Evaluasi Arc Flash Menggunakan Kurva Batas Energi pada Beban PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 1B

Darmawan, Lucky (2025) Evaluasi Arc Flash Menggunakan Kurva Batas Energi pada Beban PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 1B. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5022201249-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) merupakan pelopor perusahaan yang bergerak dibidang industri pupuk urea di Indonesa. Salah satu pabriknya yakni Pusri 1B memiliki kapasitas produksi 446.000 ton amonia per tahun dan 570.000 ton urea per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan produksi, diperlukannya sistem kelistrikan yang stabil dan efisien agar terhindar dari gangguan yang dapat merugikan perusahaan. Salah satu gangguan yang kemungkinan bisa terjadi adalah busur api (arc flash). Arc flash sendiri terjadi karena pelepasan energi yang diakibatkan arching fault (arus gangguan) dan bolted fault yang dapat merusak peralatan bahkan mengancam keselamatan para pekerja. Oleh karena itu diperlukannya analisa busur api untuk menentukan tingkat Personal Protective Equipment (PPE) sebagai upaya melindungi para pekerja dengan sesuai standar NFPA 70E. Metode yang digunakan untuk menganalisa fenomena busur api pada tugas akhir ini adalah menggunakan kurva batas energi. Secara umum, metode ini merupakan penyederhanaan yang mengacu pada standar IEEE 1584 – 2002, dimana hanya dengan kurva karakteristik pengaman bus yang dianalisa, akan dipotong dengan kurva batasan energi. Pada hasil akhir dari analisa busur api (arc flash) dengan menggunakan metode kurva batasan energi didapatkan proses penentuan kategori PPE yang lebih mudah daripada standard IEEE 1584-2002, namun menimbulkan perbedaan jarak aman.
====================================================================================================================================
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) is a pioneer company engaged in the urea fertilizer industry in Indonesia. One of its plants, Pusri 1B, has a production capacity of 446,000 tons of ammonia per year and 570,000 tons of urea per year. To meet production demands, a stable and efficient electrical system is required to avoid disruptions that could harm the company. One potential disruption is an arc flash. Arc flash occurs due to the release of energy caused by arcing faults (fault currents) and bolted faults, which can damage equipment and endanger workers' safety. Therefore, an arc flash analysis is necessary to determine the level of Personal Protective Equipment (PPE) required to protect workers in accordance with the NFPA 70E standard. The method used to analyze the arc flash phenomenon in this study involves the energy boundary curve. Generally, this method is a simplification that refers to the IEEE 1584-2002 standard, where only the characteristic curve of the protective device for the analyzed bus is intersected with the energy boundary curve.The final results of the arc flash analysis using the energy boundary curve method demonstrate that determining the PPE category is easier compared to the IEEE 1584-2002 standard. However, it results in differences in the safe distance.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Busur Api, Kurva Batas Energi, Personal Protective Equipment, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 1B, Arc Flash, Energy Boundary Curve, Personal Protective Equipment, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 1B.
Subjects:	T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK152.A75 Electrical engineering--Safety measures T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK2861 Electric relays. Protective relays--Security measures.
Divisions:	Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Lucky Darmawan
Date Deposited:	23 Jan 2025 01:43
Last Modified:	23 Jan 2025 01:43
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/116672

Actions (login required)

View Item