Simulasi CFD Untuk Memprediksi Ukuran Partikel Silika Dalam Spray Dryer Dengan Variasi Kondisi Operasi Dan Properti Larutan

Alawiyah, Lailatul and Firmansyah, Farhan (2022) Simulasi CFD Untuk Memprediksi Ukuran Partikel Silika Dalam Spray Dryer Dengan Variasi Kondisi Operasi Dan Properti Larutan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10411810000054_10411810000076-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10411810000054_10411810000076-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (8MB)

Abstract

Penggunaan energi pada saat ini berasal dari energi tidak terbarukan yang berasal dari energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, atau gas alam yang semakin berkembangnya zaman ketersediaannya terus menipis. Penggunakan bahan bakar terbarukan yang berasal dari limbah minyak jelantah, berpotensi besar dalam menangani permintaan energi yang semakin meningkat tiap tahunnya. Limbah minyak jelantah jika dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan kembali, tentunya akan berdampak buruk terhadap lingkungan, sehingga untuk mencegah permasalahan tersebut, limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel ramah lingkungan yang dapat menurunkan biaya produksi hingga 70%. Bahan baku utama yang digunakan dalam produksi biodiesel ini adalah minyak jelantah. Bahan baku utama yang lain adalah metanol, yang digunakan dalam proses reaksi esterifikasi dan transesterifikasi di dalam reaktor untuk menghasilkan gliserol dan biodiesel (metil ester). Dalam proses produksi biodiesel, dibutuhkan bahan baku pendukung sebagai katalis dalam proses reaksi pembentukan biodiesel. Salah satunya adalah asam sulfat (H2SO4) sebagai katalis asam yang dibutuhkan dalam reaksi esterifikasi. Selain menggunakan katalis asam, proses produksi biodiesel membutuhkan katalis basa untuk membantu reaksi transesterifikasi. Katalis basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada reaksi transesterifikasi terdapat gliserol sebagai produk samping dengan kemurnian yang rendah atau biasa disebut dengan crude gliserol. Gliserol dapat dimanfaatkan sebagi bahan kosmetik, industri farmasi dan obat, reagen, oleochemical dan lain sebagainya dengan kemurnian diatas 95%. Saat ini harga jual gliserol murni mencapai US$900 per ton. Beberapa metode yang paling umum untuk memurnikan crude gliserol sebagai produk samping reaksi transesterifikasi pada proses pembuatan biodiesel, diantaranya adalah dengan menggunakan carbon aktif sebagai adsorben untuk menghilangkan zat kontaminan pada crude gliserol dan menggunakan proses distilasi. Proses pemurnian crude gliserol dengan menggunakan distilasi dinilai lebih efisien pada aspek proses dan ekonomi jika dibandingkan dengan metode carbon aktif, sehingga pemilihan optimasi proses dipilih pemurnian gliserol dengan menggunakan distilasi untuk mendapatkan kemurnian gliserol lebih dari 95%. Penambahan alat distilasi sebagai alat yang digunakan untuk pemurnian crude gliserol terbukti akan sangat memberikan keuntungan dari aspek ekonomi yang lebih bagi perusahaan.
===================================================================================================================================
Energy use this day mostly comes from non-renewable energy derived from fossil energy such as petroleum, coal, and natural gas which their availability is getting rare day by day. The renewable fuels could be derived from waste cooking oil which has great potential in dealing with demand of energy that increasing in a year. The waste cooking oil will have any bad impact on the environment if it didn’t reuse. So that to prevent this problem, waste cooking oil can be used as a raw material of biodiesel which more eco-friendly that can reduce production cost by up to 70%. So, the main raw material for biodiesel production is waste cooking oil. Besides, the other raw material is methanol which is used in the process of esterification and transesterification reactions to produce biodiesel (methyl ester) and glycerol as a side product. In the biodiesel production process, supporting raw materials are needed as a catalyst in the process of biodiesel production. The catalyst is H2SO4 as an acid catalyst which needed in esterification reaction. Moreover, a base catalyst is needed in transesterification reaction process. The base catalyst that used is potassium hydroxide (KOH). The transesterification reaction, there is a glycerol as side product of this process. This glycerol has a low purity as known as crude glycerol. Glycerol can be used for cosmetic, pharmaceutical and drug industry, reagent, oleochemical, etc with above 95% of glycerol purity. This time, the price of the purest glycerol is US$900 per ton. There are many methods can be used to produce high purity of glycerol, such as activated carbon as an adsorbent to adsorb the contaminant, and distillation process. The purification of crude glycerol using distillation process is more efficient in the term of process and economic if compared with activated carbon method, therefore optimizing the glycerol purification process by using distillation process was chosen to obtain glycerol purity more than 95%. The addition of distillation column as a method for purification of glycerol will give any impact especially in the economic aspect.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Biodiesel, distilasi, pemurnian gliserol, Biodiesel, distillation, purification of gliserol
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA357 Computational fluid dynamics. Fluid Mechanics
Divisions: Faculty of Vocational > Industrial Chemical Engineering
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 24 Sep 2024 07:15
Last Modified: 24 Sep 2024 07:15
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115650

Actions (login required)

View Item View Item