Prasetyo, Faizin (2025) Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia Menggunakan Pendekatan Error Correction Model (ECM). Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
2043211037_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Paris Agreement 2015 adalah perjanjian internasional yang membahas tentang perubahan iklim dunia. Perubahan iklim sudah menjadi isu tahunan karena dampak yang diakibatkan dapat dirasakan secara signifikan, yaitu kenaikan suhu rata-rata global. Melalui perjanjian ini, semua negara berkomitmen untuk menjaga suhu rata-rata global dengan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk Indonesia. Melansir data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia berkontribusi sebesar 1,254 miliar ton emisi GRK pada tahun 2022. Melihat kondisi tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yaitu dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi emisi gas rumah kaca pada jangka panjang dan jangka pendek menggunakan metode Error Correction Model (ECM). Metode ECM membantu mengatasi ketidakseimbangan tren pada jangka pendek menuju penyesuaian pada jangka panjang. Hal tersebut, mendukung variabel yang digunakan pada analisis ini yang memiliki karakteristik volalitas ekonomi, yaitu konsumsi energi primer, luas kawasan hutan, dan nilai produk domestik bruto yang memiliki karakteristik volatilitas ekonomi dan pola tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya variabel luas kawasan hutan yang terpilih sebagai variabel independen karena mempertimbangkan pemeriksaan multikolinieritas, nilai koefisien korelasi tertinggi sebesar -0,604 dan nilai R_Adj^2 tertinggi sebesar 33,53%. Hasil estimasi metode ECM menunjukkan bahwa luas kawasan hutan berpengaruh signifikan terhadap emisi gas rumah kaca pada jangka panjang dan jangka pendek. Tanda parameter yang didapatkan menunjukkan hubungan negatif yang berarti jika terjadi peningkatan luas kawasan hutan, maka jumlah emisi gas rumah kaca di Indonesia akan mengalami penurunan. Namun, kontribusi luas kawasan hutan sebagai media absoprsi emisi gas rumah kaca di Indonesia belum optimal karena pengaruhnya yang terbilang kecil, yaitu sebesar 0,00095 (10^5 Gg Ton) pada jangka panjang dan 0,00000 (10^5 Gg Ton) pada jangka pendek. Hal tersebut dikarenakan proses penyerapan emisi gas rumah kaca yang tidak optimal akibat dari suhu rata-rata global yang tinggi. ==================================================================================================================================
The 2015 Paris Agreement is an international treaty that addressing global climate change. Climate change has become an annual issue because of its significant impact, namely the increase in global average temperature. Through this agreement, all countries are committed to maintaining the global average temperature by reducing greenhouse gas emissions, including Indonesia. According to data from the Ministry of Environment and Forestry, Indonesia will contribute 1.254 billion tons of GHG emissions by 2022. Seeing this condition, Indonesia is committed to achieving Net Zero Emissions by 2060. One of the efforts that can be made to reduce greenhouse gas emissions is to identify factors that affect greenhouse gas emissions in the long and short-term using the Error Correction Model (ECM) method. The ECM method helps overcome trend imbalances in the short term towards adjustments in the long term. This supports the variables used in this analysis which have economic volatility characteristics, namely primary energy consumption, forest area, and Gross Domestic Product value which have economic volatility characteristics and certain patterns. The results of the analysis show that only the variable of forest area is selected as an independent variable due to considering the multicollinearity check, the highest correlation coefficient value of -0.604 and the highest R_Adj^2 with a value of 33,53%. The estimation results of the ECM method show that forest area has a significant effect on greenhouse gas emissions in the long term and short term. The parameter sign obtained shows a negative relationship, which means that if there is an increase in forest area, the amount of greenhouse gas emissions in Indonesia will decrease. However, the contribution of forest area as a medium for the absorption of greenhouse gas emissions in Indonesia is not optimal because the effect is relatively small, which is 0.00095 (10^5 Gg Ton) in the long term and 0.00000 (10^5 Gg Ton) in the short term. This is because the absorption process of greenhouse gas emissions is not optimal due to high global average temperatures.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Emisi Gas Rumah Kaca, Error Correction Model (ECM), Konsumsi Energi Primer, Luas Kawasan Hutan, dan Produk Domestik Bruto, Error Correction Model (ECM), Forest Area, Greenhouse Emission, Gross Domestic Bruto, and Primary Energy Consumption. |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics > QA276 Mathematical statistics. Time-series analysis. Failure time data analysis. Survival analysis (Biometry) Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression |
Divisions: | Faculty of Vocational > 49501-Business Statistics |
Depositing User: | Faizin Prasetyo |
Date Deposited: | 16 Jan 2025 06:20 |
Last Modified: | 16 Jan 2025 06:20 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/116350 |
Actions (login required)
View Item |