Cahyati, Rizka Dwi (2022) Kajian Pengaruh Kelembabantanah Dan Tinggi Tumbuhan Terhadap Serapan Karbon Dioksida (Co2) Pada Udara Ambien Oleh Tumbuhan Tabebuia Rosea. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03211840000033-Undergraduate_Thesis.pdf Download (4MB) |
Abstract
Pencemaran udara di perkotaan semakin meningkat akibat adanya kegiatan pada sektor permukiman, transportasi, komersial, industri, pengelolaan limbah padat dan sektor penunjang lainnya. Pencemaran udara salah satunya ditandai dengan meningkatnya konsentrasi CO2 di udara . Konsentrasi CO2 di udara perlu direduksi agar tidak menyebabkan peningkatan kosentrasi yang berlebihan. Salah satu cara yang daapat diterapkan yaitu dengan menggunakan tumbuhan. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk menyerap emisi CO2 melalui proses fotosintesis. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis salah satunya yaitu kelembaban tanah dan umur tumbuhan yang direpresentasikan melalui tinggi tumbuhan. Kedua faktor tersebut digunakan sebagai variabel penelitian. Pohon Tabebuia rosea merupakan pohon yang banyak dijumpai di sekitar jalan raya untuk menyerap emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Penentuan pengaruh kadar air dan tinggi tumbuhan terhadap serapan CO2 dilakukan dengan menyiapkan reaktor tertutup berisi tanah dan sampel pohon Tabebuia rosea dengan ukuran 50 cm, 70 cm, dan 100 cm masing-masing sebanyak 3 buah serta bak tanpa tumbuhan sebagai blanko. Selanjutnya masing-masing pohon diberikan perlakuan kelembaban 100%, 80% dan 60%. Pengukuran konsentrasi CO2 dilakukan setiap satu jam selama 13 jam (06.000 – 18.00 WIB) dengan pengulangan sebanyak 7 hari. Metode analisis yang digunakan adalah deferensiasi konsentrasi CO2 terhadap selang waktu. Kemudian dilakukan perhitungan integrasi untuk memperoleh nilai kumulatif. Jika diperoleh nilai konsentrasi CO2 negatif (-) maka dapat diketahui terjadi penurunan konsentrasi CO2 dan begitu
sebaliknya. Kemudian dilakukan perhitungan selisih antara konsentrasi CO2 dengan nilai konsentrasi CO2 blanko. Selisih yang menunjukkan nilai negatif (-) berarti telah terjadi penurunan konsentrasi CO2. Hasil penelitian menunjukkan Tabebuia rosea dapat mereduksi CO2 di udara. Kelembaban tanah dengan tingkat serapan CO2 terbesar yaitu 60%. Tinggi tumbuhan sebagai salah satu variabel menunjukkan semakin tinggi tumbuhan maka serapan penurunan konsentrasi CO2 semakin besar. Pengaruh variabel terhadap konsentrasi CO2 ditentukan melalui uji korelasi dan regresi. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, kelembaban tanah tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi CO2. Sedangkan, pengaruh tinggi tumbuhan terhadap konsentrasi CO2memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 47%.
================================================================================================================================
Air pollution is characterized by an increase in the concentration of CO2 in the air. Air pollution in urban areas is increasing due to residential, transportation, commercial, industrial, solid waste management, and other supporting sectors. Reducing CO2 concentration in the air is necessary due not to cause an excessive increase in concentration. One way that can be applied is by using plants. Plants could absorb CO2 emissions through the process of photosynthesis. One factor that affects photosynthesis is soil moisture and plant age, represented by plant height. These two factors are used as research variables. Tabebuia rosea is a tree often found around highways to absorb CO2 emissions
produced by motorized vehicles. The determination of the effect of water content and plant height on CO2 uptake was carried out by setting up a closed reactor containing soil and samples of Tabebuia rosea trees with a size of 50 cm, 70 cm, and 100 cm each, as many as three pieces and a tub without plants as blanks. Furthermore, each tree was given a humidity treatment of 100%, 80% and 60%. Measurement of CO2 concentration was carried out every hour for 13 hours (06.000 – 18.00 WIB) with a repetition of 7 days. The analytical method used is the differentiation of CO2 concentration over time. Then the integration calculation is performed to obtain the cumulative value of CO2. CO2 concentration is an indicator of a change in CO2 concentration. If the value of CO2 concentration is negative (-) then there is a decrease in CO2 concentration and vice versa. Then calculate the difference between the CO2 concentration and the value
of the blank CO2 concentration. The difference that shows a negative value (-) means that there has been a decrease in CO2 concentration. The results showed Tabebuia rosea could reduce CO2 in the air. Soil moisture with the highest
level of CO2 absorption is 60%. Plant height as one of the variables shows that the taller the plant, the greater the absorption of the decrease in CO2 concentration. The effect of the variable on the CO2 concentration was determined through correlation and regression tests. Based on the tests carried out, soil moisture does not show a significant effect on the CO2 concentration. Meanwhile, the effect of plant height on CO2 concentration has a significant effect of 47%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.53 Cah k-1 2022 |
Uncontrolled Keywords: | konsentrasi CO2, kelembaban tanah, karbon dioksida, Tabebuia rosea, tumbuhan, concentration, soil moisture, carbon dioxide, Tabebuia rosea, plants |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Marsudiyana - |
Date Deposited: | 02 Dec 2024 07:23 |
Last Modified: | 02 Dec 2024 07:23 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/115871 |
Actions (login required)
View Item |