Widiarahma, Alifah Maulida (2022) Pemetaan Korosifitas Atmosferik Dengan Menggunakan Variasi Logam Zinc, Aluminium, Dan Magnesium Di Wilayah Kota Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
02511840000005-Undergraduate_Thesis.pdf Download (2MB) |
Abstract
Perbedaan curah hujan di setiap tempat menyebabkan kelembaban lingkungan yang berbeda, sehingga dalam aplikasinya penggunaan logam pada setiap daerah akan mengalami laju korosi yang berbeda, maka dari itu akan ada perbedaan tingkat korosifitas di setiap wilayah. Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui tingkat korosi pada logam di wilayah Surabaya. Logam yang digunakan adalah logam aluminium, seng, dan Magnesium. Pengambilan data pada penelitian ini yaitu memetakan tingkat korosifitas di empat wilayah Kota Surabaya yaitu Surabaya Timur, Selatan, Utara, dan Barat yang terbagi dalam 16 kecamatan. Setelah memiliki data laju korosi pada wilayah Kota Surabaya, maka tahap selanjutnya adalah membuat buku berisi peta pemetaan korosifitas pada Kota Surabaya. Pengujian pertama hasil pengamatan visual makro menunjukan bahwa pada permukaan plat logam aluminium dan zinc terlihat adanya perubahan warna menjadi lebih gelap, kemudian untuk logam magnesium korosi yang timbul ditunjukan dengan adanya perubahan pada warna menjadi gelap dan juga adanya lubang kecil yang terbentuk pada permukaan plat. Untuk pengujian weightloss logam magnesium wilayah utara bagian 3 memiliki nilai weightloss tertinggi yaitu 2,753 gram yang berarti logam Mg seri U3 tersebut mengalami penurunan massa paling banyak. Kemudian logam aluminium wilayah utara bagian 3 memiliki nilai weighloss paling rendah yaitu 0,019 gram yang artinya logam Al seri U3 mengalami penurunan massa paling sedikit. Nilai laju korosi pada logam aluminium yang tertinggi yaitu 0,293 mpy pada Al seri U2 sedangkan laju korosi dengan nilai terendahnya yaitu 0,1472 mpy pada Al seri U3. Kemudian untuk logam zinc, laju korosi tertingginya meiliki nilai 0,3847 mpy pada logam Zn seri T1 sedangkan nilai terendahnya yaitu 0,225 mpy pada logam Zn seri B2. Lalu untuk logam magnesium, laju korosi dengan nilai tertingginya yaitu 33,8885 mpy pada logam Mg seri U3 sedangkan nilai terendahnya yaitu 22,087 mpy pada logam Zn seri B2. Logam yang baik digunakan pada wilayah utara kota Surabaya yaitu aluminium dikarenakan logam aluminium memiliki nilai lau korosi yang rendah pada wilayah tersebut. Kemudian selanjutnya logam yang baik digunakan pada wilayah timur kota Surabaya yaitu magnesium. Lalu logam yang cocok digunakan pada wilayah barat kota Surabaya yaitu zinc. Untuk wilayah kota Surabaya bagian selatan logam yang cocok digunakan yaitu aluminium dan magnesium, dikarenakan dua logam tersebut tidak memiliki nilai laju korosi yang tinggi di daerah itu.
===============================================================================================================================
The difference in rainfall in each place causes different environmental humidity, so that in its application the use of metal in each area will experience a different corrosion rate, therefore there will be differences in the level of corrosiveness in each region. This study aims to determine the level of corrosion of metals in the Surabaya area. The metals used are aluminum, zinc, and magnesium. Data retrieval in this study is to map the level of corrosiveness in four areas of the city of Surabaya, namely East, South, North, and West Surabaya which is divided into 16 districts. After having data on the corrosion rate in the Surabaya City area, the next step is to make a book containing a map of the corrosiveness mapping in the City of Surabaya. The first test, the results of macro visual observations showed that on the surface of the aluminum and zinc metal plates a change in color became darker, then for magnesium metal the corrosion that occurred was indicated by a change in color to darken and also small holes formed on the surface of the plate. For the weight loss test, the northern region of section 3 magnesium metal has the highest weight loss value, which is 2.753 grams, which means that the U3 series Mg metal experienced the most mass loss. Then the aluminum metal in the northern region of section 3 has the lowest weighloss value of 0.019 grams, which means that the U3 series Al metal has the least mass decrease. The highest corrosion rate value for aluminum metal is 0.293 mpy in the U2 series Al, while the lowest corrosion rate is 0.1472 mpy in the U3 series Al. Then for zinc metal, the highest corrosion rate is 0.3847 mpy for T1 series Zn metal, while the lowest value is 0.225 mpy for B2 series Zn metal. Then for magnesium metal, the corrosion rate with the highest value is 33.8885 mpy in the U3 series Mg metal while the lowest value is 22.087 mpy in the B2 series Zn metal. A good metal to use in the northern area of the city of Surabaya is aluminum because aluminum metal has a low corrosion rate in that area. Then furthermore, a good metal to use in the eastern area of the city of Surabaya is magnesium. Then the metal that is suitable for use in the western region of the city of Surabaya is zinc. For the southern part of the city of Surabaya, the suitable metals to use are aluminum and magnesium, because these two metals do not have a high corrosion rate value in that area.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSMt 620.112 23 Wid p-1 2022 |
Uncontrolled Keywords: | Atmosfer, Kelembaban, Korosifitas, Laju Korosi, Logam, Atmosphere, Humidity, Corrosion, Corrosion Rate, Metal |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.75 Corrosion-resistant materials |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Marsudiyana - |
Date Deposited: | 13 Dec 2024 06:07 |
Last Modified: | 13 Dec 2024 06:07 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/115959 |
Actions (login required)
View Item |