Naradipta, Dewana Reyhan (2025) Upaya Penurunan Kehilangan Air Dengan Perencanaan District Metered Area (DMA) Di Wilayah Pelayanan Booster Makarya Pada Kecamatan Waru PERUMDA Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
6014231048-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (18MB) | Request a copy |
Abstract
Tingkat NRW PERUMDA Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2022 sebesar 31,62%. Total kehilangan air akibat NRW sebesar 17.659.928 m3 dengan potensi kerugian pendapatan dengan tarif rata-rata sebesar Rp. 7450,51/m3 mencapai Rp. 131.560.569.143,00 per tahun. Kecamatan Waru merupakan salah satu kecamatan dengan Sambungan Rumah (SR) terbanyak. Dalam pelaporannya, Kecamatan Waru terbagi menjadi 2 kantor cabang yaitu cabang Waru 1 dengan pelanggan sebanyak 26.608 SR dan cabang Waru 2 dengan pelanggan sebanyak 20.936 SR. Tingkat NRW pada bulan Mei 2024 di cabang Waru 1 sebesar 29,13 % dan cabang Waru 2 sebesar 26,84 % diatas dari target tingkat kehilangan air maksimum 20%. Program pengendalian NRW pada PERUMDA Delta Tirta masih bersifat pasif, perlu dilakukan pengendalian NRW secara aktif melalui pembentukan District Metered Area (DMA). Penelitian ini bertujuan untuk merancang DMA dengan mempertimbangkan faktor teknis, finansial, dan kelembagaan. Kajian ini dilakukan dengan menganalisis kondisi eksiting jaringan pelayanan booster Makarya Kecamatan Waru dan merencanakan DMA wilayah pelayanan tersebut menggunakan program Epanet 2.2. Potensi penurunan NRW dihitung menggunakan metode Fixed and Variable Area Discharge (FAVAD) dan di analisis prioritas DMA dengan metode Weight Sum Model (WSM). Kemudian, menganlisis aspek finansial dengan metode BCR, NPV dan PP serta mengevaluasi aspek kelembagaan menggunakan metode OCA. Hasil dari kajian ini adalah wilayah booster Makarya pelayanan Kec. Waru dirancang menjadi 25 DMA dengan prioritas DMA adalah DMA 11. Setelah pembentukan DMA, terjadi penurunan kehilangan air fisik pada jaringan pipa distribusi sebesat 17%, dari 234.390 m3/bulan menjadi 195.367,5 m3/bulan. Dengan demikian, volume air yang berhasil diselamatkan melalui pembentukan DMA mencapai 39.022,47 m3/bulan. Anggaran investasi yang dibutuhkan dalam pembentukan DMA adalah Rp. 4.872.955.309,77. Analisa kelayakan finansial melalui metode BCR mendapatkan nilai sebesar 1,2 (BCR >1), nilai NPV Rp 8.219.798.287,92 (NPV>0) dan PP dari nilai invetasi adalah 9 tahun 4 bulan. Berdasarkan analisa kelembagaan unsur yang perlu diperbaiki adalah manajemen finansial Adapun strategi yang dapat diterapkan adalah penyusunan anggaran dalam penurunan kehilangan air dan mencari kerjasama dengan pihak ketiga untuk mendapatkan pendanaan proyek perbaikan infrastruktur.
=====================================================================================================================================
The NRW (Non-Revenue Water) level at PERUMDA Delta Tirta Sidoarjo Regency in 2022 reached 31.62%. The total water loss due to NRW amounted to 17,659,928 m³, with a potential revenue loss calculated at an average tariff of IDR 7,450.51/m³, reaching IDR 131,560,569,143 per year. Waru Subdistrict is one of the areas with the highest number of service connections (SCs). According to the reports, Waru Subdistrict is divided into two branches: Waru Branch 1 with 26,608 SCs and Waru Branch 2 with 20,936 SCs. The NRW level in May 2024 was recorded at 29.13% for Waru Branch 1 and 26.84% for Waru Branch 2, both exceeding the maximum target water loss level of 20%. The NRW control program at PERUMDA Delta Tirta remains passive; hence, an active NRW control strategy through the establishment of District Metered Areas (DMA) is necessary. This study aims to design DMAs by considering technical, financial, and institutional factors. This study analyzed the existing network conditions of the Makarya booster service area in Waru Subdistrict and planned DMAs for the service area using the EPANET 2.2 software. The potential reduction in NRW was calculated using the Fixed and Variable Area Discharge (FAVAD) method, and DMA prioritization was analyzed using the Weighted Sum Model (WSM). Furthermore, the financial aspect was analyzed using the BCR, NPV, and PP methods, while institutional aspects were evaluated using the Organizational Capacity Assessment (OCA) method. The study resulted in the Makarya booster service area in Waru Subdistrict being designed into 25 DMAs, with DMA 11 identified as the top priority. Following the DMA establishment, a reduction in physical water losses in the distribution network was achieved, amounting to 17%, from 234,390 m³/month to 195,367.5 m³/month. Thus, the volume of water saved through the DMA formation reached 39,022.47 m³/month. The investment required for DMA establishment amounted to IDR 4,872,955,309.77. The financial feasibility analysis showed a BCR value of 1.2 (BCR >1), an NPV of IDR 8.219.798.287,92 (NPV >0), and a payback period (PP) of 9 years and 4 months. Based on institutional analysis, the element requiring improvement is financial management. The strategies that can be implemented include budget planning for reducing water losses and establishing partnerships with third parties to secure funding for infrastructure improvement projects.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DMA, NRW, Waru Sub-District,DMA, Kecamatan Waru, NRW |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD481 Water distribution systems |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Dewana Reyhan Naradipta |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 02:34 |
Last Modified: | 22 Jan 2025 02:34 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/116554 |
Actions (login required)
View Item |