Analisis Pengaruh Variasi Waktu Dalam Proses Smelting Pasir Monasit Menggunakan Electric Arc Furnace Terhadap Komposisi Senyawa Dan Grade Tho2

Reza, Azrial Syah (2022) Analisis Pengaruh Variasi Waktu Dalam Proses Smelting Pasir Monasit Menggunakan Electric Arc Furnace Terhadap Komposisi Senyawa Dan Grade Tho2. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02511840000010-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02511840000010-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (4MB)

Abstract

Sejak 2012, total 430 pembangkit listrik dengan energi nuklir komersial dengan output 372.000 MW telah beroperasi, berkontribusi sekitar 13,5% terhadap permintaan listrik global. Reaktor pada PLTN pada umumnya menggunakan bahan bakar uranium-235. Penggunaan torium dibandingkan dengan uranium pada energi nuklir memiliki beberapa kelebihan. Torium yang tersebar di Indonesia terdapat pada mineral monasit dalam bentuk pasir, dengan cadangan 189.323 ton dengan kandungan ThO2 mencapai 12 %. Agar torium dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir, kemurniannya harus mencapai sekitar 87,42%. Salah satu cara untuk melakukan ekstraksi torium adalah dengan peleburan atau smelting. Smelting dapat dilakukan menggunakan Electric Arc Furnace (EAF). Pada smelting menggunakan Electric Arc Furnace (EAF), waktu smelting dapat memengaruhi produk hasil smelting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh waktu smelting pasir monasit menggunakan EAF terhadap komposisi senyawa dan grade ThO2. Smelting dilakukan pada temperatur 1850˚C dengan kuat arus 70 ampere dan tegangan 40 volt serta variasi waktu smelting yang digunakan yaitu 180, 240, 287, 300, dan 360 detik. Bahan yang digunakan terdiri atas pasir monasit dari Bangka Belitung sebagai mineral utama, CaCO3 sebagai aditif, serbuk karbon sebagai reduktor, SiO2 sebagai flux. Karakterisasi menggunakan XRD dan XRF dilakukan untuk menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif senyawa yang terbentuk setelah smelting. Pada akhirnya akan dihitung komposisi senyawa dan grade ThO2, serta pengaruh waktu smelting terhadapnya. Hasil XRD menunjukkan beberapa senyawa yang terbentuk setelah proses smelting dilakukan yaitu perovskite (CaTiO3), calcium-orthosilicate (Ca2SiO4), ilmenite (FeTiO3), ferrous-pseudobrookite (FeTi2O5), dan fayalite (Fe2SiO4). Grade ThO2 yang tertinggi didapatkan pada variasi waktu 287 s dan 180 s sebesar 0,44%.
Namun untuk recovery ThO2 terbesar ada pada variasi 300 s sebesar 96,42%.
================================================================================================================================
Since 2012, 430 commercially powered power plants with an output of 372,000 MW have been in operation, contributing about 13.5% of global electricity demand. The reactor at the nuclear power plant generally uses uranium-235 as fuel. The use of thorium compared to uranium in nuclear energy has several advantages. Thorium which is spread in Indonesia is found in monazite minerals in the form of sand, with eserves of 189,323 tons with ThO2 content reaching 12%. For thorium to be used as a nuclear fuel, its purity must be about 87.42%. One way to extract thorium is by smelting. Smelting can be done using an Electric Arc Furnace (EAF). The time of smelting can affect the product that smelted. The purpose of this study was to analyze the effect of the melting time of monazite sand using EAF on the composition and grade of ThO2. The smelting is carried out at a temperature of 1850˚C with a strong current of 70 amperes and a voltage of 40 volts and the variation of the melting time used is 287 seconds. The materials used consist of monazite sand from Bangka Belitung as the main mineral, CaCO3 as additive, carbon powder as reducing agent, SiO2 as flux. Characterization using XRD and XRF was carried out to analyze quantitatively and qualitatively the compounds formed after smelting. In the end, the compound composition and grade of ThO2 will be calculated, as well as the effect of melting time on them. XRD results showed that several compounds formed after the smelting process were carried out, namely perovskite (CaTiO3), calcium-orthosilicate (Ca2SiO4), ilmenite (FeTiO3), ferrous�pseudobrookite (FeTi2O5), and fayalite (Fe2SiO4). The highest ThO2 grade was obtained at a time variation of 287 s and 180 s of 0.44%. However, the largest ThO2 recovery was in the 300 s variation of 96.42%.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSMt 669.028 2 Rez a-1 2022
Uncontrolled Keywords: monasit, ThO2, waktu smelting, monazite, smelting time
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.38 Materials--Fatigue.
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Marsudiyana -
Date Deposited: 13 Dec 2024 06:44
Last Modified: 13 Dec 2024 06:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115962

Actions (login required)

View Item View Item