Analisis Pemilihan Desain Transmisi Pada Kondisi Keterbatasan Lahan Menggunakan Metode AHP Dan PROMETHEE

Nugraha, Zakarya (2024) Analisis Pemilihan Desain Transmisi Pada Kondisi Keterbatasan Lahan Menggunakan Metode AHP Dan PROMETHEE. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6032221178 - Master_Thesis.pdf] Text
6032221178 - Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Keterbatasan lahan di area pemukiman padat, akses mobilisasi yang terbatas, dan mahalnya harga tanah di Jakarta mengakibatkan desain struktur tower 500 kV Normal tidak dapat diimplementasikan pada proyek SUTET 500 kV Looping Jakarta. Alternatif desain yang memungkinkan untuk kondisi tersebut meliputi: Slim Lattice Tower, Compact Lattice Tower, Steel Pole, Steel Frame, dan Underground Cable. Namun, pemilihan desain transmii terbaik yang tepat pada kondisi tersebut adalah keputusan kompleks yang harus mempertimbangkan banyak aspek dan kriteria. Pada prakteknya, selama ini proses pengambilan keputusan desain proyek di PLN bersifat subyektif. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan metode yang lebih ilmiah dan objektif untuk mengurangi subjektivitas dan bias serta mempertimbangkan seluruh aspek yang relevan dalam pelaksanaan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria pemilihan desain transmisi yang dapat mengatasi kendala keterbatasan lahan, menentukan alternatif desain terbaik berdasarkan kriteria yang ditentukan, serta menganalisis sensitivitas kriteria dan subkriteria terhadap pilihan desain yang terpilih. Teknik pengambilan keputusan yang digunakan adalah kombinasi Metode Delphi, AHP, dan PROMETHEE. Metode Delphi digunakan untuk mendapatkan kriteria dan subkriteria, Metode AHP untuk mendapatkan bobot kriteria, dan Metode PROMETHEE untuk menentukan urutan prioritas desain transmisi terpilih.
Dari hasil analisa, faktor utama yang mempengaruhi pemilihan desain pada kondisi keterbatasan lahan adalah kriteria teknis, dengan sub kriteria Base Width berkontribusi sebesar 26% dan Right of Way sebesar 25%, serta kriteria konstruksi dengan sub kriteria Method and Workability memberikan kontribusi sebesar 16%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemilihan desain transmisi terbaik untuk permasalahan keterbatasan lahan adalah Compact Lattice Tower pada urutan pertama, Steel Frame pada urutan kedua, Underground Cable pada urutan ketiga, urutan keempat adalah Slim Lattice Tower, dan yang terakhir adalah Steel Pole.

============================================================

The limited land in densely populated residential areas, restricted mobility access, and high land prices in Jakarta have rendered the implementation of the 500 kV Normal/Standard tower structure design infeasible for the SUTET 500 kV Looping Jakarta project. Viable alternative designs include Slim Lattice Tower, Compact Lattice Tower, Steel Pole, Steel Frame, and Underground Cable. Selecting the appropriate transmission design is a complex decision that must consider numerous aspects and criteria. Historically, PLN has employed less objective methods, necessitating a more scientific and objective approach to reduce subjectivity and bias while considering all relevant aspects of project implementation.
This study aims to analyze the criteria for selecting transmission designs that can address land constraints, determine the best alternative design based on these criteria, and analyze the sensitivity of criteria and sub-criteria to the chosen design alternatives. The decision-making methods utilized are a combination of Delphi, AHP, and PROMETHEE. The Delphi method is used to establish criteria and sub-criteria, the AHP method to obtain the weight of the criteria, and the PROMETHEE method to determine the priority order of the selected transmission designs.
The analysis results indicate that the primary influencing factors are technical criteria, with the sub-criteria Base Width contributing 26% and Right of Way contributing 25%, and construction criteria, with the sub-criteria Method and Workability contributing 16%. Data analysis shows that the best transmission design for land constraint issues is the Compact Lattice Tower, followed by Steel Frame, Underground Cable, Slim Lattice Tower, and finally Steel Pole.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: desain transmisi, keterbatasan lahan, metode Delphi, metode AHP, PROMETHEE, transmission design, land limitations, Delphi, AHP, PROMETHEE
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User: ZAKARYA NUGRAHA
Date Deposited: 09 Aug 2024 06:58
Last Modified: 09 Aug 2024 06:58
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114814

Actions (login required)

View Item View Item