue for economic development. Despite the implementation of the Sea Toll Program, NTB's logistics costs remain high, with a market price disparity of 39% between East Java and NTB. One contributing factor to the ineffectiveness of the Sea Toll Program in reducing logistics costs in NTB is the low service frequency and the extended waiting time for loading and unloading processes. An alternative solution to these issues is the utilization of Roll-on/Roll-off (Ro-Ro) ships. Ro-Ro ships offer higher flexibility and speed in loading and unloading processes compared to the Sea Toll ships that transport subsidized goods in containers. Given the numerous available ferry routes, the utilization of Ro-Ro ships could be a viable solution to facilitate goods transportation, thus potentially lowering logistics costs. This study aims to analyze whether Ro-Ro ships can serve as a more optimal alternative. The comparative analysis conducted in this study compares the logistics unit costs between the two modes and the impact of time on the value of the cargo. The results indicate that the use of subsidized container shipments or Sea Toll ships is still superior in terms of cost compared to Ro-Ro ships. The unit cost comparison reveals costs of IDR 1.143/kg for the Sea Toll, IDR 1.499/kg for Ro-Ro, and IDR 3.350/kg for non-subsidized containers. In terms of time, Ro-Ro ships significantly outperform container ships, requiring only 2,17 days for Ro-Ro ships compared to 8,35 days for Sea Toll ships. Considering the subsidy factor, Ro-Ro ships can be an alternative to enhance the effectiveness of the Sea Toll Program due to their advantages in flexibility, time efficiency, service frequency, and utilization of existing ferry routes.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kapal Ro-Ro, Perbandingan Moda, Rute Penyeberangan, Tol Laut, Ferry Routes, Mode Comparison, Ro-Ro Ships, Sea Toll |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD38.5 Business logistics--Cost effectiveness. Supply chain management. ERP H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE336.C5 Choice of transportation H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE564.A1 Shipping V Naval Science > V Naval Science (General) |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Olivia Rizki Anandita Purnomo |
Date Deposited: | 13 Aug 2024 03:34 |
Last Modified: | 13 Aug 2024 03:34 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/114726 |
Actions (login required)
View Item |