Eksplorasi Memori Kolektif pada Konservasi Koridor Heerenstraat Probolinggo

Shabri, Sayyidah Rafi Dianya (2024) Eksplorasi Memori Kolektif pada Konservasi Koridor Heerenstraat Probolinggo. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6013221009-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Probolinggo sebagai kota dagang Hindia Belanda memiliki banyak peninggalan, salah satunya koridor Heerenstraat yang merupakan sumbu Kota Probolinggo. Koridor ini menghubungkan rumah asisten dengan alun-alun-stasiun -benteng-pelabuhan. Saat ini, Heerenstraat dengan segala kenangannya mengalami penurunan eksistensi dan identitas koridor, sehingga memori kolektifnya menurun. Bangunan lama bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai identitas dan memori kolektif yang tumbuh bersama masyarakat. Pada umumnya, memori kolektif terbentuk berdasarkan mitos sehingga validitasnya kurang kredibel. Penelitian ini melihat aspek-aspek memori kolektif secara terukur sebagai pembentuk identitas kota berbasis perspektif masyarakat. Koridor dengan segala kompleksitasnya (bangunan, ruang jalan, dan aspek sosial budaya) mampu menjadi memori kolektif dan menunjukkan identitas kota. Ranah penelitian berada pada urban design dan psychology architecture. Teori yang digunakan yaitu place identity untuk menggali memori kolektif melalui citra kota berdasarkan nilai/value bangunan lama. Penelitian ini mengidentifikasi nilai/value bangunan lama pada koridor Heerenstraat, mengeksplorasi memori pada koridor Heerenstraat, dan menyusun kriteria konservasi identitas koridor berbasis memori kolektif. Studi ini dapat memberikan wawasan akan pentingnya memori kolektif dan value bangunan lama sebagai pembentuk identitas koridor secara khusus dan kota secara umum. Metode combined strategy (kualitatif dan kuantitatif deskriptif) digunakan dalam penelitian ini. Tahap pertama merupakan penilaian bangunan lama dan diolah menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Tahap kedua menggunakan metode kualitatif dengan mengekplorasi memori kolektif menggunakan in depth interview serta analisis tematik. Berdasarkan memori kolektif masyarakat, kondisi Heerenstraat atau Jalan Suroyo saat ini mengalami penurunan memori kolektif. Hal ini ditandai dengan penyempitan jalur kendaraan dan pembangunan trotoar tahun 1990, perubahan gaya bangunan kolonial menjadi modern pada titik persimpangan, pembangunan landmark yang tidak sesuai dengan identitas kota, berkurangnya kerimbunan tajuk pohon, dan hilangnya gerbang penanda masuk kawasan. Untuk meningkatkan konservasi identitas koridor Heerenstraat, tiga kategori yang diperlukan yaitu kriteria sejarah dan pelestarian, kriteria arsitektur, serta kriteria keberlanjutan.
==============================================================================================================================
Probolinggo as a trading city of the Dutch East Indies has many relics, one of which is the Heerenstraat corridor which is the axis of Probolinggo City. This corridor connects the assistant's house with the town square-station-fort-harbor. Currently, Heerenstraat with all its memories is experiencing a decline in the existence and identity of the corridor, so that its collective memory is declining. Old buildings are not only a cultural heritage, but also as an identity and collective memory that grows with the community. In general, collective memory is formed based on myths so that its validity is less credible. This study examines aspects of collective memory in a measurable way as a shaper of city identity based on the perspective of the community. Corridors with all their complexities (buildings, road space, and socio-cultural aspects) are able to become collective memory and show the identity of the city. The research area is in urban design and psychology architecture. The theory used is place identity to explore collective memory through the image of the city based on the value of old buildings. This study identifies the value of old buildings in the Heerenstraat corridor, explores the memory in the Heerenstraat corridor, and compiles criteria for corridor identity conservation based on collective memory. This study can provide insight into the importance of collective memory and the value of old buildings as forming the identity of the corridor in particular and the city in general. The combined strategy method (qualitative and quantitative descriptive) was used in this study. The first stage is an assessment of old buildings and processed using quantitative descriptive analysis. The second stage uses a qualitative method by exploring collective memory using in-depth interviews and thematic analysis. Based on the collective memory of the community, the current condition of Heerenstraat or Jalan Suroyo is experiencing a decline in collective memory. This is indicated by the narrowing of vehicle lanes and the construction of sidewalks in 1990, changes in colonial building styles to modern ones at intersections, construction of landmarks that do not match the city's identity, reduced tree canopy density, and the loss of entrance gates to the area. To improve the conservation of the identity of the Heerenstraat corridor, three categories are needed, namely historical and preservation criteria, architectural criteria, and sustainability criteria.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Collective Memory, Place Identity, Assessment of Old Buildings, Preservation of Old Buildings, and Heerenstraat Probolinggo Corridor, Memori Kolektif, Penilaian Bangunan Lama, Pelestarian Bangunan lama, dan Koridor Heerenstraat Probolinggo
Subjects:	N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	SAYYIDAH RAFI DIANYA SHABRI
Date Deposited:	15 Aug 2024 02:09
Last Modified:	15 Aug 2024 02:09
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/115046

Actions (login required)

View Item