Rosyadi, Ihwan (2024) Pemilihan Jumlah Optimum Sumur Produksi Sebagai Pengembangan Produksi Lapangan Gas “X” Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
6032221122-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Industri gas alam memainkan peran krusial dalam memenuhi kebutuhan energi global, baik untuk rumah tangga, industri, maupun pembangkit listrik. Pengembangan lapangan gas yang efisien membutuhkan pemahaman mendalam tentang dinamika reservoir dan strategi produksi. Proses pengembangan ini diawali dengan evaluasi subsurface yang komprehensif melalui studi Geologi, Geofisika, dan Reservoir (GGR), yang sering memerlukan waktu dan sumber daya manusia yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah sumur produksi yang optimal di lapangan gas "X" dengan menggunakan metode pengambilan keputusan multi-kriteria, yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan alat yang efektif untuk mendukung pengambilan keputusan berdasarkan berbagai aspek teknis dan ekonomi secara terstruktur. Area Gundih, yang terdiri dari struktur Kedungtuban, Randublatung, dan Kedunglusi, menjadi fokus penelitian ini. Data dari eksplorasi dan fase produksi digunakan untuk menghitung Original Gas in Place (OGIP) serta laju produksi optimal. Penelitian menunjukkan bahwa metode dua sumur, masing-masing dengan produksi 5 MMSCFD, lebih unggul dibandingkan satu sumur berdasarkan kriteria utama seperti lama plato produksi, laju produksi gas, dan kemampuan aliran gas. Metode ini tidak hanya memberikan kestabilan aliran gas yang lebih baik tetapi juga meminimalkan risiko gangguan produksi, memungkinkan pengelolaan reservoir yang lebih efisien, serta menghasilkan pengurasan cadangan gas yang optimal. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa lama plato produksi dan laju produksi gas merupakan kriteria paling berpengaruh dalam menentukan jumlah sumur optimal, diikuti oleh kemampuan aliran gas, biaya, dan recovery factor. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, metode AHP memberikan dasar yang kuat untuk mendukung pengambilan keputusan strategis dan efisiensi dalam pengembangan lapangan gas. Penelitian ini tidak hanya memberikan rekomendasi praktis tetapi juga berkontribusi pada praktik terbaik di industri gas alam secara lebih luas, memastikan stabilitas dan keberlanjutan produksi energi jangka panjang.
==================================================================================================================================
The natural gas industry plays a crucial role in meeting global energy demands across residential, industrial, and power generation sectors. Efficient gas field development requires a comprehensive understanding of reservoir dynamics and production strategies. This process begins with an extensive subsurface evaluation through Geological, Geophysical, and Reservoir (GGR) studies, which often demand significant time and human resources. This study aims to determine the optimal number of production wells in gas field "X" using a multi-criteria decision-making approach, namely the Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP is an effective tool for supporting decision-making by systematically considering various technical and economic factors. The research focuses on the Gundih area, which comprises three gas-producing structures: Kedungtuban, Randublatung, and Kedunglusi. Data from exploration and production phases were utilized to calculate the Original Gas in Place (OGIP) and the optimal production rates. The findings indicate that a two-well method, each producing 5 MMSCFD, outperforms a single-well approach based on key criteria such as production plateau duration, gas production rate, and gas deliverability. This approach not only provides better gas flow stability but also minimizes production disruptions, enables more efficient reservoir management, and achieves optimal gas reserve depletion. Sensitivity analysis reveals that production plateau duration and gas production rate are the most influential criteria in determining the optimal number of wells, followed by gas deliverability, costs, and the recovery factor. By incorporating these factors, the AHP method provides a robust foundation for strategic decision-making and efficiency in gas field development. This study not only offers practical recommendations but also contributes to best practices in the natural gas industry, ensuring the stability and sustainability of long-term energy production.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gas alam, produksi gas, lapangan gas, sumur produksi, Gas awal ditempat, keberlanjutan, energi global, natural gas, gas production, Analytical Hierarchy Process (AHP), gas field, production well, OGIP, sustainability, global energy. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management |
Divisions: | Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT) |
Depositing User: | Ihwan Rosyadi |
Date Deposited: | 16 Jan 2025 01:12 |
Last Modified: | 16 Jan 2025 01:12 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/116325 |
Actions (login required)
View Item |