Amir, Safrizal (2022) Kajian Penambahan Oksigen Dan Pengaruh Frekuensi Pengadukan Terhadap Laju Kematangan Kompos Sampah Sisa Makanan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03211840000027-Undergraduate_Theses.pdf Download (1MB) |
Abstract
Indonesia merupakan penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia. Salah satu penyumbang sampah tersebut adalah kota Surabaya yang menghasilkan total timbulan sampah per hari mencapai 1500-1900 ton/hari dengan 55% adalah sampah organik yang mudah teruraikan, termasuk sampah sisa makanan. Pengomposan merupakan konsep pengolahan sampah sisa makanan yang mengedepankan konsep ekonomi dengan bergantung pada kecepatan serta aktivitas mikroba dalam mendekomposisi bahan organik. Teknologi pengomposan yang selama ini diterapkan ada dua cara yaitu dengan bantuan oksigen (aerobik) dan tanpa bantuan oksigen (anaerobik). Metode in-vessel composting, salah satu metode yang menggunakan sistem di dalam wadah yang dapat memproses sampah dalam jumlah besar tanpa menghabiskan banyak ruang dan dapat menampung hampir semua jenis sampah organik. Metode ini menghasilkan kompos hanya dalam beberapa minggu atau bulan yang dibantu dengan pengadukan untuk memastikan teraduk rata. Pengadukan dan konsentrasi oksigen merupakan faktor yang mempengaruhi proses pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan oksigen dan frekuensi pengadukan serta mengidentifikasi kualitas kompos yang dihasilkan. Objek pada penelitian ini adalah pengomposan sampah makanan dari rumah makan di sekitar ITS. Variabel yang digunakan yakni penambahan oksigen dan frekuensi pengadukan. Variasi yang digunakan yaitu reaktor 1 tanpa penambahan oksigen dan pengadukan, reaktor 2 penambahan oksigen sebesar 1 L udara/menit.kg dan pengadukan 5 hari sekali, reaktor 3 penambahan oksigen sebesar 1,5 L udara/menit.kg dan pengadukan 10 hari sekali. Parameter yang akan diukur antara lain kadar air, kadar total N, kadar C-organik, suhu, pH, konsentrasi gas, kelimpahan mikroorganisme dan tinggi tumpukan. Indikator keberhasilan akan diukur berdasarkan parameter lamanya waktu pengomposan menjadi lebih singkat dan kualitas kompos yang dihasilkan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004.Hasil dari penelitian ini adalah jika ditinjau dari penambahan oksigen dan pengadukan, kematangan kompos yang baik adalah reaktor 3 dengan penambahan oksigen sebesar 1,5 L udara/menit.kg dan pengadukan 10 hari sekali. Apabila ditinjau dari kelimpahan mikroorganisme dengan metode TPC. Kelimpahan mikroorganisme yang dihasilkan reaktor 3 lebih banyak dibandingkan yang lain. Kelimpahan mikroorganisme terbesar pada hari ke-20 bagian tengah sebesar 298 x 105 CFU/gram. Apabila ditinjau dari kualitas kompos kualitas kompos yang paling baik adalah reaktor 3. Hasil yang diperoleh untuk semua bagian yaitu kadar air berkisar antara 75,3%-78%, suhu berkisar antara 34oC-36oC; pH berkisar antara 5,5-6,5; karbon berkisar antara 54,55%-54,75%; nitrogen berkisar antara 1,89%-1,91%; dan rasio C/N berkisar antara 28,58-28,93.
===============================================================================================================================
Indonesia is the second-largest producer of food waste in the world. One of the contributors to this waste is the city of Surabaya, which produces a total daily waste generation of 1500-1900 tons/day with 55% being organic waste that is easily biodegradable, including food waste. Composting is a concept of processing food waste that prioritizes economic concepts by depending on the speed and activity of microbes in decomposing organic matter. There are two methods of composting technology, namely with the help of oxygen (aerobic) and without the help of oxygen (anaerobic). The in-vessel composting method is a method that uses a system in a container that can process large amounts of waste without taking up much space and can accommodate almost all types of organic waste. This method produces compost in just a few weeks or months assisted by stirring to ensure that it is thoroughly mixed. Stirring and oxygen concentration are factors that affect the composting process. This study aims to examine the effect of adding oxygen and stirring frequency and to identify the quality of the compost produced. The object of this research is the composting of food waste from restaurants around ITS. The variables used are the addition of oxygen and the frequency of stirring. The variations used are reactor 1 without the addition of oxygen and stirring, reactor 2 adding oxygen at 1 L air/minute.kg and stirring every 5 days, reactor 3 adding oxygen at 1.5 L air/minute.kg and stirring every 10 days. Parameters to be measured include water content, total N content, C�organic content, temperature, pH, gas concentration, an abundance of microorganisms, and pile height. The success indicator will be measured based on the parameters of the shorter composting time and the quality of the compost produced by the Indonesian National Standard (SNI) 19-7030-2004. The result of this research is that when viewed from the addition of oxygen and stirring, a good compost maturity is reactor 3 with the addition of oxygen of 1.5 L air/minute.kg and stirring once every 10 days. When viewed from the abundance of microorganisms by the TPC method. The abundance of microorganisms produced by reactor 3 was more than the others. The largest abundance of microorganisms on the 20th day of the middle part was 298 x 105 CFU/gram. When viewed from the quality of compost the best compost quality was reactor 3. The results obtained for all parts, namely the water content ranged from 75.3%-78%, the temperature ranged from between 34oC-36oC; pH ranges from 5.5 to 6.5; carbon ranged from 54.55%-54.75%; nitrogen ranged from 1.89%-1.91%, and the C/N ratio ranged from 28.58-28.93.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSL 631.875 Ami k-1 2022 |
Uncontrolled Keywords: | Frekuensi Pengadukan, In-Vessel Composting, Kualitas Kompos, Penambahan Oksigen, Sampah Sisa Makanan, Compost Quality, Food Waste, In-Vessel Composting, Mixing Frequency, Oxygen Addition |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD789 Refuse and refuse disposal |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Marsudiyana - |
Date Deposited: | 29 Nov 2024 07:47 |
Last Modified: | 29 Nov 2024 07:47 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/115866 |
Actions (login required)
View Item |